Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

9 Kisah Perjuangan Dokter Moewardi, Pahlawan Kesehatan Pembela Kaum Miskin

9 Kisah Perjuangan Dokter Moewardi, Pahlawan Kesehatan Pembela Kaum Miskin Dr. Moewardi. ©kemendikbud

Merdeka.com - Di tengah merebaknya virus corona,para dokter dan tenaga medis adalah para pahlawan. Mereka berada di garda terdepan untuk bertarung melawan ganasnya serangan Covid-19 walau nyawa jadi taruhannya.

Di zaman masa kemerdekaan, banyak para dokter yang mendapat gelar sebagai pahlawan nasional. Dokter Cipto Mangunkusumo misalnya, dia adalah sosok pahlawan nasional yang berani mengobati para warga miskin yang menderita penyakit Pes saat wabah merebak dan menelan ribuan jiwa.

Selain itu ada pula sosok dokter Moewardi. Sama seperti dokter Cipto Mangunkusumo, dokter Moewardi juga mendapat gelar sebagai pahlawan nasional.

Namanya bahkan digunakan sebagai salah satu rumah sakit di Kota Solo. Rumah sakit dr. Moewardi kini juga sedang berjuang dalam menangani wabah Covid-19.

Gelar pahlawan nasional yang melekat pada namanya membuktikan bahwa pengabdiannya sebagai dokter tidak main-main. Selain menjalankan profesi sebagai dokter THT, dokter Moewardi tak pernah lelah untuk membantu rakyat miskin.

Aksi kemanusian tersebut membuat dokter Moewardi mendapat julukan sebagai “dokter gembel”. Selain itu, dia juga turut berjuang dalam pertempuran melawan penjajah.

Namun pada peristiwa pemberontakan PKI di tahun 1948, dokter Moewardi hilang secara misterius. Berikut ini adalah 7 kisah perjuangan dr. Moewardi, seorang dokter pembela kaum miskin.

Masa Pendidikan

dr moewardi

kemendikbud

Dr. Moewardi lahir di Pati, 30 Januari 1907. Ia adalah putra dari seorang guru.

Pada tahun 1921, ayahnya menyekolahkan Moewardi di Sekolah Dokter STOVIA. Dilansir dari laman Kemendikbud.go.id, selain menjalani hari-hari di bangku sekolah, Moewardi juga aktif di gerakan kepanduan dan organisasi lain.

Karena aktif berorganisasi, sekolahnya sedikit terbengkalai dan kelulusannya terus tertunda. Pada tahun 1933 Moewardi baru lulus sekolah setelah menempuh pendidikan selama 12 tahun.

Aktif di Kepanduan

tuan rumah jambore daerah pramuka se jatim

2019 Merdeka.com

Selama bergerak di kepanduan, Moewardi dikenal sebagai seorang pandu yang aktif dan disiplin. Dalam menjalankan aktivitasnya sebagai pandu, Moewardi mempunyai prinsip pandu yang satu menjadi saudara buat pandu yang lainnya.

Hal inilah yang menjadi kesepakatan bahwa Pandu Kebangsaan, Pandu Sumatra, Indoneisch nationale Padvinders Organisatie melebur jadi satu organisasi kepanduan dengan nama Kepanduan Bangsa Indonesia. Oraganisasi tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya Pramuka.

Ikut Mengikrarkan Sumpah Pemuda

pemuda

2018 Merdeka.com/Imam Buhori

Selain aktif di gerakan kepanduan, semasa sekolah, Moewardi juga aktif berorganisasi di Jong Java. Bahkan karena kecintaannya pada dunia jurnalistik Ia sempat menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Jong Java pada tahun 1922.

Pada tahun 1925 Ia dipercaya menjabat sebagai ketua Jong Java Cabang Jakarta. Kemudian pada Kongres Pemuda Nasional di Jakarta pada 28 Oktober 1928 Moeswardi terpilih menjadi salah satu utusan Jong Java untuk ikut mengikrarkan Sumpah Pemuda.

