Walkot klaim tak tahu ada aksi bagi sembako dalam pesta rakyat di Monas
Merdeka.com - Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede membantah acara pesta rakyat yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/3) lalu didukung oleh Pemprov DKI. Acara tersebut menjadi polemik lantaran terselip bagi-bagi sembako yang digagas oleh Forum Untukmu Indonesia (FUI).
Dia menuturkan, awal mulanya, lantaran karena perkiraan jumlah massa yang dihadirkan tak disampaikan oleh pihak panitia.
"Saya ingin sampaikan bahwa peneyelenggaraan acara itu sama sekali tidak kerja sama dengan pemprov DKI Jakarta, itu yang paling utama. Kemudian kedua panitia tidak menjelaskan perkiraan jumlah massa yang mau dihadirkan," ucap Mangara di Balaikota, Jakarta, Senin (30/4).
-
Apa yang mangkir? Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri kembali mangkir dari pemeriksaan dalam kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Apa yang Rektor Unika tolak? Namun permintaan itu ditolak. Rektor Unika menegaskan bahwa kampus harus menyuarakan kebenaran dan harus bersikap netral dalam politik.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Kenapa MK tidak langsung membahas semua sengketa? Perkara yang dapat dilanjutkan ke tahap pemeriksaan saksi, hanya perkara yang dinilai membutuykan pembuktian lanjutan berdasarkan rapat permusyawaratan hakim (RPH) selama sepekan terakhir.
-
Kenapa BP2MI membantah informasi itu? 'Itu hoaks dan tidak benar, kami di lembaga BP2MI tidak pernah mengeluarkan program bantuan sosial kepada Pekerja Migran Indonesia seperti informasi yang beredar,' kata Wahyuningrum atau yang akrab disapa Yayuk, dikutip dari situs bp2mi.go.id, Senin (4/12).
-
Siapa yang meminta izin tidak hadir? Dengan ini saya selaku orang tua/wali murid dari : Nama : Kelas : Alamat :NISN : Memberitahukan bahwa anak saya tersebut diatas tidak dapat mengikuti pelajaran seperti biasa pada hari ini, Senin, 09 Januari 2023 dikarenakan sakit. Oleh karena itu, kami memohon pada Bapak/Ibu Guru Wali Kelas XI-B agar memberikan izin.
Dia menceritakan, saat waktu menunjukan Pukul 11.00 Wib, massa yang hadir mencapai 100.000 orang. Sehingga harus ada yang dilakukan.
"Waktu itu kami sepakat, berempat Karo Ops, Dandim, Kapolres, dan Walikota untuk memberhentikan sementara pembagian sembako. Kemudian kita amati karena begitu banyak massa yang sudah siap akan menerima sembako akhirnya memerintahkan beberapa orang untuk mengawal pelaksanaan kegiatan itu. Bukan menjadi pelaksana tetapi mengawal supaya tidak terjadi situasi yang tidak dikehendaki," ungkap Mangara.
Dia tampak enggan menyebut kecolongan. Namun, memang Pemprov DKI tak mengetahui akan ada bagi-bagi sembako.
"Jadi awalnya kami tidak mengetahui di sana akan ada bagi-bagi sembako. Justru ketika sudah terjadi bagi-bagi sembako kita lihat situasinya tidak kondusif, kemudian kita berhentikan sementara kemudian kita kawal dan kita atur cara pembagiannya," tutur Mangara.
Soal Izin
Dia menampik, bahwa izinnya tak diteliti dengan benar. Hanya saja, panitia tidak menjelaskan secara detil.
"Izinnya ada dari Dinas Pariwisata dan Budaya. Hanya mungkin tadi saya sampaikan panitia tidak menjelaskan sedetail mungkin acara dan seberapa besar jumlah massa yang hadir. Dan ternyata jumlah massa yang hadir luar biasa banyaknya," kata Mangara.
Dia menegaskan, berdasarkan informasi dari Kasatpol PP, tidak ada pembagian sembako dalam izin yang diajukan, untuk penggunaan Monas. "Tari-tarian aja kata Pak Kasatpol," ungkapnya.
Untuk sanksinya, masih kata dia, pihak panitia baru akan dipanggil hari ini, untuk diminta klarifikasinya. "Kalau enggak salah baru mau akan panggil," tukasnya.
Dia menampik, ada simbol partai dalam kupon yang dibagikan warga saat itu.
"Kupon yang kita lihat tidak ada inisial partai yang kita lihat," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surat pernyataan 'Temu Kangen Anas' menyebut acara ini tidak akan mengandung unsur politik.
Baca SelengkapnyaMereka membakar lima wadah kemenyan dan melakukan aksi bisu.
Baca SelengkapnyaNamun, antusias masyarakat sangat tinggi hingga rencana awal hanya ingin berkegiatan selama 30 menit menjadi 2,5 jam.
Baca SelengkapnyaHinca berujar, asal-usul susu tak ditanyakan oleh Bawaslu Jakpus.
Baca Selengkapnya