Outsourcing adalah Praktik Penggunaan Tenaga Kerja dari Pihak Luar, Ketahui Contohnya

Merdeka.com - Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya penting yang dibutuhkan perusahaan dalam melakukan kegiatannya. Dalam hal ini, perusahaan mengangkat tenaga kerja untuk melakukan berbagai tugas operasional perusahaan dan memberikan imbalan berupa upah atau gaji atas pekerjaan yang telah diselesaikan. Dengan begitu, perusahaan dapat menjalankan usahanya dan mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut.

Meskipun kini sudah banyak perkembangan teknologi yang membantu kegiatan produksi, namun kinerja karyawan masih dibutuhkan oleh berbagai macam perusahaan. Terutama pada kegiatan-kegiatan yang melibatkan pola pikir manusia. Sebab, tidak semua teknologi dapat mencakup berbagai kegiatan yang bisa dilakukan oleh pikiran manusia.

Namun sayangnya, kini banyak perusahaan yang menerapkan sistem outsourcing. Dalam hal ini, outsourcing adalah praktik penggunaan tenaga kerja dari pihak luar yang dapat membantu perusahaan dalam mengurangi biaya tenaga kerja secara signifikan. Biasanya praktik outsourcing ini menerapkan sistem kontrak pada setiap tenaga kerja yang digunakan.

Banyak masyarakat berpendapat bahwa sistem outsourcing ini lebih banyak mendatangkan kerugian bagi para tenaga kerja. Sebaliknya, pihak perusahaan justru mendapatkan banyak manfaat yang untuk pengembangan bisnisnya. Ini menjadi salah satu pengetahuan umum yang perlu dipahami oleh masyarakat saat ini, terutama bagi masyarakat yang sudah memasuki usia angkatan kerja.

Dilansir dari Investopedia, kami merangkum pengertian, contoh, hingga kritik dari praktik outsourcing adalah sebagai berikut.

Mengenal Outsourcing

©2014 Merdeka.com/shutterstock/violetkaipa

Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa outsourcing adalah praktik bisnis yang menggunakan tenaga kerja dari pihak ketiga untuk membantu mengurangi biaya tenaga kerja secara signifikan bagi perusahaan. Dalam hal ini, pihak ketiga adalah suatu organisasi yang tidak berafiliasi dengan perusahaan tersebut, yang biasanya membuat struktur kompensasi khusus yang berbeda dengan karyawan yang diangkat langsung oleh perusahaan tersebut.

Sehingga dengan kata lain, penggunaan sistem outsourcing ini memungkinkan perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang dapat menyelesaikan pekerjaan dengan pengeluaran biaya upah yang lebih sedikit. Selain itu, praktik outsourcing ini juga dapat membantu perusahaan dalam menghindari pengeluaran terkait biaya overhead, peralatan, dan teknologi.

Selain penghematan biaya, perusahaan dapat menggunakan strategi outsourcing untuk lebih fokus pada aspek inti bisnis. Strategi ini dapat menghasilkan waktu penyelesaian yang lebih cepat, peningkatan daya saing dalam suatu industri, dan pemotongan biaya operasional secara keseluruhan.

Strategi Bisnis Mulai Tahun 1989

Setelah mengetahui pengertian secara umum, penting juga untuk mengetahui latar belakang sejarah outsourcing yang kini banyak diterapkan oleh berbagai perusahaan. Outsourcing adalah istilah yang pertama kali dikenal sebagai strategi bisnis pada tahun 1989 dan menjadi bagian dari sistem ekonomi bisnis di sepanjang tahun 1990-an.

Penerapan sistem outsourcing dalam dunia bisnis ini menghasilkan kritik dan kontroversi di banyak negara. Di mana pihak yang menentang praktik ini menilai bahwa outsourcing dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan domestik, khususnya di bidang manufaktur. Sedangkan pihak yang melakukan bisnis berpendapat bahwa sistem ini dapat membantu mengalokasikan sumber daya di tempat yang paling efektif serta membantu menjaga ekonomi pasar bebas dalam skala global.

Contoh Outsourcing

©2019 Merdeka.com/Pexels

Untuk memahami praktik outsourcing dalam dunia bisnis, dapat dilakukan dengan memahami contoh outsourcing yang terjadi di masyarakat. Contoh praktis outsourcing adalah seperti sebuah perusahaan kecil yang memutuskan untuk mengambil tenaga kerja outsourcing untuk tugas pembukuan ke kantor akuntan.

Dalam hal ini, perusahaan menilai bahwa mengambil tenaga outsourcing untuk tugas tersebut dinilai lebih efektif dan lebih murah dibandingkan mempertahankan akuntan internal yang bekerja pada perusahaan tersebut. Jika digunakan dengan benar, outsourcing adalah strategi yang efektif untuk mengurangi biaya, dan bahkan dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan untuk bersaing dengan Kompetitor lainnya.

Kritik dan Kerugian Outsourcing

Meskipun baik bagi pihak perusahaan atau bisnis, praktik outsourcing ini mempunyai beberapa kerugian yang perlu menjadi perhatian. Pertama, proses penandatanganan kontrak yang sering dilakukan untuk perjanjian dengan karyawan, justru membutuhkan waktu dan upaya ekstra dari tim hukum perusahaan.

Selain itu, ancaman keamanan terjadi jika pihak lain memiliki akses ke informasi rahasia perusahaan dan kemudian pihak tersebut mengalami pelanggaran data. Bukan hanya itu, kurangnya komunikasi antara perusahaan dan penyedia outsourcing dapat terjadi, yang dapat menunda penyelesaian proyek.

Pertimbangan Khusus

www.usatoday.com

Meskipun outsourcing memiliki beberapa kerugian, namun terdapat pertimbangan khusus yang bisa didapatkan oleh perusahaan dalam penggunaan outsourcing. Dalam hal ini, outsourcing internasional dapat membantu perusahaan mendapatkan keuntungan dari perbedaan biaya tenaga kerja dan produksi antar negara. Penyebaran harga di negara lain dapat menarik bisnis untuk merelokasi sebagian atau seluruh operasinya ke negara yang lebih murah untuk meningkatkan profitabilitas dan tetap kompetitif dalam suatu industri.

Tidak heran, jika kini banyak perusahaan yang memilih outsourcing di lokasi dengan biaya rendah untuk menekan pengeluaran perusahaan. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa outsourcing adalah strategi bisnis yang efektif dalam mengurangi biaya pengeluaran perusahaan namun tetap mendapatkan manfaat yang optimal dari tenaga kerja yang dilibatkan. Meskipun begitu, dari segi hak bagi tenaga kerja sistem ini masih mempunyai beberapa kritik yang dinilai mendatangkan kerugian bagi tenaga kerja. (mdk/ayi)