Pria Rembang Ini Buka Peluang Bisnis di Tengah Wabah PMK, Beli Sapi saat Harga Anjlok
Merdeka.com - Selalu ada jalan keluar dari setiap kesulitan. Sepertinya keyakinan ini yang selalu dipegang oleh Ngatono, seorang penjual sapi asal Rembang. Melihat kondisi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang membuat harga hewan ternak anjlok, Ngatono malah membeli sapi-sapi yang terkena PMK itu.
Ngatono membeli sapi-sapi itu untuk dirawat dan berniat akan menjualnya kembali saat sudah sembuh. Ngatono yakin jika apa yang dilakukannya itu bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan di tengah wabah ini.
Begini kisah inspiratif Ngatono yang memanfaatkan peluang bisnis di tengah wabah PMK.
-
Apa yang Ragawi jual dari ternaknya? 'Bisnisnya sudah berjalan, kita main lagi ke olahan, atau ke hilirisasi ke dunia peternakan ini,' kata Ragawi dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
-
BRI bantu usaha kambing Sukateno? 'Semoga kerjasama antar BRI dengan Trimandiri Farm bisa terus berlanjut. Dengan begitu, perekonomian masyarakat Desa Tambaksari juga terus meningkat', imbuhnya.
-
Kenapa Rofik membuka bisnis ternak sapi? 'Peternakan ini saya buka karena beberapa tetangga datang minta pekerjaan ke saya. Sapi mereka mati kena wabah PMK. Akhirnya saya mencoba buka peternakan sapi karena kemampuan mereka di bidang tersebut,' ungkap Rofik, dikutip dari YouTube PecahTelur.
-
Apa yang dilakukan di Banyuwangi untuk tingkatkan populasi sapi? Program SMS Pisan, kepanjangan dari Sapi Manak Setahun Pisan (sapi beranak setahun sekali) terus digalakkan Pemkab Banyuwangi.
-
Siapa yang memulai usaha ternak sapi? 'Peternakan ini saya buka karena beberapa tetangga datang minta pekerjaan ke saya. Sapi mereka mati kena wabah PMK. Akhirnya saya mencoba buka peternakan sapi karena kemampuan mereka di bidang tersebut,' ungkap Rofik, dikutip dari YouTube PecahTelur.
Membeli dengan Harga Murah
©YouTube/Liputan6
Karena mulai terdesak akan penyebaran PMK yang mengancam keselamatan hewan ternaknya, para peternak sapi harus rela melepasnya dengan harga murah. Kondisi ini dimanfaatkan Ngatono. Dia berani membeli sapi-sapi murah itu walau tak ada kepastian apakah sapi-sapi tersebut sehat atau bisa disembuhkan kalau memang sudah terjangkit PMK.
Yang pasti, ia memperoleh sapi-sapi itu dengan harga di bawah Rp10 juta. Dengan merawatnya hingga sembuh, ia berharap bisa menghasilkan Rp18 juta dari penjualan satu ekor sapi yang berhasil ia sembuhkan. Sejauh ini sudah ada 40 ekor sapi yang dirawat Ngatono sembuh dari PMK dan 4 ekor sisanya masih terjangkit.
“Sebagai inovasi penyembuhan itu juga. Di samping itu harganya lebih murah. Saya juga merasa kasihan kalau nggak saya beli, siapa lagi yang mau beli. Yang penting orang yang punya barang itu saya selamatkan dan bisa diuangkan,” kata Ngatono dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (27/6).
Harga Sapi Anjlok
©2022 Merdeka.com/Arie Basuki
Jelang Idul Adha sapi di Desa Sumberejo, Kecamatan Gunungwungkal, Pati dijual murah. Para peternak sapi terpaksa banting harga karena panik hewan ternak mereka bisa terkena wabah PMK. Seperti diketahui 90 persen dari 200 sapi milik warga di desa itu terjangkit PMK. Harga jual sapi dari Rp20 juta dijual Rp5-8 juta per ekor.
“Banyak yang dijual selakunya. Ada yang dijual Rp5 juta, Rp6 juta, bahkan ada yang sebenarnya harganya Rp30 juta sebelum meninggal dijual selakunya di jagal,” kata Sururi, Kepala Desa Sumberejo yang juga merupakan seorang peternak.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyembuhkan sapi-sapi itu. Sayang, penyebarannya terus meluas. Handoko, pendamping Desa Sumberejo mengatakan tantangan utama dalam penyembuhan sapi adalah luka yang terdapat di kuku ternak. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bisnis ini berawal dari hobinya suka memelihara kambing.
Baca SelengkapnyaPria ini merupakan penduduk asli desa Balingasal, Kebumen, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaNamun sekitar tahun 2014-2015, Siswanto mengalami titik terberat dalam hidupnya. Dia jatuh sakit dan bisnisnya bangkrut dan punya utang Rp1,5 miliar.
Baca SelengkapnyaSatu ekor domba rata-rata memiliki berat 25-30 kilogram dan dibutuhkan waktu tiga bulan untuk menggemukkannya.
Baca SelengkapnyaSeorang peternak kambing kini sukses bisa bayar utang dan beli tanah usai mengalami kerugian berbisnis lada.
Baca SelengkapnyaDengan modal yang sedikit, Ragawi mulai menekuni dunia peternakan.
Baca SelengkapnyaAwalnya beli kambing untuk hiburan anak, sepasang kambing jantan betina itu justru beranak-pinak
Baca SelengkapnyaSapi miliknya pernah dibeli Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaOni Kurniawan, pengusaha peternakan kambing di Tulungagung ceritakan kisah suksesnya yang berawal dari sakit asam lambung.
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha asal Wonosobo bernama Ganang adalah lulusan SMA yang kini sukses beternak ayam kampung.
Baca SelengkapnyaMenariknya, cuan dari bisnis peternakan sapi lebih banyak digunakan untuk membantu orang
Baca SelengkapnyaSiswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.
Baca Selengkapnya