Tunda ikut rapim, Djarot lebih pilih resmikan program bedah rumah

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat langsung meresmikan program bedah rumah di hari pertamanya bertugas usai cuti kampanye. Demi melaksanakan peresmian tersebut, Djarot tidak mengikuti rapat pimpinan (rapim) yang rutin diadakan tiap hari senin sekitar pukul 08.30 Wib di Balai Kota dari awal.

Peresmian program bedah rumah tersebut digelar di Cilincing, Jakarta Utara. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan pasukan pelangi, khususnya pasukan merah yang nantinya akan bertugas membedah rumah.

Djarot mengucapkan terima kasih kepada ketua RT dan RW serta warga setempat yang telah membantu terlaksananya program bedah rumah tersebut.

"Tadi kita baru saja menyaksikan penyerahan IMB yang diwakili beberapa warga kelurahan Cilincing RT 015," ujar Djarot, di lokasi, Senin (17/4).

Saat ini, ada 83 rumah di Cilincing yang sudah terdata dan akan segera dibedah. Djarot mengucapkan selamat kepada perwakilan warga penerima bedah rumah yang hadir dalam acara tersebut.

"Selamat pada penerima yang sudah selayaknya anda menerima itu. Terima kasih pada CSR yang sudah terketuk hatinya membantu, dan pak RT yang telah sepenuh hati mendata dan melayani warga, saya yakin datanya konkret, kita berikan penghargaan pada pak RT, honor operasional RT kita tingkatkan," ujar Djarot.

Djarot mengungkapkan, saat ia menjabat sebagai Wali Kota Blitar, ia sempat melakukan program yang sama terhadap 2.300 rumah yang dilakukan dengan sistem gotong royong.

"Kemudian waktu saya di Jakarta keluar program kampung deret, tapi ada kendala. Waktu itu saya sampaikan harus ada penyempurnaan dalam bedah bedah rumah yang kemarin dikerjakan bazis, sampai sekarang ini kita tingkatkan lagi. Nanti koordinasi dengan bazis polanya disempurnakan," ujar Djarot.

Djarot berharap, program bedah rumah kali ini bisa dilakukan di seluruh Jakarta. Rumah yang akan dibedah harus yang memenuhi kriteria dan berdasarkan usulan ketua RT dan warga setempat lalu didata terlebih dahulu, kemudian akan diterbitkan SK dari Wali Kota setempat sebelum rumahnya dibedah.

Djarot menjelaskan, saat ini program bedah mempunyai banyak sumber dana, tinggal penataannya diperbaiki agar program ini berjalan sukses.

"Sekarang dananga darimana? Bisa dari bazis, CSR, bisa dari APBD atau bisa dari gotong royong masyarakat," tandas Djarot.