Semrawut, Begini Curhat Kades di Klaten Soal Bansos COVID-19 pada Ganjar Pranowo
Merdeka.com - Pada Senin (2/8), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengadakan pertemuan secara virtual dengan para kepala desa (kades) di Klaten tentang penanganan COVID-19. Pada Ganjar, para kades curhat mengenai semrawutnya penyaluran bantuan sosial kepada warga.
Bahkan Kades Tijayan, Joko Laksono, sampai begitu emosional menceritakan soal data bansos warga di desanya.
“Bansos itu bikin pusing. Kalau mau jujur, Pak, saya tidak peduli kalau nanti dimarahi Bu Mensos Tri Rismaharini,” curhat Joko, mengutip dari ANTARA.
-
Bagaimana Bhabinkamtibmas mengungkapkan kekecewaannya? 'Saya ngga mengerti apa syarat dari kriteria khusus,' lanjutnya.
-
Apa yang dilakukan Kades di Cirebon untuk satukan warga? Kades bernama Abdul Nasir ini menginginkan masyarakat agar tetap bersatu setelah masa pemilihan kepala desa. Setelah pemilihan selesai digelar, ia lantas merangkul masyarakat setempat untuk bersilaturahmi dengan cara memancing bersama.
-
Gimana Kemensos menangani aduan masyarakat? 'Ini prestasi luar biasa, bukan WTP yang kami bangga. Tapi respon ibu sangat cepat. Jumat saya WA (Whatsapp) ibu, dan sabtu sudah salur,' katanya.
-
Bagaimana cara Pj Bupati Jombang membangun komunikasi dengan warga? 'Saya menyadari waktu dan tenaga pastinya ada batasnya untuk bisa menjangkau layanan bagi seluruh warga masyarakat Jombang. IG Saya terbuka untuk dikirimi pesan, saran, nasihat dan masukan terkait untuk kebaikan dan pembangunan Kabupaten Jombang. Bisa lah untuk Dumas Informal,' ungkap Pj Bupati yang alumnus S2 Psikologi UI ini.
-
Siapa yang ditanya soal bagi bansos? Daniel menyoroti Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang ikut membagikan bantuan sosial. Sementera, peran Memsos Risma justru minimalis.
-
Apa saja keluhan petani bawang merah kepada Ganjar? Ganjar mencatat tiga keluhan utama para petani bawang merah di sana, yakni pupuk, pasar untuk jual hasil panen, dan ketersediaan pengairan lahan.
Lalu seperti apa semrawutnya penanganan bansos bagi warga desa di Klaten? Berikut selengkapnya:
Tidak Tepat Sasaran
©YouTube/Ganjar Pranowo
Dalam kesempatan itu, Joko bercerita tentang warganya yang punya lima mobil dan sudah dicoret datanya dari daftar penerima namun kenyataannya tetap menerima bansos. Lalu dia juga bercerita tentang koleganya di Desa Nanggulan di mana 40 warganya dibatalkan sebagai penerima bansos.
Padahal dari jumlah itu, banyak warga di sana yang berstatus janda. Walaupun data penerima sudah diverifikasi, namun dalam penyalurannya tetap tidak sesuai.
“Ada lagi cerita teman kami di Cawas. Itu Kadesnya dapat bantuan, Sekdesnya juga dapat. Itu kan aneh. Tapi mereka juga tidak bisa apa-apa. Diambil tidak bisa, dialihkan juga tidak bisa. Tolong sampaikan ke Bu Risma,” kata Joko pada Ganjar.
Satu Rumah Terima Bantuan
©YouTube/Ganjar Pranowo
Selain itu, ada juga laporan mengenai data ganda penerima bansos. Akibat dari data yang saling tumpang tindih ini, satu keluarga bisa menerima dua atau lebih bantuan sekaligus.
Kades Plawikan, Lilik Ratnawati, sebenarnya sudah melaporkan soal data penerima bansos ini. Namun sampai sekarang belum ada perbaikan.
“Kami tidak dilibatkan dalam verifikasi data. Akhirnya penyaluran bantuan tidak sesuai. Banyak yang ‘dobel-dobel’, Pak. Ada yang sudah dapat PKH, tapi juga dapat BST. Bahkan ada juga yang satu rumah dapat lima bantuan,” kata Suyuti, salah seorang Kades di Klaten yang hadir dalam rapat itu.
Tanggapan Ganjar Pranowo
©YouTube/Ganjar Pranowo
Menanggapi hal itu, Ganjar Pranowo langsung mengirimkan surat secara langsung kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini dan berharap segera direspons. Dia juga berharap, ada kepastian dari Kemensos apakah ada soal prosedur pengembalian bansos bagi penerima yang salah sasaran ini.
“Saya mau minta data dari Kemensos soal penerima BST di Jateng itu siapa saja. Nah nanti kami cocokkan dengan data hasil verifikasi yang dilakukan April lalu. Dengan cara itu, harapannya dapat diketahui mana yang bermasalah dan mana yang tidak,” kata Ganjar, mengutip dari ANTARA pada Senin (2/8). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar mencatat tiga keluhan utama para petani bawang merah di sana, yakni pupuk, pasar untuk jual hasil panen, dan ketersediaan pengairan lahan.
Baca SelengkapnyaGanjar sempat berdialog dengan beberapa petani yang mengeluh sulit menghadapi para tengkulak
Baca SelengkapnyaGanjar sarapan bareng petani sambil menyerap aspirasi mereka di Sragen.
Baca SelengkapnyaAksi saling kritik antar Capres saat debat dengan sub tema pelayanan publik terjadi
Baca Selengkapnyasai Ganjar memberikan pertanyaan, pendukung paslon 02 berteriak "sorry ye".
Baca SelengkapnyaPenyaluran pupuk subsidi tepat sasaran juga harus menjadi perhatian dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaPembagian BLT yang masih tidak tepat sasaran harus segara dirapikan.
Baca SelengkapnyaKegiatan itu merupakan upaya Ganjar menyerap aspirasi langsung dari warga.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep membalas sindiran Ganjar dan Anies soal penyaluran bansos.
Baca SelengkapnyaGanjar menceritakan memiliki pengalaman selama 10 tahun dalam pelayanan publik.
Baca SelengkapnyaPada kesempatan ini, Ganjar kemudian mengkampanyekan program KTP Sakti untuk pemerataan bantuan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPemanggilan tersebut terkait pertanggungjawaban program bantuan dana provinsi tahun 2020-2022.
Baca Selengkapnya