Sumur Unik Berisi Aspal di Pasuruan, Bekas Peninggalan Zaman Belanda
Merdeka.com - Berbeda dari sumur-sumur pada umumnya. Sebuah sumur tua di Desa Carat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur justru berisi lain, yaitu aspal.
Bukan sembarang sumur, sumur berusia ratusan tahun ini merupakan peninggalan Belanda. Sumur ini dulunya bekas penambangan aspal. Enggak heran, jika dalam sumur tidak berisi air berwarna jernih namun hitam.
Meski, bekas penambangan aspal. Namun isinya bukan aspal murni, tetapi aspal bercampur air. Warga menyebut sumur bersejarah ini sebagai Sumur Lantung.
-
Di mana letak sumur tua tersebut? Letak sumur diketahui tak jauh dari makam ulama di zaman dulu bernama Syekh Abdul Wafa.
-
Dimana sumur kuno ditemukan? Kelima sumur ini ditemukan di luar tembok benteng Tell El Kedwa, salah satu dari beberapa benteng besar yang ditemukan di kawasan tersebut.
-
Apa keunikan sumur tua di Sawah Luhur? Jika kebanyakan sumber air rumah-rumah warga akan mengering atau menyusut dan berubah rasa, namun air di sumur tua ini justru tetap melimpah.
-
Kapan sumur mulai digunakan? Sumur air telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno sebagai sumber air yang penting untuk kehidupan sehari-hari.
-
Siapa yang menemukan sumur kuno? Tim arkeolog Mesir yang bekerja di Tell El Kedwa menemukan lima sumur kuno yang menakjubkan.
-
Dimana sumur Zaman Perunggu ditemukan? Sumur ini ditemukan di lokasi proyek pembangunan bagian barat daya Benson Relief Road.
Dari berbagai sumber, diketahui Sumur Lantung ini berdiri sejak tahun 1918 lalu. Sumur bekas zaman penjajahan Belanda ini dulu aktif digunakan. Namun, kabarnya setelah zaman kemerdekaan, sumur tua ini tak lagi difungsikan lagi hingga sekarang. Setidaknya selama 103 tahun sumur ini dibiarkan begitu saja.
Sumur yang berada di tengah perkebunan tebu ini memiliki tak begitu dalam. Sekitar 6 meter dengan diameter 1,5 meter di bagian bawah. Sedangkan bagian atas, sumur ini memiliki diameter 2,5 meter.
©2021 Merdeka.com/Ivu FajarMenjadi sebuah tempat yang bersejarah, 3 tahun yang lalu sumur ini dibenahi sedikit tepatnya pada tahun 2019. Desa tersebut membangun joglo di atas sumur menggunakan biaya dari Dana Desa Carat. Sekeliling sumur juga diberi pagar pembatas, agar lebih nyaman saat dikunjungi.
Kadangkala, para petani tebu juga menggunakan tempat ini sebagai tempat istirahat pada saat tengah hari. Sumur lantung ini juga digunakan sebagai tempat bari'an (selamatan desa).
©2021 Merdeka.com/Ivu FajarJika penasaran, para pengunjung pun bisa melihat lebih dekat isi dalam sumur. Meski aspal mempunyai bau yang menyengat. Namun, berada di bibir Sumur Lantung tidak mencium bau yang pekat.
Meski menjadi tempat bersejarah, namun kondisi di Sumur Lantung nampak tidak terawat. Masih sedikit orang yang tertarik mengunjungi sumur ini.
Walau perjalanan menuju ke Sumur Lantung juga tak sulit, namun letak Sumur Lantung ini cukup tersembunyi. Sumur Lantung berada di tengah perkebunan tebu yang jauh dari pemukiman. Setidaknya menempuh 2,5 kilometer dari Jalan jalan nasional jurusan Pasuruan – Mojokerto.
©2021 Merdeka.com/Ivu FajarSumur Lantung di Desa Carat bukan satu-satunya. Di Gresik, Jawa Timur juga terdapat sumur lantung. Dulunya, Gresik menjadi pusat pengeboran minyak antara tahun 1920 hingga tahun 1930-an. Dari hasil pemetaan, ada 35 sumur minyak peninggalan Belanda yang pernah dieksplorasi di Gresik.
Selain Sumur Lantung, ada situs bersejarah lainnya di Desa Carat yaitu situs Raos Pecinan, situs peninggalan Kerajaan Majapahit. (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kayu yang digunakan untuk membangun sumur ini masih awet dan utuh.
Baca SelengkapnyaSalah satu jejak peninggalan kolonial Belanda ada di Tapanuli Selatan berupa kolam renang.
Baca SelengkapnyaSeorang warga pengrajin batu bata di Mojokerto, Jawa Timur tidak sengaja menemukan puluhan sumur saat mencangkul tanah.
Baca SelengkapnyaSerumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.
Baca SelengkapnyaBerbagai bentuk makam yang unik menjadi ciri khas Kerkhof Ampel. Nyaris semua model makam Eropa ada di sana.
Baca SelengkapnyaSelain mengenang kejayaan rempah zaman Belanda, dermaga ini cocok untuk lokasi menikmati senja.
Baca SelengkapnyaPada masa Agresi Militer, terowongan itu dimanfaatkan para pejuang sebagai tempat bersembunyi.
Baca SelengkapnyaArtefak ini ditemukan selama penggalian arkeologi di Lucus Asturum, yang terletak di wilayah Asturias, Spanyol utara.
Baca SelengkapnyaSumur itu berada di sebuah bangunan kecil yang letaknya tepat di pinggir laut
Baca SelengkapnyaTerowongan ini kini menjadi sarang kelelawar dan bernuansa mistis.
Baca SelengkapnyaDam Kamijoro menjadi bukti keberadaan bangunan arkeologis gaya Eropa yang masih berfungsi dengan baik sejak zaman Belanda hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Waduk Tempuran diapit oleh dua desa penghasil minyak bumi
Baca Selengkapnya