Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tagihan listrik di 26 sekolah menunggak Rp 3 M, ini reaksi Ahok

Tagihan listrik di 26 sekolah menunggak Rp 3 M, ini reaksi Ahok Ilustrasi Anak Sekolah. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Aliran listrik di sejumlah sekolah di Jakarta dipadamkan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebabnya, sekolah-sekolah itu belum membayar tagihan listrik mencapai Rp 3 miliar.

Alhasil, proses belajar mengajar dilakukan dengan pencahayaan minim karena bergantung pada sinar matahari. Bahkan, ada yang sampai belajar di dalam kelas.

Disebut-sebut, tunggakan terjadi sejak beberapa bulan lalu. Artinya, saat itu Basuki Tjahaja Purnama masih menjadi Gubernur DKI Jakarta aktif. Apa tanggapannya?

Ahok, sapaan Basuki, berdalih seharusnya keterlambatan pembayaran listrik tidak terjadi karena semua sistem pembayaran sudah dilakukan dengan sistem debit tidak lagi tunai.

"Jadi kadang-kadang selalu alasannya enggak cukup uang. Dulu alasannya apa saya enggak tahu. Dulu ketika saya masuk saya selidiki, kita enggak bisa tebak-tebak," katanya di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/11).

Ahok lantas mencontohkan kasus pemasangan AC di ruang kelas. Mereka selalu mengeluh kekurangan dana akibat melonjaknya penggunaan listrik semenjak dipasang‎ pengatur suhu ruangan.

‎"Kami enggak izinkan terima uang dari komite. Bilang kalau mau pasang AC pasang saja. Dianggarkan saja dalam anggaran sekolah. Jangan karena alasan ada AC punya hak untuk pungut," tutupnya.

‎Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Susi Nurhati segera melakukan koordinasi dengan PLN. Upaya ini dilakukan agar perusahaan pelat merah tersebut menyalakan kembali listrik yang telah diputus.

"Ini bukan cuma satu sekolah saja, ada 26 sekolah yang menunggak listrik, jumlah tunggakannya kira-kira Rp 3 miliar. Ini saya lagi di PLN," kata Susi saat dihubungi via telepon oleh staf khusus Plt Gubernur DKI Jakarta, Selasa (22/11).

Tunggakan listrik di 26 sekolah ini terjadi karena keterlambatan pencairan dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP). Akibatnya, anggaran untuk BOP terpaksa harus menunggu pencairan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2016.

"Keterlambatan karena dana BOP ini baru dapat di APBD Perubahan. Surat Pencairan Dana (SPD) sudah ada, semoga bisa cepat cair," tandasnya.

Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono akan segera menindak kasus ini.

"Kalau masalahnya tidak dibayarin, ya enggak boleh didiemin mesti harus di support BOP. Entah dari manapun bagaimana pun juga kalau listrik mati terus dibiarin ya kasihan anak didik. Kita enggak boleh mengorbankan anak-anak. Kalau perlu Dinas Pendidikan suruh segera ke sana," kata Sumarsono.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Disdik DKI Akui Banyak Ijazah Siswa Tertahan di Sekolah, Penyebabnya Gara-Gara Ini
Disdik DKI Akui Banyak Ijazah Siswa Tertahan di Sekolah, Penyebabnya Gara-Gara Ini

Disdik DKI Jakarta mengakui banyaknya ijazah peserta didik yang tertahan di sekolah.

Baca Selengkapnya
Menteri Abdul Mu’ti Telusuri Viral Tiga Siswa SD Dipulangkan Karena Nunggak
Menteri Abdul Mu’ti Telusuri Viral Tiga Siswa SD Dipulangkan Karena Nunggak

Abdul Mu'ti berharap kasus yang dialami tiga siswa SDIT ICMA tersebut dapat menemui jalan keluar secepatnya.

Baca Selengkapnya
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta

Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya
Viral Siswi di NTT Curhat Tak Diperbolehkan Ujian karena Menunggak Uang Komite Rp50.000, Ini Kata Sekolah
Viral Siswi di NTT Curhat Tak Diperbolehkan Ujian karena Menunggak Uang Komite Rp50.000, Ini Kata Sekolah

selain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP.

Baca Selengkapnya
Menkeu Ingin Kaji Dana Pendidikan 20% dari APBN, DPR: Banyak Anak Enggak Bisa Sekolah Karena Biaya
Menkeu Ingin Kaji Dana Pendidikan 20% dari APBN, DPR: Banyak Anak Enggak Bisa Sekolah Karena Biaya

DPR menolak usulan untuk mengkaji ulang dana wajib atau anggaran wajib (mandatory spending) untuk pendidikan sebesar 20 persen dari APBN.

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Penertiban Juru Parkir Liar Terkendala di Pemda, Diduga Ada Pembagian Uang
Ahok Sebut Penertiban Juru Parkir Liar Terkendala di Pemda, Diduga Ada Pembagian Uang

Menurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tunda Pengoperasian Pembangkit Listrik di Jawa-Bali, Ini Alasannya
Pemerintah Tunda Pengoperasian Pembangkit Listrik di Jawa-Bali, Ini Alasannya

Realisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.

Baca Selengkapnya
Ratusan Anak di Serang Banten Putus Sekolah, Ada yang Tak Mampu Beli Seragam
Ratusan Anak di Serang Banten Putus Sekolah, Ada yang Tak Mampu Beli Seragam

Ironisnya ratusan anak di ibu kota Provinsi Banten itu alami putus sekolah.

Baca Selengkapnya
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya