Orang-Orang Ini Bunuh Diri Karena Corona, dari Menteri hingga Perawat
Merdeka.com - Di saat wabah virus corona yang mengkhawatirkan banyak orang ini, tugas pemerintah dan petugas medis menjadi sangat penting. Mereka bertugas di barisan terdepan untuk mencegah persebaran virus corona. Mereka rela meninggalkan rumah, berpisah dengan orang-orang yang disayanginya demi melaksanakan tugasnya.
Pemerintah yang seharusnya memberikan kebijakan-kebijakan untuk tindakan yang akan dilakukan masyarakatnya. Sedangkan, petugas medis yang bertindak untuk menangani pasien yang terdampak virus corona.
Namun, jalan perjuangan mereka melawan virus corona ternyata tak mudah. Tidak hanya tekanan fisik saja yang diterima, tapi juga mental. Ada beberapa orang yang justru memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri agar tak menularkan penyakitnya ke orang lain, seperti orang-orang di bawah ini.
-
Siapa yang berisiko tinggi untuk bunuh diri? Sebuah studi menemukan bahwa 38% penderita IED memiliki pikiran untuk bunuh diri (ideasi) dan 17% pernah mencoba bunuh diri. Risiko ini meningkat pada mereka yang dikenal memiliki serangan yang lebih keras dan memiliki lebih dari satu gangguan kesehatan mental.
-
Siapa yang lebih berisiko untuk bunuh diri? 'Ketika itu ada terdeteksi, risikonya 5,39 kali lebih besar untuk mempunyai ide bunuh diri dibandingkan yang tidak,' kata Nova.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Bagaimana korban gantung diri? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm.
-
Bagaimana cara menghadapi tantangan kesehatan mental? You are allowed to take up space and ask for what you need.
-
Siapa yang terkena dampak paling tragis dari masalah kesehatan mental? Bunuh diri, sebagai salah satu dampak paling tragis dari gangguan kesehatan mental, kini diakui sebagai isu global yang sangat serius.
1. Salah Satu Menteri di Jerman
Facebook Thomas Schaefer
Menteri Keuangan Negara Bagian Hesse, Jerman, Thomas Schaefer bunuh dini karena mengalami depresi. Dirinya mengalami depresi karena memikirkan bagaimana cara menangani virus corona, terlebih dirinya bertanggung jawab soal urusan ekonomi negara.
Informasi yang dilansir dari The Straits Times, Schaefer ditemukan tewas di sekitar rel kereta pada hari Sabtu (28/3) kemarin. Schaefer yang berusia 54 tahun itu diyakini tewas bunuh diri oleh Kantor Kejaksaan Wiesbaden. Volker Bouffier selaku Perdana Menteri Negara Bagian mengungkapkan rasa tidak percaya akan kejadian nahas yang dialami rekannya itu.
"Kami sangat kaget dan tidak percaya, lebih-lebih lagi kami sangat sedih," ucapnya pada Minggu (29/3).
Bouffier menganggap sosok Schaefer, bisa menggantikan dirinya di pemerintahan. Karena Schaefer sudah menjadi menteri keuangan di Negara Bagian Hesse selama 10 tahun.
Schaefer juga diketahui bekerja siang sampai malam untuk membantu perusahaan dan para pekerja, menghadapi dampak ekonomi dari wabah virus corona.
2. WNA Korsel yang Positif Corona di Solo
Liputan6com/Fajar Abrori
Kejadian selanjutnya, terjadi di Solo tanggal 23 Februari 2020 lalu. Seorang Warga Negara Asing (WNA) Korea Selatan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di sebuah kamar hotel. Korban yang ber inisial EJ (57), meninggalkan sepucuk surat yang menyebutkan bahwa dirinya terjangkit virus corona.
Informasi yang dilansir dari Liputan6.com, Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai mengatakan bahwa EJ awalnya melakukan kunjungan wisata ke Solo dengan temannya. Sebelumnya mereka juga mengunjungi Yogyakarta dan Jakarta.
"Dia di Solo berdua dengan temannya. Tapi kok enggak ngabar-ngabari, setelah dicek di kamarnya ternyata terkunci. Kemudian dibuka dan korban sudah gantung diri," kata Andy, Minggu (1/3) lalu.
Setelah dilakukan pengecekan terhadap jasad EJ yang dilakukan oleh tim medis RSUD Dr Moewardi, EJ dinyatakan tidak terjangkit virus corona tersebut.
"Sudah divisum di RSUD Moewardi hasilnya negatif corona. Dari Kedubes Korea Selatan juga sudah mengecek ke sini dan hasilnya memang negatif. Dia itu depresi karena sakit bertahun-tahun tidak sembuh-sembuh sakitnya," ungkap Andy.
3. Seorang Perawat di Italia
freepik.com
Seorang perawat yang bekerja di unit perawatan intensif episentrum dalam menangani wabah virus corona di Italia melakukan bunuh diri. Hal tersebut dilakukan karena sang perawat itu dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Informasi yang dilansir dari Brilio.net, perawat yang berinisial DT tersebut khawatir akan menyebarkan virus corona ke orang lain saat dirinya bekerja di Rumah Sakit San Gerardo di Kota Monza, wilayah Lombardy.
Federasi Perawat Nasional Italia mengatakan DT bunuh diri pada hari Minggu (21/3). Asosiasi tersebut juga meyakini DT mengalami beban pikiran selama menangai kasus virus corona.
"Kami menyatakan duka cita dan kesedihan kami karena kematian rekan muda kami. 450.000 profesional kami akan bergabung bersama di sekitar kerabat dan keluarga DT," ucap Mario Aparone selaku Direktur Rumah Sakit San Gerardo. (mdk/dem)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Brigadir RAT Ditemukan Tewas Bunuh Diri, Pengamat: Pembinaan Mental Menjadi Penting untuk Anggota
Baca SelengkapnyaMiliter Israel merahasiakan identitas tentaranya yang mati bunuh diri.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Cerita Titik Terendah dalam Hidupnya
Baca SelengkapnyaTemuan ini berdasarkan hasil screening mental terhadap dokter PPDS.
Baca SelengkapnyaBerduka setelah kehilangan orang terdekat merupakan hal yang biasa terjadi. Namun kondisi ini bisa berkomplikasi dan menjadi berat.
Baca SelengkapnyaKasatreskrim Polres OKU Iptu Yudhistira mengungkapkan, dugaan itu berdasarkan keterangan sejumlah saksi
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.
Baca SelengkapnyaBudi mengatakan, peristiwa dokter muda bunuh diri karena dibully senior sebetulnya bukan hanya kali ini saja.
Baca SelengkapnyaGulkarmat DKI telah menyelamatkan tiga orang yang mau bunuh diri akibat judi online.
Baca SelengkapnyaMomen ketika senior berikan pertanyaan kepada juniornya di TNI AD.
Baca SelengkapnyaKasus bunuh diri di kalangan tentara Israel juga meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaDalam kasus bunuh diri, gangguan kesehatan mental menjadi pemicu utama.
Baca Selengkapnya