Flu Babi G4 Muncul di China dan Berpotensi Jadi Pandemi Baru, Ini 3 Faktanya
Merdeka.com - Infeksi virus corona di dunia belum juga selesai ditangani. Namun baru-baru ini, peneliti China menemukan virus baru yang disinyalir memiliki efek yang tak kalah ganas. Virus tersebut dinamai virus G4 yang merupakan turunan dari H1N1 atau flu babi.
Sontak kabar ini membuat publik kembali merasa resah. Pasalnya belum juga virus corona menemukan vaksin, kini sudah ada lagi virus baru. Peneliti khawatir jika infeksi virus ini bisa merebak menjadi pandemi.
Melansir dari Liputan6.com, dalam jurnal berjudul Prevalent Eurasian avian-like H1N1 swine influenza virus with 2009 pandemic viral genes facilitating human infection, disebutkan babi dianggap sebagai inang penting untuk menghasilkan virus pandemi influenza. Agar tidak semakin membingungkan, berikut fakta-fakta terkait flu babi G4:
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kenapa muncul wabah misterius ini? Para pejabat China dengan cepat memberikan penjelasan, menekankan masyarakat tidak perlu panik. Para pejabat mengaitkan peningkatan kasus penyakit mirip pneumonia ini dengan kombinasi patogen umum selama musim dingin pertama tanpa pembatasan Covid-19 yang ketat.
-
Apa itu penyakit misterius di China? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
-
Kapan flu babi menjadi pandemi? Pandemi influenza H1N1 tahun 2009 yang dikenal sebagai 'flu babi' menyebabkan lebih dari 18.000 kematian di seluruh dunia.
Virus Baru Menyerupai H1N1
Melalu jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, seorang peneliti bernama Hong Lei Sun memberikan penjelasan terkait flu babi jenis baru. Lei Sun mengatakan bahwa virus G4 yang ditemukan di Tiongkok ini memiliki kemiripan dengan virus H1N1. Seperti yang diketahui, infeksi virus H1N1 pernah menjadi pademi pada tahun 2009.
"Kami melaporkan pengawasan virus flu babi dari 2011 hingga 2018 di Tiongkok dan mengidentifikasi genotipe 4 (G4) yang muncul baru-baru ini menyerupai virus H1N1, yang membawa pandemi 2009," tulis peneliti Hong Lei Sun, dikutip dari jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Menimbulkan Infeksi Lebih Parah
©2020 Merdeka.com
Tidak main-main, Lei Sun menuturkan lebih lanjut, infeksi virus ini bisa terjadi lebih parah dari sebelumnya. Gejala infeksi pernafasan dan batuk juga terlihat dari infeksi virus ini.
Lebih parah dari virus G1/H1N1, virus ini bisa menyebabkan pendarahan dan pembengkakan pada tubuh.
"Kami menemukan infeksi dengan virus G4 EA mengakibatkan gejala klinis yang parah, seperti demam, bersin, mengi, dan batuk. Rata-rata penurunan berat badan maksimum yang lebih tinggi berkisar antara 7,3 hingga 9,8 persen," Lei Sun menuturkan lebih lanjut.
Vaksin Belum Tersedia
Meskipun memiliki kemiripan dengan flu babi H1N1, namun sampai sekarang vaksin virus ini belum ditemukan. Vaksin yang dapat digunakan untuk menangkal virus H1N1 belum terbukti dapat melawan virus G4.
Para peneliti berharap, publik tetap waspada terhadap ancaman virus lain selain virus corona yang tengah diperangi saat ini. (mdk/vna)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaPenyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.
Baca SelengkapnyaMunculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaGejala Mycoplasma pneumonia yang ditimbulkan sebenarnya terbilang ringan.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaTemuan sementara, penyebab utama pneumonia misterius di China adalah mycoplasma.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sudah merebak di Beijing dan Liaoning utara, China.
Baca SelengkapnyaSejak pertengahan Oktober 2023, WHO telah memantau data dari sistem pengawasan Tiongkok, terkait pneumonia misterius yang melanda anak-anak di China utara.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca Selengkapnya