Mendapat Julukan "Dokter Gembel"

dr moewardi

kemendikbud

Setelah sebelumnya sempat menjadi asisten dokter selepas lulus dari STOVIA, Moewardi kemudian bekerja sebagai seorang dokter swasta di Jakarta selama lima tahun

Selama tinggal di Jakarta, Moewardi dikenal dekat dengan golongan bawah. Bahkan pada tahun 1930, namanya terkenal di seantero wilayah Tanah Abang sebagai Dokter Gembel. Hal itu karena Moewardi lebih senang bergaul dengan kalangan gembel dari pada kalangan golongan atas.

Ikut Berperang Melawan Penjajah

kemerdekaan tak terawat

2015 merdeka.com/kresna

Pada 13 Agustus 1945 saat Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, Moewardi melepaskan pekerjaannya sebagai dokter THT. Ia mencurahkan 100 persen tenaganya untuk ikut dalam perjuangan kemerdekaan di dalam barisan pelopor.

Saat itu Moewardi menyediakan rumah pribadinya di Jalan Cik Di Tiro No. 7 Jakarta sebagai markas untuk mengadakan rapat mempersiapkan strategi kemerdekaan Indonesia. Bahkan kala itu, Moewardi rela menjual beberapa barang miliknya untuk perjuangan para pemuda.

Membangunkan Soekarno-Hatta untuk Pergi ke Rengasdengklok

rengasdengklok

2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Dalam peristiwa mengamankan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok, Moewardi mendapat tugas untuk membangunkan dua tokoh proklamator bersama Sayuti Melik dan para pemuda lainnya.

Bahkan pada saat pembacaan proklamasi akan dilakanakan, Moewardi mendesak sampai marah kepada Soekarno untuk segera menbacakan teks proklamasi tersebut.

Namun Soekarno menolak dan marah karena pada saat itu Bung Hatta belum datang. Untungnya, tepat pukul 10.00 Bung Hatta datang.

Terlibat dalam Peristiwa Bandung Lautan Api

bandung lautan api

2020 Merdeka.com

Dilansir dari Kemendikbud.go.id, pada tahun 1946 dokter Moewardi ikut bergabung dalam Barisan Benteng. Saat itu Barisan Benteng banyak mengadakan inspeksi ke daerah Jawa Barat seperti wilayah Purwakarta, Leles, dan Bandung.

Kegiatan selama inspeksi di Jawa Barat itu membuat Moewardi ikut serta dalam peristiwa Bandung Lautan Api pada tanggal 23 Maret 1946. Ia bersama tokoh-tokoh Barisan Benteng lainnya seperti Toha, A.H Nasution, dan Suprayogi.

Hilang Secara Misterius

Akhir hayat Moewardi bukan merupakan kisah yang indah untuk dikenang. Dalam buku Madiun 1948: PKI Bergerak dituliskan bahwa pada tanggal 13 September 1948, pada saat ia sedang sibuk mengoperasi seorang anak di Rumah Sakit Jebres, pintu kamarnya diketuk.

Setelah itu empat orang pemuda masuk dan bilang pada Moewardi kalau di luar sana ada seseorang yang terluka parah. Tanpa kecurigaan Moewardi keluar dari kamarnya dan mengikuti pemuda-pemuda tadi.

Di luar ternyata ia kemudian ditodong oleh para pemuda itu dan membawanya kabur dengan sebuah mobil open-kap berwarna hijau.

Diabadikan sebagai Nama Rumah Sakit

rsud moewardi

rsud moewardi

Sejak peristiwa penculikan itu, nasib dokter Moewardi tidak pernah diketahui hingga kini. Namun sebagai tanda jasa terhadap negara, Moewardi mendapat gelar pahlawan nasional pada tahun 1964.

Bahkan pada tanggal 10 November 1988, namanya digunakan sebagai nama rumah sakit yang sebelumnya bernama Rumah Sakit Jebres, tempat ia pernah menjadi dokter di sana. Nama Moewardi pun digunakan sebagai nama rumah sakit hingga kini. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Sosok Low Siaw Ging, Dokter Dermawan dari Kota Solo yang Meninggal di Usia 89 Tahun
Mengenal Sosok Low Siaw Ging, Dokter Dermawan dari Kota Solo yang Meninggal di Usia 89 Tahun

Selama menjadi dokter, ia sering menyisihkan uang pribadinya untuk biaya berobat pasien yang tidak mampu.

