TGUPP, dari tempat buangan SKPD jadi lokasi singgah tim pemenangan
Merdeka.com - Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) pertama kali dibentuk pada era Joko Widodo menjadi Gubernur DKI Jakarta. TGUPP sempat mendapatkan gelar tim 'buangan' mantan kepala dinas kala itu. Pasalnya ada tujuh mantan Kepala Dinas dan Kepala Badan DKI yang digabung menjadi satu dalam jabatan fungsional tersebut.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto yang menjadi Kepala TGUPP. Tim itu beranggotakan mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono, mantan Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin, mantan Kepala Dinas Komunikasi Informasi Masyarakat Sugiyanta, mantan Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Ipih Ruyani, mantan Kepala Dinas Sosial Kian Kelana, dan mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI Jakarta Zaenal Mussapa.
Namun hal berbeda terjadi pada masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pasalnya tim yang semula hanya berisikan tujuh orang tersebut menjadi 51 orang. Bahkan, dia memasukkan Bambang Widjojanto sebagai Ketua Komite Pencegahan Korupsi. Di mana sebelumnya Bambang menjadi anggota tim sukses Anies-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017 silam.
-
Kenapa Todung Sutan Gunung Mulia jadi Menteri Pendidikan? Berkat perhatiannya yang besar di dunia politik, pasca Kemerdekaan tepatnya dibawah pemerintahan Kabinet Sjahrir dirinya ditunjuk menjadi Menteri Pengajaran atau Menteri Pendidikan menggantikan Ki Hajar Dewantara.
-
Mengapa Kemendagri melantik Pj. Ketua TP PKK? Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Ketum TP PKK Nomor 012/KEP/PKK.PST/V/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pj. Ketua TP PKK pada 6 Provinsi tanggal 22 Mei 2024.
-
Siapa Menteri Pendidikan setelah Kemerdekaan? Pasca kemerdekaan Indonesia, jabatan menteri saat itu beberapa dijabat oleh tokoh-tokoh yang kini namanya kurang populer di buku sejarah bahkan di telinga masyarakat.Seperti Menteri Pendidikan, mungkin banyak yang menganggap Ki Hajar Dewantara sebagai sosok utama di bidang pendidikan. Tetapi jangan salah, sosok Todung Sutan Gunung Mulia ini juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan di era Kabinet Sjahrir I dan II.
-
Kapan Trenggono menjabat sebagai Bendahara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin? Pada Pemilihan Presiden 2019, Trenggono menjabat sebagai Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
-
Kapan Todung Sutan Gunung Mulia menjabat Menteri Pendidikan? Meski menjabat hanya setahun (14 November 1945-2 Oktober 1946) namun kontribusinya untuk bidang pendidikan begitu besar di masa genting negara Indonesia.
-
Siapa yang memimpin Tim Sukses Anies? Mantan Jaksa Agung HM Prasetyo dan mantan Kepala Pusat Pidana Khusus Kejaksaan Agung Edwin Pamimpin Situmorang ditunjuk sebagai dewan pembimbing.
Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Robert Endi Jaweng menilai, perubahan paradigma adanya TGUPP terjadi pada masa kepemimpinan mantan Menteri Pendidikan itu. Karena ada beberapa anggota TGUPP yang merupakan tim sukses pada Pilkada DKI 2017 silam.
"Tetapi tempat buangan itu di era Anies, menjadi tempat tampungan bagi mereka yang pernah sakit hati selama ini ditekan Ahok, atau juga menampung 28 non PNS yang bisa saja adalah mantan timses atau teman," katanya kepada merdeka.com, Rabu (3/1).
Dia mengatakan, bukan merupakan kekeliruan saat Anies membentuk TGUPP seperti itu.Namun, kekhawatiran muncul kala TGUPP memiliki bentuk struktural selaiknya SKPD, padahal mereka tidak diisi oleh PNS DKI Jakarta. Robert mengingatkan, mantan Rektor Paramadina itu untuk lebih bijaksana sebelum mengolah masukan.
