4 Fakta Terbaru Pembunuhan Pendekar di Surabaya, Pelaku Selalu Bawa Senjata Tajam
Merdeka.com - Bagus Hermadi (24), seorang pendekar silat asal Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur menjadi korban pembunuhan sekelompok pemuda di Jalan Raya Balongsari Tama Selatan, Kota Surabaya pada Sabtu (19/8/2021).
Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Akhmad Yusep Gunawan menjelaskan, korban Bagus Hermadi tinggal indekos di Jalan Kalijaran, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya.
"Kejadiannya sekitar pukul 23.15 WIB pada 19 Agustus 2021. Korban yang dibonceng temannya mengendarai sepeda motor dipepet oleh rombongan pelaku yang saling berboncengan menggunakan tiga unit sepeda motor," tuturnya saat konferensi pers di Surabaya, Senin (23/8).
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Siapa yang dibunuh di Bengkulu? Thomas Parr yang dulunya merupakan seorang Residen pada masa penjajahan Inggris di Benteng Malborough. Tugu yang tak jauh dari benteng ini dibangun untuk memperingati Thomas Parr yang tewas terbunuh oleh masyarakat Bengkulu.
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
Korban Meninggal di TKP
©2016 Merdeka.com
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan polisi, korban Bagus Hermadi meninggal seketika di lokasi kejadian. Kelima pelaku pembunuhan yang telah ditangkap masing-masing berinisial By, Km, Jk, St, dan Nr.
Kelima pelaku merupakan warga Kota Pahlawan yang berasal dari berbagai kampung, usianya antara 20-50 tahun.
Sita Barang Bukti
Polisi menyita sejumlah barang bukti berupa senjata tajam dari tangan kelima pelaku berupa pedang, pisau, dan sangkur. Sementara itu, masih ada satu pelaku yang belum tertangkap.
"Ada lagi satu pelaku masih buron dan telah kami tetapkan dalam daftar pencarian orang atau DPO," kata perwira menengah Polri tersebut.
Motif Pembunuhan
©2015 Merdeka.com
Kombes Pol Yusep membenarkan korban yang terbunuh merupakan seorang pendekar dari salah satu padepokan pencak silat. Lebih lanjut, ia menegaskan motif pembunuhan tidak ada hubungannya dengan bentrok antar-padepokan pencak silat.
"Motifnya karena rombongan pelaku terprovokasi oleh korban yang dirasa arogan saat melintas di Jalan Raya Balongsari Tama Selatan Surabaya," imbuhnya, dikutip dari Antara (24/8).
Pelaku Selalu Bawa Senjata Tajam
Menurut penyelidikan polisi, kelima pelaku yang tertangkap mengaku selalu membawa senjata tajam ke manapun mereka pergi.
"Para pelaku ini juga bukan dari kelompok geng. Karena tempat tinggal mereka tidak berasal dari satu kampung. Pekerjaannya juga macam-macam, ada yang pemotong rambut, bengkel, dan pegawai swasta. Para pelaku juga tidak mengenal korban," ungkap Kombes Pol Yusep.
Para pelaku pembunuhan dikenai Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dan/atau Pasal 338 KUHP dan/atau pasal 351 ayat (3) KUHP juncto Pasal 55 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaSadis, Kawanan Begal Rampas Motor Casis Bintara Polri saat Berangkat Tes di Kebon Jeruk
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas mengambang, Sabtu (21/9), sekira pukul 03.00 WIB ketujuh korban dan puluhan remaja lainnya berkumpul di sebuah warung.
Baca SelengkapnyaM dianiaya oleh temannya sendiri lantaran dituduh sebagai cepu atau informan polisi.
Baca SelengkapnyaVideo aksi anarkis sekelompok pemotor yang menyerang sejumlah pemuda kampung Bahari viral.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 17 pelajar pascatewasnya seorang remaja dan satu luka-luka akibat sabetan senjata tajam di Jalan Raya Mustikasari, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPria paruh baya ini berhasil melawan tiga begal yang hendak merebut motornya. Meski motornya berhasil dipertahankan, korban dilarikan ke IGD rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPelaku membabi-buta membacok hingga menyebabkan korban harus dilarikan ke Puskesmas
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka-luka di tangan akibat diserang kawanan begal.
Baca Selengkapnya