Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Upaya Dinkes DKI Cegah Munculnya Kasus Gangguan Jiwa Akibat Pandemi Covid-19

Upaya Dinkes DKI Cegah Munculnya Kasus Gangguan Jiwa Akibat Pandemi Covid-19 Penderita gangguan jiwa di Yayasan Galuh. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta sedang berupaya mencegah kasus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat sebagai dampak pandemi Covid-19. Salah satu cara dilakukan melalui pendampingan psikososial dimulai dari peran kader PKK dan dasawisma tingkat RT/RW.

"Kasus ODGJ berat, angkanya sudah tinggi. Kami tidak ingin masa pandemi ini angkanya di DKI menjadi bertambah," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, dalam diskusi menjaga kesehatan mental di masa pandemi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (13/8).

Psikososial, berdasarkan Pusat Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, merujuk kepada hubungan yang dinamis antara psikologis (perasaan, pikiran dan perilaku) dan sosial (hubungan individu dengan lingkungan), yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.

Ia menyebut jumlah ODGJ berat di DKI Jakarta saat ini mencapai 17.000 kasus atau sekitar 0,16 persen dari total jumlah penduduk di Ibu Kota yang mencapai sekitar 10,6 juta jiwa.

Namun, Widyastuti tidak menyebutkan jumlah orang yang diperkirakan mengalami gangguan jiwa dengan tingkatan berat karena pandemi Covid-19.

Ia menambahkan untuk menuju fase ODGJ berat, didahului dengan proses panjang sebelumnya mulai dari rasa cemas hingga khawatir berlebihan. Apabila tidak ditangani dengan baik, gangguan kejiwaan akan berdampak menjadi lebih berat.

Widyastuti menjelaskan, pendampingan psikososial tidak hanya diberikan kepada masyarakat. Psikososial juga diberikan kepada tenaga kesehatan yang selama pandemi beban kerjanya semakin meningkat.

"Ini tantangan bagaimana mengelola fisik dan mental tenaga kesehatan untuk tetap produktif dengan tantangan yang luar biasa ini," ucapnya.

Menurut dia, perlu peran keluarga atau warga tingkat RT/RW mendeteksi secara dini kasus kesehatan jiwa. Kemudian mampu mengelola dengan baik dan bisa melakukan rujukan apabila ada warga yang membutuhkan pendampingan psikososial.

"Tentu menjadi kata kunci supaya kita mampu mengentaskan masalah kejiwaan dari sisi kesehatan mental," kata Widya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus DBD Tertinggi di DKI Ada di Jakarta Barat
Kasus DBD Tertinggi di DKI Ada di Jakarta Barat

Ani menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menkes Budi Ungkap Pj Gubernur Heru Akui Kasus Stunting Jakarta Naik, Ini Penyebabnya
VIDEO: Menkes Budi Ungkap Pj Gubernur Heru Akui Kasus Stunting Jakarta Naik, Ini Penyebabnya

Data itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.

Baca Selengkapnya
Polusi Udara Memburuk, 9.709 Warga Jakarta Barat Terserang ISPA
Polusi Udara Memburuk, 9.709 Warga Jakarta Barat Terserang ISPA

Data Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
FOTO: Waspada DBD, Dinkes DKI Jakarta Prediksi Kasus Demam Berdarah Dengue Terus Naik hingga Mei 2024
FOTO: Waspada DBD, Dinkes DKI Jakarta Prediksi Kasus Demam Berdarah Dengue Terus Naik hingga Mei 2024

Dari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI: 41.000 Balita Terkena ISPA Sepanjang Juni-Juli 2023
Dinkes DKI: 41.000 Balita Terkena ISPA Sepanjang Juni-Juli 2023

Tercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen

Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.

Baca Selengkapnya
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi

Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.

Baca Selengkapnya