Korban Hamil hingga Tewas, Ini 3 Fakta di Balik Fenomena Dukun Cabul
Merdeka.com - Beberapa waktu belakangan ini, fenomena dukun cabul makin marak saja. Kasus perempuan yang tertipu dukun cabul terjadi di berbagai tempat, di antaranya di Tegal, di Batang, dan di Manado.
Bukannya memberi solusi atas permasalahan yang dihadapi pasien, para dukun cabul justru memanfaatkan keahlian yang ia miliki untuk memperdaya para pasien, terutama bagi mereka para kaum hawa.
Tak sekedar dicabuli, beberapa korban sampai ada yang hamil bahkan meninggal dunia karena kekejaman dukun cabul itu. Lantas apa modus yang dilakukan dukun cabul hingga para korban teperdaya hasutan mereka? Berikut selengkapnya:
-
Apa penipuan yang marak terjadi saat ini? Beredar unggahan di media sosial terkait tawaran pinjaman bagi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya dengan menghubungi nomor WhatsApp.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Dimana penipuan terjadi? Pasangan ini memiliki sebuah pusat terapi di Kanpur, Uttar Pradesh, di mana mereka diduga meyakinkan orang-orang bahwa proses penuaan mereka dipercepat oleh polusi udara yang parah.
-
Di mana penipu biasanya melakukan penipuan DANA? Modus pelakunya pun beragam dan lihai, mulai memikat calon korban dengan iming-iming hadiah fantastis atau promo menggoda di berbagai platform media sosial.
Modus Dukun Cabul
©YouTube/Liputan6 SCTV
Kasus dukun cabul salah satunya terjadi di Batang, Jawa Tengah. Di sana, seorang dukun berinisial TR (60) ditangkap polisi karena diduga mencabuli pasiennya seorang gadis yang masih berusia di bawah umur.
Melansir dari kanal YouTube Liputan6 SCTV pada Rabu (17/11), modus dari tersangka adalah berdalih meraba tubuh korban sebagai syarat ritual mengusir roh jahat. Namun tindakan itu nyatanya tidak diterima oleh keluarga korban dan akhirnya berujung laporan polisi.
Lalu ada pula seorang kakek berusia 66 tahun yang mengaku sebagai dukun pijat di Kabupaten Tegal ditangkap karena mencabuli pasiennya. Bahkan dia mencabuli gadis berusia 18 tahun itu hingga 19 kali. Bahkan pada akhirnya korban hamil. Untuk memperdaya korban, pelaku membekali diri dengan sebuah peralatan ritual sebagai paranormal.
“Awal mulanya adalah dia mengaku sebagai paranormal yang bisa mengobati penyakit, menyatakan pada korban bahwa dia mengalami penyakit gangguan liver atau pencernaan dan harus diobati dengan cara melakukan hubungan intim,” kata Kapolres Tegal, AKBP Arie Prasetya Syafaat.
Dicabuli hingga Tewas
©YouTube/Liputan6 SCTV
Sementara itu pada 2 Agustus 2021, sesosok mayat wanita ditemukan dalam keadaan setengah telanjang di Manado, Sulawesi Utara. Wanita berinisial SA (42) itu diduga meninggal karena kekerasan.
Salah seorang saksi mata mengatakan, JK (71) seorang pria yang dikenal sebagai dukun pengobatan tradisional tergesa-gesa meninggalkan kamar kos korban. Pada akhirnya ia pun diamankan di kantor polisi dengan tuduhan pemerkosaan hingga korban meninggal dunia.
Penyebab Orang Percaya Dukun
©YouTube/Liputan6 SCTV
Tidak dipungkiri seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, makin banyak orang yang meninggalkan praktik perdukunan. Namun nyatanya hingga kini cara itu masih digunakan.
Menurut Devie Rahmawati, pengamat sosial dari Universitas Indonesia, praktik dukun merupakan salah satu jalan yang dicari oleh banyak orang ketika mereka merasa memerlukan berbagai pilihan atas persoalan yang mereka hadapi.
“Di tengah-tengah kehidupan yang sudah modern sekalipun, dukun masih tetap eksis karena memang ada kebutuhan. Mereka melihat dukun bisa memberikan alternatif atas banyak permasalahan hidup yang mereka hadapi,” kata Devie, mengutip dari kanal YouTube Liputan6 SCTV pada Rabu (17/11). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atas paksaan tersebut, menurut Ari, korban sempat menolak namun SO terus memaksa dengan alsan yang sama
Baca SelengkapnyaDirangkum Merdeka.com, tercatat setidaknya ada 5 peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi di sejumlah wilayah
Baca SelengkapnyaSeorang pria mengaku dukun di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, diringkus polisi karena diduga mencabuli seorang ibu muda. Dalam beraksi dia dibantu istrinya.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan bocah perempuan dalam karung di Bekasi ternyata bukan dukun.
Baca SelengkapnyaKorban sendiri sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya, sebelum akhirnya ditemukan jasadnya.
Baca SelengkapnyaKPAI terus bekerja sama dengan Siber Polri dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mengungkap sindikat TPPO anak.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di Bekasi diduga telah melakukan pencabulan ke beberapa santri perempuan sejak 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaBagian tubuh tersebut berupa kepala, potongan telapak tangan kanan dan kiri dan potongan telapak kaki kanan dan kiri.
Baca Selengkapnya"Katanya rumah korban banyak setan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPara ahli pengobatan tradisional atau dukun di Desa Giri Jaya Sukabumi memiliki spesifikasi dan keahliannya masing-masing.
Baca SelengkapnyaAN, dukun pengobatan alternatif sudah ditangkap dan dimintai keterangan
Baca SelengkapnyaPencabulan tersebut terjadi pada 25 Juni 2024 sekira pukul 22.00 WIB dengan modus pengobatan terhadap korban.
Baca Selengkapnya