5 Fakta Kalung Antivirus 'Shut Out', Bisa Sebabkan Iritasi
Merdeka.com - Sampai saat ini persebaran wabah virus corona menjadi kekhawatiran bagi semua orang. Berbagai upaya sudah banyak dilakukan untuk mencegah persebarannya.
Dimulai dari mentaati berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sampai upaya inisiatif oleh diri sendiri. Seperti melakukan karantina diri atau mengurangi aktivitas di luar ruangan dan upaya untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.
Memakai peralatan kesehatan seperti masker juga dilakukan oleh banyak orang. Baru-baru ini, beredar di pasaran sebuah produk berbentuk kalung bernama 'Shut Out' yang dipercaya dapat melindungi badan dari serangan bakteri atau virus.
-
Bagaimana mencegah penularan flu? Menghindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit flu, seperti bersalaman, berpelukan, atau berciuman. Jika ada anggota keluarga yang terkena flu, usahakan untuk menjaga jarak dan tidak berbagi barang pribadi.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana cara mencegah penularan flu Singapura? Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan flu Singapura.
-
Aturan apa yang dicabut tentang masker? Pemerintah Indonesia akhirnya mencabut kebijakan wajib menggunakan masker bagi masyarakat di tempat umum. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pada Masa Transisi Endemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
-
Siapa yang bisa menggunakan masker ini? Masker ini biasanya sesuai untuk kebanyakan jenis kulit, tetapi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, sangat disarankan untuk melakukan tes patch terlebih dahulu.
-
Bagaimana cara mencegah penularan cacar air? Selain vaksinasi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan cacar air, yaitu: Hindari kontak dengan penderita cacar air, karena virus dapat menyebar melalui udara saat penderita batuk atau bersin, atau melalui kontak langsung dengan cairan yang berasal dari ruam cacar air.
1. Berasal Dari Jepang
2020 Merdeka.com
Produk kalung tersebut awalnya dipasarkan di berbagai toko obat atau supermarket di Jepang. Kalung tersebut berbentuk menyerupai kalung yang digunakan untuk menggantung identitas karyawan.
Karena ukurannya yang hanya sekitar 6 cm x 8 cm maka siapa saja bisa memakai kalung tersebut termasuk anak-anak. Sedangkan cara memakainya sangat mudah, produk tersebut tinggal dikalungkan saja dileher pemakai.
Namun, pada produk tersebut tidak dicantumkan sampai kapan seharusnya kalung tersebut bisa dipakai.
2. Dipakai Para Artis
2020 Merdeka.com
Beberapa artis-artis Tanah Air juga kedapatan memakai kalung tersebut. Awalnya memang karena kalung tersebut viral di berbagai sosial media.
Seperti Nagita Slavina, Ayu Ting Ting sampai Nia Ramadhani juga memakai kalung tersebut. Hal ini menambah viralnya kalung tersebut dan membuat banyak orang berlomba untuk memakainya.
instagram.com/ayutingting
Sedangkan untuk mendapatkannya cukup mudah, di berbagai gerai-gerai online sudah banyak yang menjualnya. Sedangkan harganya juga tidak begitu mahal, berkisar Rp 200,000 saja.
3. Kata Dokter
Seorang dokter bernama dr. Jiemi Ardian mengungkapkan pendapatnya, bahwa kalung tersebut tidak efektif untuk menangkal virus. Pendapatnya dibuktikan pada unggahan di akun twitter pibadinya.
"Gaes gaes, ga usah buang uang buat beli name tag yang dimahalin ya. Ga ada bukti benda ini efektif mencegah penularan COVID-19," tulisnya.
Jiemi juga menginformasikan kembali tentang bagaimana langkah dalam pencegahan virus. Dirinya menegaskan, yang paling penting dari mencegah persebaran virus adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun.
"Cuci tangan menggunakan sabun (apa aja) dengan air mengalir malah lebih baik," tambah Jiemi.