Baca Selengkapnya
Kabar Duka, Dokter Dermawan asal Solo Lo Siaw Ging Meninggal Dunia
Kabar Duka, Dokter Dermawan asal Solo Lo Siaw Ging Meninggal Dunia

Kabar Duka, Dokter Dermawan Lo Siaw Ging Meninggal Dunia

Baca Selengkapnya
Jenazah Lo Siaw Ging, Dokter Dermawan asal Solo Dimakamkan di Delingan Karanganyar Besok
Jenazah Lo Siaw Ging, Dokter Dermawan asal Solo Dimakamkan di Delingan Karanganyar Besok

Jenazah Lo Siaw Ging, Dokter Dermawan asal Solo Dimakamkan di Delingan Karanganyar Besok

Baca Selengkapnya
Nyaris Setengah Abad Mengabdi di Papua, Dokter Lulusan UGM Ini hanya Kenakan Tarif Rp2 Ribu kepada Pasien
Nyaris Setengah Abad Mengabdi di Papua, Dokter Lulusan UGM Ini hanya Kenakan Tarif Rp2 Ribu kepada Pasien

Ia punya prinsip hidup jadi dokter bukan jalan untuk kaya raya.

Baca Selengkapnya
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media

Walaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah

Baca Selengkapnya
Miris Lihat Kesengsaraan Rakyat di Berbagai Daerah, Dokter Ini Memutuskan Beri Pengobatan Gratis untuk Pasiennya
Miris Lihat Kesengsaraan Rakyat di Berbagai Daerah, Dokter Ini Memutuskan Beri Pengobatan Gratis untuk Pasiennya

Semasa hidupnya, dokter ini menaruh perhatian penuh pada masalah-masalah sosial masyarakat

Baca Selengkapnya
‘Saya Kecilnya Makan Ubi dan Jagung, Ternyata jadi Jenderal TNI juga'
‘Saya Kecilnya Makan Ubi dan Jagung, Ternyata jadi Jenderal TNI juga'

Potret sosok yang kecilnya makan ubi dan jagung namun bisa menjadi seorang Jenderal TNI.

Baca Selengkapnya
Pernah jadi Spesialis Mata Terbaik ke-2 di Indonesia, Sosok Dokter ini Amat Sederhana & Disiplin sampai Istri Harus Antre Berobat
Pernah jadi Spesialis Mata Terbaik ke-2 di Indonesia, Sosok Dokter ini Amat Sederhana & Disiplin sampai Istri Harus Antre Berobat

Telah berusia lanjut, sang dokter diketahui punya sederet cerita mengagumkan.

Baca Selengkapnya
Dokter Helmiyadi Meninggal Usai Operasi 10 Pasien, PB IDI Beri Penghargaan
Dokter Helmiyadi Meninggal Usai Operasi 10 Pasien, PB IDI Beri Penghargaan

Helmi meninggal dunia akibat serangan jantung usai melakukan pelayanan kesehatan kepada 10 pasien.

Baca Selengkapnya
Ayahnya Sopir dan Ibu Penjual Nasi, Pria Ini Dulu Dihina karena Ingin Kuliah, Kini Buktikan Sukses Jadi Dosen
Ayahnya Sopir dan Ibu Penjual Nasi, Pria Ini Dulu Dihina karena Ingin Kuliah, Kini Buktikan Sukses Jadi Dosen

"Orang miskin gak usah macem-macem pakai kuliah segala" kata-kata hinaan dari seseorng yang memacu semangatnya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Inilah Peraih Penghargaan Merdeka Awards 2024 Kategori Sosok Inspiratif untuk Indonesia
FOTO: Inilah Peraih Penghargaan Merdeka Awards 2024 Kategori Sosok Inspiratif untuk Indonesia

Merdeka.com kembali menghadirkan Merdeka Awards sebagai ajang penghargaan kepada mereka yang telah memberikan sumbangsih bagi kemajuan negeri dan kemanusiaan.

Baca Selengkapnya