Puluhan Hektar Lahan di Tulungagung Terendam Banjir, Begini Dampaknya
Merdeka.com - Hujan tiada henti yang mengguyur kawasan Pulau Jawa menyebabkan bencana di sejumlah tempat. Termasuk di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Banjir yang terjadi di wilayah itu menyebabkan puluhan hektar lahan pertanian terendam. Ini tidak terlepas dari jebolnya tanggul sungai di Desa Tunggangri, Kecamatan Kalidawir, hingga selebar 9 meter.
Belum ada rincian pasti areal sawah yang rusak terendam banjir. Pihak Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Tulungagung hingga saat ini masih melakukan pendataan.
“Data sementara ada 42 hektar sawah yang terendam (banjir),” kata Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana UPSDA I Brantas, BBWS Brantas, Junaedi dikutip dari ANTARA pada Jumat (12/11).
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana lokasi tanggul yang jebol? Dalam video melalui drone, tampak cukup luasnya lahan yang terkena terjangan banjir bandang tersebut. Tampak jembatan Sungai Tuntang sudah tidak tampak seutuhnya.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Ekonomi Lumpuh Total
©BPBD Aceh Tengah dan Selatan
Dilansir dari ANTARA, tanggul yang jebol akibat luapan air yang tak terbendung itu meluber hingga pesawahan dan pemukiman penduduk. Akibatnya, aktivitas perekonomian di beberapa desa nyaris lumpuh total.
Jalan-jalan terendam banjir hingga setinggi pinggang. Tak sedikit pula rumah yang ikut terendam. Bahkan kebun dan sawah lebih parah lagi. Untungnya, air bah cepat surut seiring aliran air yang menuju dataran yang lebih rendah.
Belum ada data pasti mengenai luas areal persawahan yang terdampak banjir. Namun yang pasti, hal itu membawa kerugian yang tidak sedikit bagi para petani.
“Mayoritas lahan berupa tanaman jagung. Kalau yang belum berbuah pasti gagal panen,” kata Junaedi.
Gagal Panen
©2021 Merdeka.com
Bencana banjir yang menggenang wilayah Tulungagung itu membawa kerugian yang tidak sedikit bagi seorang petani bernama Karim (60). Dia mengaku harus membabat tanaman jagung miliknya karena mati diterjang air. Padahal buah jagung miliknya sudah berusia 70 hari dan 30 hari lagi akan panen. Bahkan beberapa buah sudah terlihat tumbuh walau masih muda.
“Sudah tidak bisa dimanfaatkan sama sekali selain untuk pakan sapi. Kalau yang sudah isi, meski belum tua masih bisa dipanen,” kata Karim dikutip dari ANTARA.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Suprapti, mengatakan kalau hingga saat ini pihaknya masih mendata kerusakan tanaman milik petani. Dari laporan sementara, kerusakan terbesar adalah tanaman jagung. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaPuluhan lahan pertanian transmigrasi di Kalimantan Utara terendam banjir akibat pasang air laut.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaJebolnya tanggul yang tak mampu menahan debit air saat hujan deras terjadi itu menyebabkan lebih dari 320 KK di Perumahan Taman Mangu terkepung banjir.
Baca SelengkapnyaSembilan Kecamatan di Kabupaten Cirebon terdampak banjir setelah hujan deras yang melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaNana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaBanjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
Baca SelengkapnyaBanjir bandang itu terjadi diuga disebabkan oleh tanggul yang jebol
Baca SelengkapnyaBanjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir lahar Semeru. Akibatnya, jembatan di perbatasan putus.
Baca SelengkapnyaPemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.
Baca Selengkapnya