Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Walkot klaim tak tahu ada aksi bagi sembako dalam pesta rakyat di Monas

Walkot klaim tak tahu ada aksi bagi sembako dalam pesta rakyat di Monas Acara Untukmu Indonesia di Monas. ©Liputan6.com/Arya Manggala

Merdeka.com - Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede membantah acara pesta rakyat yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/3) lalu didukung oleh Pemprov DKI. Acara tersebut menjadi polemik lantaran terselip bagi-bagi sembako yang digagas oleh Forum Untukmu Indonesia (FUI).

Dia menuturkan, awal mulanya, lantaran karena perkiraan jumlah massa yang dihadirkan tak disampaikan oleh pihak panitia.

"Saya ingin sampaikan bahwa peneyelenggaraan acara itu sama sekali tidak kerja sama dengan pemprov DKI Jakarta, itu yang paling utama. Kemudian kedua panitia tidak menjelaskan perkiraan jumlah massa yang mau dihadirkan," ucap Mangara di Balaikota, Jakarta, Senin (30/4).

Dia menceritakan, saat waktu menunjukan Pukul 11.00 Wib, massa yang hadir mencapai 100.000 orang. Sehingga harus ada yang dilakukan.

"Waktu itu kami sepakat, berempat Karo Ops, Dandim, Kapolres, dan Walikota untuk memberhentikan sementara pembagian sembako. Kemudian kita amati karena begitu banyak massa yang sudah siap akan menerima sembako akhirnya memerintahkan beberapa orang untuk mengawal pelaksanaan kegiatan itu. Bukan menjadi pelaksana tetapi mengawal supaya tidak terjadi situasi yang tidak dikehendaki," ungkap Mangara.

Dia tampak enggan menyebut kecolongan. Namun, memang Pemprov DKI tak mengetahui akan ada bagi-bagi sembako.

"Jadi awalnya kami tidak mengetahui di sana akan ada bagi-bagi sembako. Justru ketika sudah terjadi bagi-bagi sembako kita lihat situasinya tidak kondusif, kemudian kita berhentikan sementara kemudian kita kawal dan kita atur cara pembagiannya," tutur Mangara.

Soal Izin

Dia menampik, bahwa izinnya tak diteliti dengan benar. Hanya saja, panitia tidak menjelaskan secara detil.

"Izinnya ada dari Dinas Pariwisata dan Budaya. Hanya mungkin tadi saya sampaikan panitia tidak menjelaskan sedetail mungkin acara dan seberapa besar jumlah massa yang hadir. Dan ternyata jumlah massa yang hadir luar biasa banyaknya," kata Mangara.

Dia menegaskan, berdasarkan informasi dari Kasatpol PP, tidak ada pembagian sembako dalam izin yang diajukan, untuk penggunaan Monas. "Tari-tarian aja kata Pak Kasatpol," ungkapnya.

Untuk sanksinya, masih kata dia, pihak panitia baru akan dipanggil hari ini, untuk diminta klarifikasinya. "Kalau enggak salah baru mau akan panggil," tukasnya.

Dia menampik, ada simbol partai dalam kupon yang dibagikan warga saat itu.

"Kupon yang kita lihat tidak ada inisial partai yang kita lihat," pungkasnya.

Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber : Liputan6.com

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pidato Politik Anas Urbaningrum di Monas jadi Polemik, Surat Izin Tak Bahas Isu Politis
Pidato Politik Anas Urbaningrum di Monas jadi Polemik, Surat Izin Tak Bahas Isu Politis

Surat pernyataan 'Temu Kangen Anas' menyebut acara ini tidak akan mengandung unsur politik.

Baca Selengkapnya
Jelang Putusan MK, Ratusan Warga Solo Bakar Kemenyan di Depan Rumah Dinas Gibran
Jelang Putusan MK, Ratusan Warga Solo Bakar Kemenyan di Depan Rumah Dinas Gibran

Mereka membakar lima wadah kemenyan dan melakukan aksi bisu.

Baca Selengkapnya
PAN Klaim Bagi Susu di CFD Tak Direncanakan: Niatnya Gibran Cuma Mau Olahraga
PAN Klaim Bagi Susu di CFD Tak Direncanakan: Niatnya Gibran Cuma Mau Olahraga

Namun, antusias masyarakat sangat tinggi hingga rencana awal hanya ingin berkegiatan selama 30 menit menjadi 2,5 jam.

Baca Selengkapnya
Reaksi Gibran Ditanya Asal Susu yang Dibagikan Saat CFD
Reaksi Gibran Ditanya Asal Susu yang Dibagikan Saat CFD

Hinca berujar, asal-usul susu tak ditanyakan oleh Bawaslu Jakpus.

Baca Selengkapnya