Sisir Kali Jabat hingga Marina Ancol, Basarnas belum temukan buaya
Merdeka.com - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyisir Teluk Jakarta mencari keberadaan buaya. Kemunculan buaya tersebut pertama kali ditemukan di Pondok Dayung, Jakarta Utara, beberapa hari lalu.
Mereka menyisir dengan rute Kali Jabat selanjutnya ke lokasi ditemukannya buaya yakni di Pondok Dayung dan kemudian ke lokasi terakhir Marina Ancol. Namun hasilnya nihil.
"Pencarian dari rute Kali Jabat, Pondok Dayung, dan Marina. Sampai ke sini masih nihil," ujar Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas, Made Oka, di Mako Perwakilan Polres Kepulauan Seribu, Jl Marina Ancol, Jakarta Utara, Minggu (17/6).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Apa yang dilakukan 4 Bintara? Empat Bintara muda itu baru saja dilantik menjadi polisi kendati tak disaksikan kedua orangtua.
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
Basarnas pun akan melanjutkan pencarian bersama tim gabungan yang terbagi dalam 4 wilayah pencarian.
Tim tersebut dengan Basarnas yang menyisir ke arah Kali Adem adem dari Marina Ancol. Kemudian tim pemadam kebakaran yan akan menyisir sepanjang daerah Ancol.
Selanjutnya ada tim dari TNI AL yang akan menyisir ke dekat lokasi awal penemuan buaya, Pondok Dayung dan tim terakhir yaitu gabungan dari sejumlah tim kepolisian, seperti Polres, Satpol PP dan Polair akan menyisir ke sepanjang wilayah laut.
"Sekaligus kita berkoordinasi dengan forum koordinasi, maka dilakukan penyisiran ke dua, ke arah kali adem," ucapnya.
Made Oka mengungkapkan, kalau pun tidak ada fenomena kemunculan buaya, pihaknya tetap akan mengadakan penyisiran di wilayah Teluk Jakarta guna memantau dan mengamankan selama mudik lebaran, arus balik dan daerah wisata.
Dia pun menjelaskan bahwa penyisiran terhadap buaya sebetulnya bukan wilayah kerja Basarnas.
"Betul sekali walaupun tidak ada kemunculan buaya kami tetap melaksanakan (penyisiran), karena tugas kita rutin setiap tahun, bahwa kita melaksanakan siaga SAR khusus," imbuhnya.
"Sebetulnya Basarnas bukan tugasnya penyisiran terhadap buaya tapi mengantisipasi," sambungnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI melakukan apel pagi dengan sejumlah tim gabungan untuk mencari buaya. Di antaranya seperti Pemadam Kebakaran, TNI, Polri, BPBD, Pramuka Peduli, Marga Satwa Ragunan dan Basarnas.
Bupati Kepulauan Seribu, Irmansyah, mengatakan, ini mereka lakukan untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan terkait kemunculan buaya tersebut. Khususnya terhadap daerah-daerah terbuka yang ramai dengan masyarakat.
"Ada hal yang perlu kita antisipasi. Harus kita lakukan pelayanan kepada masyarakat khsusnya kepada wisatawan yang hadir, khususnya Jakarta Utara, Kep. Seribu, untuk menjaga hal-hal yang tidak kita inginkan," ujar Irmansyah, di Mako Perwakilan Polres Kepulauan Seribu.
Tim gabungan pun diturunkan untuk menyisir ke 4 wilayah pencarian. Mereka terdiri dari tim Basarnas yang menyisir ke arah Kali Adem adem dari Marina Ancol. Kemudian tim pemadam kebakaran yan akan menyisir sepanjang daerah Ancol.
Selanjutnya ada tim dari TNI AL yang akan menyisir ke dekat lokasi awal penemuan buaya, Pondok Dayung dan tim terakhir yaitu gabungan dari sejumlah tim kepolisian, seperti Polres, Satpol PP dan Polair akan menyisir ke sepanjang wilayah laut.
Reporter: Yunizafira PutriSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaPencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaTNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal pengungsi Rohingya di perairan laut Aceh.
Baca SelengkapnyaSuasana Kali Bekasi tepatnya di titik kawasan Jatiasih Pondok Gede mendadak ramai petugas, Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaTim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaSesuai informasi yang diterima posko pengaduan, masih ada tiga korban yang belum ditemukan
Baca Selengkapnya