Keren, Para Pembatik Tunarungu di Solo Hasilkan Mahakarya Menawan
Merdeka.com - Beraneka macam motif batik menawan berhasil dibuat para penyandang disabilitas ini. Batik Toeli menjadi rumah para tunarungu berkarya. Salah satu karyawannya bernama Dyan Priamdyka yang bergabung dengan Batik Toeli selang satu bulan berdiri. Ia mampu membatik dengan beragam motif.
Memiliki keterbatasan bukanlah menjadi alasan untuk berhenti berkarya. Merekalah para penderita tunarungu yang menembus keterbatasan. Melalui batik, penyandang disabilitas ini dengan teliti menorehkan lilin pada kain. Batik Toeli berkembang di sentra Kampung Batik Laweyan, Solo.
Keikutsertaanya dalam produksi batik membuatnya mempunyai skill begitu bermanfaat. Terlebih lagi, tanpa rasa minder keterbatasan ia dan rekan sesama penyandang tunarungu tak lagi menganggapnya menjadi suatu hal yang diperdebatkan.
-
Siapa pencipta motif batik kawung? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
-
Bagaimana cara para perajin batik tulis Bayat mendapatkan ide motif untuk batik mereka? Untuk motifnya kami membuat menurut kempuan dan kesukaannya, kadang kami dapat daun di kebun itu terus dipetik dan dibuat batik. Ada juga yang terjun ke sawah lalu lihat burung, kemudian dijadikan batik,' terangnya.
-
Motif apa yang khas di batik Tarakan? Batik tarakan sendiri memiliki motif khas, yakni nuansa melayu yang sesuai dengan khazanah masyarakat Tidung.
-
Bagaimana cara membuat batik Tarakan? Proses pembuatan batik tarakan sendiri hampir sama dengan pengrajin batik lainnya, mulai dari mencuci bahan yang digunakan, melakukan pengeringan, pengecapan atau cantik untuk batik tulis hingga poles warna dan penguncian warna agar tidak pudar.
-
Apa tren motif batik saat ini? Salah satu motif yang sedang populer adalah motif abstrak yang menggabungkan berbagai elemen geometris dan bentuk non-tradisional. Motif ini memberikan kesan yang lebih kontemporer dan cocok untuk digunakan dalam gaya sehari-hari. Selain itu, motif floral dengan warna-warna cerah juga menjadi pilihan yang menarik untuk tampil lebih fresh dan bersemangat, seperti yang dimiliki oleh batik Damakara ini,' ungkap pria yang juga pendiri IKAT Indonesia.
-
Kenapa batik semakin populer? 'Mungkin seperti yang kita tahu kalau dulu batik itu cuma dipakai waktu untuk acara-acara formal. Nah, kenapa batik itu semakin populer di kalangan masyarakat saat ini? Ya karena dia terus berevolusi baik dari segi motif yang makin beragam, dan juga cara pemakaian atau stylingnya yang membuat batik semakin menarik,' tambahnya.
©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Nama Batik Toeli diangkat dari keterbatasan para penyandang disabilitas pendengaran. Yang memiliki nama lain Tuli dan dikreasikan melalui ejaan lama. Para pekerjanya mulai berangkat dari ketidaktahuan akan batik. Dengan adanya pelatihan rutin, karya-karya indah bermunculan. Terlebih mereka dapat mengangkat perekonomian di tengah pandemi.
Dijembatani oleh Muhammad Taufan Wicaksono, dapur produksi Batik Toeli berjalan. Taufan menjadi perantara yang bisa berbahasa isyarat kepada penyandang tunarungu. Melalui kode isyarat tangan dan tubuh, para penyandang disabilitas mengkoordinasikan aneka tema batik, motif, ukuran, hingga warna.
©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Pemilik Batik Toeli sendiri ialah Alpha Febela Priyatmono yang sebelumnya mengembangkan batik Mahkota Laweyan. Situasi pandemi membuatnya berinovasi untuk mendirikan Batik Toeli, mengingat ada karyawannya yang menyandang tunarungu. Tepatnya pada Bulan Maret 2020 Batik Toeli dirintis. Kini batik Toeli memiliki 3 orang penyandang tunarungu yang sepenuhnya memproduksi Batik Toeli.
Sudah banyak pembatik yang ada di Kampung Batik Laweyan. Namun pemberdayaan penyandang disabilitas dirasa perlu untuk membuktikan memiliki keterbatasan bukanlah alasan untuk menjadi seorang pembatik.
©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Selama pandemi, Batik Toeli juga memproduksi kain batik bertemakan lembaran surat pendek dalam Al-Qur'an. Jenis produk ini menjadi populer setelah kebutuhan masker batik. Dengan teliti mata mereka jeli memelototi setiap pola. Bak membuat kaligafi, mereka mahir menuliskan aksara arab ini dalam wujud batik.
Di Batik Toeli mereka berkarya, tanpa ada batasan meskipun mereka punya keterbatasan. Melalui batik, mereka terberdayakan sehingga bisa hidup mandiri. Melalui membatik, mereka berhasil membuat berbagai karya seni yang telah diakui dunia akan keberadanya.
©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Mereka juga diajarkan untuk membuat pola dengan pensil pada selembar kain. Sesuai tema dan pesanan, imajinasi mereka turut diasah untuk menghasilkan desain yang beragam mengikuti tren pasaran.
Perlahan tapi pasti, pola yang tersedia mulai dilapisi dengan larutan lilin. Mereka sering mendapat arahan saat proses belajar. Dengan motif yang sudah siap, tangan mereka dengan cekatan menorehkan canthing mengikuti alur pada kain. Kain mori, shantung, dan sutra menjadi bahan batik yang populer digunakan. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain kuliner, Kota Solo terkenal dengan berbagai kerajinan tangan yang memukau
Baca SelengkapnyaProduk kerajinan batik kayu di Krebet telah menjangkau pasar nasional maupun internasional
Baca SelengkapnyaBanjir pujian, seniman batik asal Yogyakarta buat karya batik kepulauan Indonesia untuk rayakan HUT ke-79 RI.
Baca SelengkapnyaSolikhin tetap bertahan dengan idealismenya di tengah gempuran batik industri berbahan sintetis
Baca SelengkapnyaBatik ini punya motif otentik khas Jakarta, mulai dari buah sampai kesenian.
Baca SelengkapnyaBantengan sendiri adalah kesenian tarian khas dengan iringan musik jaranan yang rancak.
Baca SelengkapnyaMemperingati Hari Batik Nasional, ini empat motif batik yang populer di Pulau Sumatra.
Baca SelengkapnyaBatik Ulur Wiji telah diminati pasar internasional, seperti Kanada, Jepang, Australia, Malaysia, dan Hongkong.
Baca SelengkapnyaSiami membuat kain tenun secara turun temurun. Ia belajar dari ibunya yang juga seorang penenun tradisional
Baca SelengkapnyaSosok Seto Utoro, Pemuda yang Bikin Batik Tulis Bojonegoro 'Naik Kelas' dan Ramai Peminat
Baca SelengkapnyaDi balik keindahan kain lurik khas Klaten ini, ada semangat memanusiakan manusia
Baca Selengkapnya