Wujudkan Konservasi, BKSDA DIY Lepas Dua Burung Liar Ini agar Tak Punah
Merdeka.com - Seiring perkembangan zaman, jumlah populasi manusia semakin bertumbuh dan bertambah banyak. Jumlah pertumbuhan populasi manusia ini berbanding terbalik dengan kondisi beberapa spesies hewan yang justru di ambang kepunahan.
Hal inilah yang disadari betul oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Daerah Istimewa Yogyakarta (BKSDA DIY). Bekerja sama dengan Wildlife Rescue Center (WRC), mereka melepaskan dua jenis burung langka di Punthok Gondang, Dusun Gunungkelir, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo.
“Kedua burung tersebut dinilai sudah layak untuk dilepasliarkan. Mereka sudah terlihat kembali ke sifat liarnya. Asesmen juga akan dilakukan oleh petugas setiap hari. Laporan dari petugas nantinya bisa mengindikasikan bahwa burung tersebut sudah siap terbang di alam bebas,” kata Kepala BKSDA DIY, Wahyudi, dikutip dari ANTARA pada Rabu (6/10). Berikut selengkapnya:
-
Mengapa kepunahan burung meningkat? Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science ini menekankan peran penting manusia dalam krisis kepunahan burung, yang semakin memburuk dalam beberapa dekade terakhir.
-
Mengapa burung kuau raja terancam punah? Akibat dari deforestasi, kehilangan habitat, dan perdagangan ilegal, populasi Burung Kuau Raja mengalami penurunan yang signifikan.
-
Bagaimana burung membantu ekosistem? 'Burung memiliki berbagai fungsi ekosistem yang sangat vital, banyak di antaranya sangat kita butuhkan, seperti penyebaran benih, pengendalian serangga, daur ulang material organik, seperti yang dilakukan burung nasar, serta peran dalam penyerbukan.
-
Kenapa keberadaan hewan-hewan ini diyakini punah? Tidak dapat disangkal bahwa perkembangan zaman banyak membawa dampak negatif, baik bagi lingkungan maupun makhluk hidup yang ada. Salah satu dampak negatif ini adalah kepunahan hewan.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kepunahan burung? Matthews juga menekankan berbagai faktor lain yang mempercepat proses kepunahan burung, termasuk perburuan oleh manusia dan penyakit yang dibawa ke lingkungan baru.
-
Apa yang terjadi pada ekosistem saat burung punah? Kepunahan mereka telah memengaruhi ekosistem, menghilangkan peran mereka dalam penyebaran biji dan regenerasi tanaman di lingkungan alami mereka.
Dua Burung yang Dilepas
© fullhdpictures.com
Wahyudi mengatakan, dua burung yang dilepasliarkan antara lain elang brontok yang berasal dari Stasiun Flora dan Fauna Bunder di Gunungkidul, serta burung alap jambul yang berasal dari Wildlife Rescue Center di Kulon Progo.
Ia menjelaskan, kedua burung itu sudah layak untuk dilepasliarkan ke alam bebas karena sudah memenuhi indikator dari BKSDA bagi hewan yang akan dilepas ke ekosistem hutan di kawasan Bukit Menoreh.
“Kedua satwa juga telah menunjukkan perilaku mengambil mangsa yang biasa dilakukan oleh satwa burung di alam bebas. Terlebih mereka termasuk kategori raptor. Pemilihan lokasi tempat mereka dilepaskan juga sudah melalui upaya survei habitat oleh petugas kami,” terang Wahyudi.
Harapan Bupati Kulon Progo
©2020 Merdeka.com/pxhere.com
Sementara itu Bupati Kulon Progo, Sutedjo mengatakan bahwa pelepasliaran satwa burung di Dusun Gunungkelir merupakan upaya yang juga didukung oleh Pemkab Kulon Progo. Dia mengatakan kalau wilayah itu dulu-dulunya memang sering dijadikan tempat untuk melepaskan burung. Dengan adanya pelepasan burung ini, ia berharap masyarakat sekitar bisa mendukung upaya konservasi satwa agar mampu berkembang biak dan tidak punah.
“Sehingga pelepasliaran satwa burung di wilayah Desa Jatimulyo ini bisa mendukung upaya konservasi satwa burung maupun yang lainnya agar tidak punah,” kata Sutejo dikutip dari ANTARA. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.
Baca SelengkapnyaKawasan konservasi itu memiliki wilayah geografis perbukitan. Di dalamnya terdapat banyak keragaman flora dan fauna.
Baca Selengkapnya7 kucing liar di Indonesia yang langka dan terancam punah
Baca SelengkapnyaApa motif di balik pemusnahan massal burung hantu itu?
Baca SelengkapnyaPopulasi jalak bali atau curik di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) terus bertambah. Burung ini merupakan salah satu satwa langka dari Pulau Dewata
Baca SelengkapnyaBurung Kuau Raja memiliki ciri khas ekor yang unik namun terancam punah.
Baca SelengkapnyaTanggal 22 September 2023 diperingati sebagai Hari Badak Sedunia.
Baca SelengkapnyaSemakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.
Baca SelengkapnyaPerdagangan satwa lindung masih sering ditemui di pasar burung.
Baca SelengkapnyaHewan dengan nama latin Nisaetus Floris ini memiliki ukuran fisik yang besar hingga 71-82 centimeter.
Baca SelengkapnyaDalam dunia hewan, ternyata ada hewan yang bisa ditemukan kembali setelah diduga punah. Inilah 10 hewan tersebut, yuk simak!
Baca SelengkapnyaPernah dinyatakan hilang atau punah, namun tiba-tiba burung ini muncul membuat geger ilmuwan.
Baca Selengkapnya