Loko Uap Kuno Berusia Hampir Ratusan Tahun Melintas Di Jalur Kereta Api Jogja-Solo
Merdeka.com - Momen yang tidak biasa terjadi pagi itu di perlintasan kereta api Lempuyangan. Sebuah lokomotif uap berjalan langsir maju mundur. Selanjutnya lokomotif itu bergerak menuju arah timur, didampingi sebuah loko TMC.
Lokomotif uap itu baru saja menjalani perbaikan di Balai Yasa Yogyakarta. Untuk selanjutnya, loko itu berjalan menuju Solo. Di sana loko itu akan digunakan untuk menarik kereta api wisata Jaladara.
Perjalanan Dari Yogya Ke Solo
-
Kenapa lokomotif kereta api diganti? Awalnya, Sepur Kluthuk Jaladara beroperasi menggunakan lokomotif uap C1218 buatan Jerman tahun 1896. Pada tahun 2020, lokomotif-nya diganti dengan menggunakan lokomotif uap D1410 buatan Jerman pada tahun 1921.
-
Apa nama kereta api uap di Kota Solo? Sepur Kluthuk Jaladara merupakan kereta api uap yang digunakan sebagai kereta wisata di Solo.
-
Bagaimana kondisi lokomotif uap di Pabrik Gula Tasikmadu? Salah satu lokomotif yang tersimpan di sana adalah Lokomotif TM 6. Lokomotif ini menjadi yang terbesar di Pabrik Gula Tasikmadu. Sementara di samping kanannya ada Lokomotif TM 5 dan sebuah lokomotif diesel. Sementara di sebelah kirinya ada satu unit gerbong penumpang yang terbuat dari kayu.
-
Bagaimana kereta api tergelincir? Mereka menemukan fakta bahwa rel yang tengah dilalui kereta malam itu hilang. Padahal, rel selalu dijaga oleh orang yang ditugaskan khusus sebagai pemeriksa rel.
-
Bagaimana cara menggunakan kereta api ini? Dilansir dari Liputan6.com, Sepur Kluthuk Jaladara hanya bisa melayani rombongan menggunakan sistem carter dengan tarif sekitar Rp3,5 juta untuk sekali trip dalam tiga jam.
-
Mengapa kereta api tergelincir? Kereta ini dijadwalkan tiba di stasiun pukul 20:00 WIB, namun hingga jam menunjukkan waktu tersebut kereta tak kunjung muncul. Jangankan fisiknya, suara, kepulan asap sampai lampunya saja tidak tampak dari kejauhan.
2020 Merdeka.com/Youtube: AlphaRP Railway
Loko uap berseri D1410 itu diberangkatkan dari Stasiun Lempuyangan menuju Stasiun Purwosari, Solo pada pukul 09.25. Dalam perjalanan, loko ini mengeluarkan bunyi klakson yang khas dan disambut masyarakat, terutama mereka yang merupakan bagian dari komunitas pecinta kereta api atau bisa disebut railfans.
Dengan kendaraan pribadi, para railfans mengawal perjalanan dari Yogya menuju Solo. Sepanjang perjalanan mereka banyak mengambil gambar dan merekam video loko uap yang berjalan pelan itu. Suara klakson dan kepulan asap dari loko itu menambah nuansa klasik pada perjalanan itu.
Loko uap itu berjalan dengan kecepatan rata-rata 30 km/jam melewati beberapa stasiun di antaranya Stasiun Maguwo, Prambanan, dan Srowot. Setibanya di Stasiun Srowot, lokomotif uap itu harus berhenti dulu untuk mempersilakan kereta api lain yang berada di belakangnya lewat. Setelah itu, loko kembali diberangkatkan hingga Stasiun Klaten. Setibanya di Klaten, kereta api mengalami gangguan teknis sehingga harus ditarik dengan loko diesel TWC hingga Stasiun Purwosari, Solo.
Perbaikan Yang Menelan Biaya Mahal
Sebelum menjalani masa perbaikan, loko uap ini digunakan untuk menarik gerbong kereta api wisata Jaladara yang melintasi Kota Solo. Namun kereta ini sempat mangkrak selama 2 tahun, sebelum akhirnya dibawa ke Balai Yasa Yogyakarta untuk perbaikan.
Sebenarnya perlu biaya mahal untuk membuat loko uap itu kembali bisa berjalan. Hal ini dikarenakan suku cadangnya yang langka. Kepala KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Purwanto mengatakan untuk mengatasi kelangkaan suku cadang itu, para teknisi mengakalinya dengan mencari suku cadang dari loko uap yang lain. Eko menyebutkan untuk memperbaiki loko uap itu, membutuhkan biaya mencapai Rp 1-2 miliar.
Melayani Solo hingga Wonogiri
2020 Merdeka.com/Youtube:AlphaRP Railway
Lokomotif ini dibuat oleh pabrik Hanomag, Hanover, Jerman, pada 1921. Ketika tiba di Indonesia, loko ini diberi seri D 1410 yang beroperasi selama 35 tahun dari tahun 1923 hingga 1958. Selama beroperasi, loko ini banyak melintasi rute pegunungan di daerah Jawa Barat. Nantinya setelah diperbaiki, loko uap ini akan melayani KA Wisata Jaladara dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Sukoharjo bahkan hingga Wonogiri. Selama ini, KA Jaladara hanya melayani perjalanan dari Purwosari hingga Stasiun Solo Kota yang jaraknya tak lebih dari 5 km.
"Tapi nanti kita koordinasikan dulu dengan dinas pariwisata dua daerah itu (Sukoharjo dan Wonogiri) untuk membuat destinasi wisata yang menarik. Kalau cuma lewat thok kan eman-eman. Harus ada pemberhentian yang menarik," jelas Kepala Dinas Perhubungan Solo, Hari Prihatno. (mdk/kho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kereta api menjadi salah satu moda transportasi darat favorit bagi masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu.
Baca SelengkapnyaLokomotif E1060 ini mampu menarik rangkaian gerbong sebanyak 40 unit dengan muatan kurang lebih 130 ton dalam sekali perjalanan.
Baca SelengkapnyaCalon penumpang maupun petugas yang berada di stasiun cukup antusias dengan kehadiran miniatur.
Baca SelengkapnyaJalur kereta api ini ditutup karena kalah bersaing dengan moda transportasi lain
Baca SelengkapnyaLokomotif ini diklaim tertua di Indonesia. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaDalam sejarahnya kereta api ini pernah mengalami beberapa kali insiden
Baca SelengkapnyaSaat ini tim evakuasi sudah berada di lapangan untuk mengevakuasi rangkaian kereta yang anjlok..
Baca SelengkapnyaDulunya stasiun ini berada di tengah kawasan perkebunan kopi
Baca SelengkapnyaSebuah jembatan kereta api yang membentang di atas jalur kereta api dibangun pada tahun 1929 untuk menghubungkan jalur kereta Batavia-Surabaya.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian ini sejumlah KA penumpang dan KA barang mengalami gangguan perjalanan KA.
Baca SelengkapnyaKini peninggalan jalur kereta api bersejarah itu hampir hilang tanpa jejak
Baca Selengkapnya