Sekadar informasi tambahan, ketika berada di luar ruangan sebaiknya jangan memegang wajah, menjaga daya tahan tubuh dan melakukan karantina diri.
4. Hoax Menangkal Virus
Pernyataan Jiemi tersebut juga dikuatkan oleh dr. Listya Paramita, Sp. KK atau lebih sering dipanggil dengan dokter Mita. Menurutnya, kalung tersebut viral karena menggunakan media para artis untuk melakukan promosi.
"Di negara lain di banned, di Indonesia laris manis tanjung kimpul karena kita terbiasa nggumunan (terheran-heran), dan tentu saja FOMO. Oh si artis itu pake, aku juga pake ah...ya boleh aja sih beli, tapi ya gak usah mengharapkan apa-apa dari benda kalung so called "virus shout out ini" buat hiasan doang ya bolehlah..." ungkapnya
Ditambah isu-isu yang sedang terjadi, apa lagi pengetahuan produk dari calon pembeli sangat minim.
"Kono kabarnya benda ini lagi naik daun, memanfaatkan "kepanikan" dan "ketidaktahuan" masyarakat, apapun dengan embel-embel anti virus pasti laris..ternyata, HOAX!!!!!" tambahnya.
5. Dilarang di Asia
Informasi yang dilansir dari Hong Kong Free Press, produk yang bernama 'Shout Out' tersebut dapat memblokir partikel dan bakteri-bakteri yang ada di udara termasuk virus corona.
Sedangkan kalung tersebut mengandung klorin dioksida yang faktanya diungkapkan oleh ahli virologi dan imunologi dr. Ariane Davison bahwa kalung tersebut tidak dapat berfungsi sebagai apapun, termasuk melindungi diri dengan mematikan virus.
"Alat ini dikenakan di leher Anda. Karena penggunaan tersebut dimaksudkan dekat dengan saluran pernapasan yang di mana menjadi pintu utama virus masuk ke dalam tubuh," jelasnya
"Namun, jika Anda mendekatkan kalung tersebut ke wajah Anda, bahan aktif klorin dioksida tersebut akan membuat iritasi pada pernapasan dan iritasi mata, serta kulit terbakar," tambahnya. (mdk/dem)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demi kondisi kesehatan telinga, pastikan untuk menentukan mana yang lebih aman digunakan antara earbuds atau headphones.
Baca SelengkapnyaSMPN 8 Tangerang Selatan memberlakukan lockdown selama 14 hari karena adanya kasus cacar air dan gondongan di sekolah.
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaPenggunaan TWS dan earphone yang terlalu lama bisa menyebabkan dampak kesehatan dan harus dihindari.
Baca SelengkapnyaMelindungi telinga dari suara bising penting dilakukan untuk menjaga kesehatan pendengaran.
Baca SelengkapnyaDroplet adalah tetesan kecil dari batuk atau bersin yang mengandung berbagai mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit.
Baca SelengkapnyaPenggunaan tawas untuk ketiak yang berlebihan bisa meningkatkan risiko berbagai macam gangguan kesehatan.
Baca SelengkapnyaDi kasur tempat kita beristirahat,tungau dan kutu busuk mengancam. Risiko ini semakin meningkat terutama karena adanya wabah kutu busuk di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaMusik jedag-jedug full bass dalam volume kencang bisa menyebabkan masalah pendengaran hingga jantung.
Baca SelengkapnyaSering dianggap sopan dan bersih, nyatanya menutup mulut dan hidung sangat bersin dapat membahayakan diri.
Baca SelengkapnyaMendengarkan musik secara pribadi melalui earphone memang lebih nikmat. Tapi, Anda harus waspada dengan dampaknya dan gunakan alat ini secara aman.
Baca SelengkapnyaMengenali apakah kasur kita sudah diserang oleh tungau atau kutu busuk bisa menjadi cara awal menghindari masalah kesehatan yang mungkin muncul.
Baca Selengkapnya