"Saya lihat TGUPP nantinya akan bekerja satu ruangan dengan gubernur, seperti teman diskusi, memberikan pandangan. Meskipun hanya menjadi teman diskusi, gubernur itu punya deputi lima orang, punya puluhan SKPD dia punya tim ahli, yang begini banyak sekali mudah-mudahan gubernur gak kebingungan," jelasnya.
Pandangan serupa juga disampaikan oleh Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio. Agus mengatakan, TGUPP seharusnya menjadi lembaga fungsional bukan struktural seperti saat ini. Bahkan, dia mempertanyakan, mengapa Anies harus memasukkan pencegahan korupsi dalam TGUPP.
"Ngapain? Kan sudah ada KPK, Saber Pungli, Kejaksaan. Ngapain (TGUPP) ngurusin korupsi di DKI, kayaknya TGUPP jadi tempat memberikan balas budi untuk timses. Karena dulunya TGUPP untuk orang yang tidak bisa bekerja sama dengan gubernur karena mereka (PNS) tidak bisa dipecat," jelasnya.
Dia menyarankan, Anies untuk mengoreksi keberadaan TGUPP. Karena, Agus menilai, tidak perlu membentuk lembaga fungsional yang tugasnya telah dilakukan lembaga lain, terutama terkait keberadaan komite pencegahan korupsi.
"Gak usah ada (TGUPP). Kalau atasannya tidak korupsi lalu tegas maka bawahannya gak bakalan ada yang berani. Kalau gak bisa dibina yang lepaskan aja ke kejaksaan, kepolisian atau KPK," tutupnya.
Sebelumnya, Anies mengumumkan pembentukan komite baru bernama Komite Pencegahan Korupsi DKI Jakarta. Komite ini merupakan bagian dari Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Di mana Bambang menjadi ketua komite itu.
"Kami berdua berbahagia karena alhamdulillah perjalanan tahun 2018 diawali dengan mulai bekerjanya Komite Pencegahan Korupsi Ibu Kota. Komite Pencegahan Korupsi Ibu Kota disusun sebagai bagian dari TGUPP," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/1).
Anggota Komite Pencegahan Korupsi yang diketuai Bambang iu adalah aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) hak asasi manusia Nursyahbani Katjasungkana, mantan Wakapolri Komjen Oegroseno, peneliti ahli tata pemerintahan Tatak Ujiyati, dan mantan Ketua TGUPP pada pemerintahan sebelumnya Muhammad Yusuf.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberadaan TGUPP di Pemprov DKI Jakarta juga sempat menjadi perdebatan.
Baca SelengkapnyaKetika menjadi gubernur, Anies merekrut puluhan orang sebagai anggota TGUPP
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan angkat bicara terkait tuduhan TGUPP sebagai bentuk orang dalam.
Baca SelengkapnyaTimses Ganjar-Mahfud sedang menggodok sejumlah untuk menggantikan Ramdhan Pomanto yang mundur sebagai ketua timses di Sulsel.
Baca SelengkapnyaPembentukan TPD merupakan usulan dari empat partai politik dan relawan pendukung di daerah.
Baca SelengkapnyaJuru bicara Sandiaga Denny H Suryo Prabowo meminta isu ordal di TGUPP Anies tidak perlu diperpanjang lagi supaya tidak semakin gaduh.
Baca SelengkapnyaMantan Juru Bicara Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017, membeberkan fenomena 'ordal' di masa Gubernur Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaAndika menyebut jika jalur struktural PDI Perjuangan dipilih sebagai tim pemenangan karena sudah terbentuknya kepengurusan dari mulai pusat sampai ke dusun.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar Presiden akan terus menyusun struktur pengurus.
Baca SelengkapnyaSejumlah nama baru menjadi bagian tim pemenangan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaMarullah sebelumnya pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah DKI sejak Januari 2021 di era Gubernur Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaKemendagri mulai melakukan penyaringan terhadap sejumlah nama yang diusulkan dari 10 DPRD provinsi di Indonesia untuk menjadi Penjabat (Pj) Gubernur.
Baca Selengkapnya