5 Fakta Investasi Bodong Penggemukan Sapi di Ponorogo, Korban Capai 2000 Orang
Merdeka.com - Program investasi menjadi daya tarik bagi banyak pihak. Belakangan marak dijumpai investasi di bidang peternakan, mulai dari semut, lebah madu, sampai sapi perah. Minat masyarakat terhadap investasi di bidang peternakan banyak diminati karena investasi ini bisa mendulang keuntungan besar.
Kegiatan investasi tidak selalu berjalan lancar. Di berbagai tempat, ditemukan penipuan-penipuan yang merugikan para investor. Baru-baru ini, masyarakat Ponorogo Jawa Timur digemparkan dengan investasi bodong berkedok penggemukan sapi perah. Investasi bodong itu dilakukan oleh CV Tri Manunggal Jaya.
Merdeka.com menghimpun 5 fakta terkait kasus investasi bodong yang menggemparkan masyarakat Ponorogo. Masyarakat diharapkan lebih berhati-hati terhadap tawaran investasi yang marak beredar.
-
Apa itu penipuan pig butchering? Modus penipuan ini sebenarnya berasal Tiongkok yang berasal dari istilah Shaz Hu Pan yang secara harfiahnya artinya penyembelihan babi alias pig butchering dalam bahasa Inggris.
-
Kenapa sapi di TPA Putri Cempo berbahaya? Sapi-sapi tersebut dinilai tidak layak konsumsi karena dagingnya mengandung timbal di atas ambang batas.
-
Siapa saja korban pig butchering? Karena perempuan dan laki-laki bisa menjadi korbannya dengan pelaku yang bisa saja memasang profil picture pria tampan atau wanita cantik untuk membuat korbannya lengah sehingga mau berkomunikasi intens.
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
-
Siapa yang terkena seruduk sapi? Sayangnya salah seorang warga seusia paruh baya tak dapat menghindar hingga akhirnya diseruduk sapi tersebut sampai terjatuh.
-
Siapa yang memulai usaha ternak sapi? 'Peternakan ini saya buka karena beberapa tetangga datang minta pekerjaan ke saya. Sapi mereka mati kena wabah PMK. Akhirnya saya mencoba buka peternakan sapi karena kemampuan mereka di bidang tersebut,' ungkap Rofik, dikutip dari YouTube PecahTelur.
Demi meminimalkan potensi kerugian, masyarakat yang berminat melakukan investasi di bidang apapun sebaiknya mencari tahu detail keterangan mengenai perusahaan atau perseorangan yang menawarkan program investasi.
Awal Mula Investasi Bodong
www.ivandimitrijevic.com
CV Tri Manunggal Jaya yang dimiliki Hadi Suwito diduga melakukan wanprestasi kepada para mitranya mulai awal Januari 2020. Sebelum Januari 2020, pembagian profit antara mitra dengan CV Tri Manunggal Jaya tidak terkendala alias berjalan dengan lancar.
Paket Investasi Ditawarkan Door to Door
2020 Merdeka.com/hewan.id
Paket-paket investasi berkedok penggemukan sapi perah ditawarkan secara door to door oleh pihak CV Tri Manunggal Jaya. Pihak perusahaan mengklaim bahwa programnya mendapat dukungan dari pemerintah.
Pemerintah memberikan subsidi sehingga harga sapi menjadi lebih murah. Perusahaan juga mengklaim bahwa mereka bekerjasama dengan pabrik susu terkenal.
Setelah diselidiki, modus subsidi pemerintah dan kerjasama dengan pabrik susu sebagaimana diklaim ternyata fiktif belaka.
Iming-iming Investasi
2019 Merdeka.com
Kepada para calon mitranya, CV Tri Manunggal Jaya menawarkan sejumlah paket penggemukan sapi perah. Paket-paket yang ditawarkan memiliki sejumlah harga berbeda.
Ada paket seharga 16 juta, 17 juta, dan 19 juta. Dari paket-paket tersebut, CV Tri Manunggal Jaya berjanji akan membagikan sejumlah profit dalam kurun waktu tertentu sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Dari setiap paket, para mitra dijanjikan keuntungan 2,3 juta per bulan. Tetapi pembagian profit itu tidak terlaksana.
Korban Penipuan Capai 2000 Orang
2020 Merdeka.com/pixabay.com
Dalam catatan Didik Harianto, kuasa hukum salah seorang korban penipuan CV Tri Manunggal Jaya, korban penipuan sekitar 2000 orang dengan kisaran kerugian mencapai 200 miliar. Para korban melakukan investasi dengan cara membeli sejumlah paket penggemukan sapi perah yang ditawarkan CV Tri Manunggal Jaya.
Uang Investasi Tidak Dibelikan Sapi
2020 Merdeka.com/jatimnow.com
Polres Ponorogo sudah menetapkan dua tersangka kasus investasi bodong berkedok penggemukan sapi. Keduanya adalah Hadi Suwito selaku pemilik CV Tri Manunggal Jaya dan Arie Setiawan yang merupakan bendahara perusahaan.
Dari pengakuan kedua tersangka, diperoleh keterangan bahwa uang dari para mitra tidak dibelikan sapi. Hasil penjualan paket penggemukan sapi digunakan untuk membeli sejumlah aset seperti kantor, tempat fitness, kafe, dan beberapa aset lain yang diduga dititipkan ke pihak lain. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modus pelaku memberi uang muka Rp10 juta kepada tiap petani dan meminta mereka menyerahkan sertifikat tanah yang kemudian dibaliknamakan dan diagunkan ke bank.
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan akan diberikan keuntungan setiap bulannya sebesar 10 persen
Baca SelengkapnyaSejauh ini nilai kerugian negara akibat korupsi tersebut senilai Rp271 triliun.
Baca SelengkapnyaPengakuan para tersangka, mereka mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta permobil.
Baca SelengkapnyaDugaan kerugian negara akibat korupsi timah Harvey Moeis Cs bisa membiayai sekitar 104,82 orang Indonesia.
Baca SelengkapnyaJika nilai kerugian negara Rp271 triliun digunakan untuk program BLT bisa dinikmati 451.666 keluarga miskin.
Baca SelengkapnyaKelima tersangka tersebut terdiri atas tiga orang pihak swasta dan dua orang mantan direktur di PT Timah Tbk
Baca SelengkapnyaAde Ary melanjutkan, korban diarahkan mengunduh salah satu aplikasi tranding.
Baca SelengkapnyaAdapun angka rasuah yang ditaksir hingga Rp 271 triliun itu didapatkan dari hitungan kerugian perekonomian negara.
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaJika korban setor Rp1 juta dijanjikan mendapat pengembalian sebesar Rp1,2 juta.
Baca Selengkapnya"Masalah penahanan sudah diatur dalam KUHAP," kata Komarudin saat dikonfirmasi.
Baca Selengkapnya