Tangkal aksi teror, MRT buat MoU dengan Polda Metro Jaya
Merdeka.com - Waspada ancaman teror, PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) menandatangani Nota Kesepahaman atau MoU dengan Polda Metro Jaya. Hal itu dilakukan mengingat fasilitas MRT di Jakarta masuk dalam Objek Vital Nasional.
Proyek strategis nasional itu sangat membutuhkan perhatian segenap masyarakat dan pemerintah. Mulai dari proses konstruksi hingga pengoperasiannya.
"Menjelang Ramadan kita dikejutkan dengan berbagai gangguan keamanan yang tentu bagi kita semua, termasuk MRT, saat beroperasi itu 130 ribu sampai 170 ribu orang dalam sehari akan melintas dengan kereta ini. Maka perlu suatu mekanisme pengamanan. Bukan hanya kenyamanan dan keselamatan penumpang saja, tapi juga keamanan," tutur Kepala Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Agung Wicaksono di Gedung Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Kamis (7/6).
-
Mengapa MRT dibangun? Selain saluran air, kabel, gas dan PAM, transportasi massal juga melintas di bawah tanah Jakarta. Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta. Tahukah Anda jika MRT sebenarnya sudah dirintis sejak era Orde Baru, yakni tahun 1985. Bagaimana perjalanan panjang dibangunnya MRT?
-
Bagaimana MRT Jakarta mengelola kerumunan? MRT Jakarta juga menyiapkan manajemen kerumunan (crowd management) melalui penambahan petugas dan peralatan pendukung seperti pengeras suara dan rambu penunjuk arah di area stasiun.
-
Dimana lokasi stasiun LRT Jakarta Fase 1B? Jalur yang akan dibangun pada fase 1B ini sepanjang 6,4 kilometer dan akan terdapat lima stasiun, yaitu Stasiun Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai.
-
Mengapa Stasiun Mertoyudan penting? Walaupun bukan dikategorikan stasiun besar, namun keberadaan Stasiun Mertoyudan di jalur kereta api Jogja-Magelang cukup penting.
-
Mengapa Stasiun Medan dibangun? Melansir dari artikel 'Sejarah Perkeretaapian Medan (1886-1942)', pemerintah Belanda memenuhi permintaan Deli Maatschappij dengan mendirikan Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).
-
Dimana letak stasiun MRT bawah tanah? Ada Enam stasiun bawah tanah terdapat di Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia.
Menurut Agung, nota kesepahaman antara PT MRT Jakarta dengan Polda Metro Jaya bertujuan untuk memastikan adanya pertukaran informasi kedua belah pihak. Tidak hanya lokasi stasiun, tapi juga terkait layout dan instalasi fasilitas secara strategis.
Selain itu, kerjasama pengembangan sumber daya manusia juga dilakukan. Pihak MRT Jakarta harus memiliki pemahaman keamanan yang sesuai dan diajarkan oleh kepolisian Polda Metro Jaya. Termasuk juga pembekalan tenaga sekuriti.
"Depo kita di Lebak Bulus, ada kereta kita yang disimpan, dan pusat pengendali juga. Dan juga stasiun-stasiun kita yang akan memiliki tiga stasiun besar, Blok M, Lebak Bulus, dan HI. Juga ada 10 stasiun lainnya yang semuanya butuh mekanisme pengamanan," jelas Agung.
Direktur Pengamanan Objek Vital Polda Metro Jaya Kombes Heri Purwono menambahkan, penandatanganan Nota Kesepahaman ini membuat payung hukum MRT menjadi jelas. Mulai dari proyek pembangunan hingga saat dioperasikan pada Maret 2019 mendatang.
"Guyon saya itu, ancaman nggak ada, yang ada serangan. Langsung. Khusus situasi sekarang yang berlaku ya seperti sekarang. Ini yang tidak boleh terjadi pada fasilitas kita. Ini objek fasilitas nasional yang tidak boleh tersentuh apapun," ujar Heri.
Rencananya, Senin 11 Juni nanti pihak kepolisian bersama MRT akan melakukan survei di 13 titik stasiun. Termasuk membaca potensi kerawanan, pengamanan gardu induk, juga situasi jalur sekitar.
"Kaitannya dengan kegiatan operasional MRT ke depan adalah manajemen sistemnya. Yang harus disiapkan fasiklitas kantor keamanan terpadu yang nantinya terkait pengamanan ke dalam dan keluar. Tidak harus besar, yang penting bisa mengakomodir semua," beber dia.
Termasuk juga penggunaan CCTV standar dan yang lebih canggih yakni dengan kemampuan face recognition. Tiap wajah yang terdeteksi kamera akan langsung dianalisis apakah orang tersebut merupakan ancaman di lingkungan MRT.
"Residivis kelihatan masuk (stasiun) misalkan, ada yang masuk, kita lihat potensi kerawanannya. Atau pengantin mau masuk, jangan sampai. Nanti meledak ke dalam," jelas Heri.
Reporter: Nanda PerdanaPutra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta berencana menjadikan kawasan Blok M menjadi berorientasi transit (transit oriented development/TOD).
Baca SelengkapnyaKerja sama MRT dan PGN ini merajut antara aspek tata ruang dan energi.
Baca SelengkapnyaKemenhub bersiap akan menata kawasan Stasiun Tangerang dengan Fasilitas Integrasi Antarmoda di 2025.
Baca SelengkapnyaPenyerahan BED merupakan salah satu batu loncatan bagi perkembangan transportasi massal berbasis rel di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaIwan juga menyebut bahwa kajian tersebut tengah dimatangkan agar dua transportasi berbasis rel ini siap dijadikan satu.
Baca SelengkapnyaTeken kontrak berlangsung di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2024)
Baca SelengkapnyaPergantian nama terjadi karena PT MRT Jakarta dan Bank DKI mengumumkan kemitraannya melalui hak penamaan (naming rights) pada Stasiun Bundaran HI Bank DKI.
Baca SelengkapnyaPembiayaan proyek ini melibatkan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) yang bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB).
Baca SelengkapnyaWakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, menyampaikan perkembangan positif mengenai rencana pembangunan MRT dan LRT.
Baca SelengkapnyaWajah Jakarta sudah berubah. Berbagai pembenahan dilakukan. Sebagian kawasan ibu kota kini tertata rapi. Kini, jauh di dalam tanah Jakarta.
Baca SelengkapnyaPihak MRT mengharapkan pengertian dan kerja sama dari masyarakat untuk terus mendukung proyek demi mewujudkan Jakarta menjadi kota yang lebih baik dan nyaman.
Baca SelengkapnyaJIP adalah anak usaha dari Jakpro yang berkomitmen menciptakan Jakarta Kota Pintar.
Baca Selengkapnya