Wagub Sebut 22 Sekolah di Jakarta Masih Setop Sekolah Tatap Muka Karena Covid-19
Merdeka.com - Sebaran Covid-19 terjadi di sejumlah sekolah di Jakarta. Data Kamis 27 Januari 2022, masih ada 22 sekolah menghentikan sekolah tatap muka karena warganya terpapar Covid-19.
"Kemarin itu ada 90 sekolah yang ditutup sementara. Sampai per hari ini tinggal 22 yang ditutup sementara. Mudah-mudahan beberapa hari lagi makin berkurang," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, di Jakarta, Kamis (27/1).
Puluhan sekolah itu beragam jenjang. Terdiri dari TK ada 11 sekolah, SD 25, SMP 17, SMK 5, SMA 30, PKBM 9.
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Kenapa anak demam harus absen sekolah? Demam bisa menjadi indikasi bahwa tubuh sedang berjuang melawan infeksi, dan memulihkan diri adalah prioritas utama.
-
Apa dampaknya jika anak dipaksa sekolah sebelum siap? Saat memaksakan anak untuk belajar dan menitipkan sekolah sebelum cukup umurnya, akan memiliki dampak pada psikologis anak.
-
Kenapa surat izin sakit sekolah viral? Surat izin merupakan satu unsur penting yang harus dimiliki ketika seorang siswa berhalangan masuk sekolah.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melarang anak-anak yang sedang mengalami sakit atau tidak enak badan untuk menjalani PTM Terbatas di sekolah.
"Saat di sekolah Si Anak tidak enak badan, anak tidak boleh offline, harus PJJ. Nah itu juga sudah diatur tinggal sama-sama kita edukasi pada orang tua," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia di Jakarta pada Rabu malam, 26 Januari 2022.
Dwi meminta para wali murid supaya memahami jika anaknya mengalami keluhan kesehatan agar tidak meminta mereka belajar di kelas. Cukup belajar secara jarak jauh (PJJ) dari rumah.
"Orang tua tolong menyadari juga memahami bahwa kalau anak punya keluhan kesehatan, meskipun keluhan kita anggap ringan, gak enak badan, jangan meremehkan dan anak (tidak) dibiarkan tetap datang ke sekolah. Untuk anak yang tidak sehat maka bisa dibiarkan dulu di rumah," katanya.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaPemerintah kota Jambi mewajibkan anak-anak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaJakarta masih masuk kategori kota dengan tingkat polisi udara buruk pada Senin (21/8) pagi ini.
Baca SelengkapnyaMasker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) sejak 30 April 2024 terkait larangan tersebut.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta mengimbau 208 sekolah yang berada di kawasan GBK, lokasi Misa Akbar Paus Fransiskus menerapkan pembelajaran jarak jauh.
Baca SelengkapnyaSMPN 8 Tangerang Selatan memberlakukan lockdown selama 14 hari karena adanya kasus cacar air dan gondongan di sekolah.
Baca SelengkapnyaPada saat anak sakit, orangtua perlu tahu kapan sebaiknya dia libur bersekolah.
Baca SelengkapnyaNantinya, venue KTT ASEAN difokuskan di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya