Tawuran Dua Geng Remaja di Surabaya Memakan Korban Jiwa, Begini Kronologi Lengkapnya
Merdeka.com - Dua kelompok yang terdiri dari para remaja di Surabaya melakukan tawuran pada Jumat malam, 27 November 2020. Kejadian itu memakan seorang korban jiwa.
Aparat Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya mengungkap sejumlah fakta yang terjadi saat perkelahian massal atau tawuran antara dua geng itu. Pihak Kepolisian juga telah menangkap para pelaku tawuran di beberapa daerah berbeda, sebagaimana dilansir liputan6.com (3/12/2020).
Korban Meninggal
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Apa yang membuat remaja ini viral? Dalam sebuah video TikTok yang diunggah oleh akun @reyvasky_, potret remaja yang disebut mirip dengan Arhan menjadi viral dengan cepat.
-
Di mana tawuran pelajar biasanya terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
-
Kenapa dua kelompok pemuda ini berkelahi? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24). Awalnya, terjadi saling caci maki antara Markus dan Jony melalui via whatsapp dan akhirnya saling tantang. Karena, sebelumnya permasalahan tersebut terjadi karena keduanya saling memperebutkan seorang perempuan.
-
Kapan pertama kali tawuran pelajar di Jakarta tercatat? Menurut Hendi, tawuran pelajar yang pertama kali tercatat dalam koran adalah terjadinya tawuran pelajar di depan Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia.
©2016 Merdeka.com
Wakil Kepala Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hartoyo mengungkap identitas korban meninggal dunia akibat tawuran dua geng remaja itu. Korban diketahui bernama MR, remaja asal Surabaya yang masih berusia 16 tahun.
"Tawuran ini terjadi di Jalan Tembaan Surabaya pada Jumat malam, 27 November lalu, melibatkan dua kelompok atau geng yang mayoritas masing-masing beranggotakan anak-anak," terang Haryoto di Surabaya, Rabu (2/12).
Pelaku Berhasil Ditangkap
Sementara itu, polisi telah berhasil membekuk lima pelaku tawuran yang menyebabkan korban MR meninggal dunia. Masing-masing berinisial AYH (20), BLR (18), RDC (18), serta R dan I yang masih di bawah umur.
Para pelaku tawuran tersebut ditangkap di tiga tempat berbeda yakni di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo, Jawa Timur.
Kelima pelaku tawuran itu dijerat Pasal 80 ayat (3) juncto Pasal 76 C Undang-undang (UU) Republik Indonesia No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 170 ayat (2) Ke-3e Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dan/atau Pasal 351 ayat (3) KUHP.
Tawuran Sempat Dibubarkan
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Menurut keterangan Hartoyo, polisi sempat membubarkan tawuran tersebut. Pihaknya juga mengamankan belasan unit sepeda motor yang dikendarai para pelaku.
Tidak hanya itu, kepolisian juga mengamankan barang bukti yang menjadi sarana tawuran seperti celurit, samurai, gergaji, potongan kayu, batu, botol untuk bom molotov dan keris.
"Banyak pelaku yang belum tertangkap, kami sarankan segera menyerahkan diri. Termasuk para orang tua yang menyadari sepeda motornya di bawa anak-anaknya dan belum kembali, kami harap mengambil sendiri ke Polrestabes Surabaya dengan membawa serta anaknya," ungkapnya.
Berdasarkan penyelidikan polisi, tawuran antargeng anak tersebut dipicu oleh provokasi di media sosial.
"Dari lima pelaku yang ditangkap, salah satunya adalah admin media sosial yang digunakan untuk memprovokasi. Telepon selulernya juga telah kami sita sebagai barang bukti," pungkas AKBP Hartoyo. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus kematian remaja yang sempat dilaporkan sebagai korban begal di Kota Bekasi. Dia ternyata tewas akibat tawuran.
Baca SelengkapnyaTawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tawuran ini berawal ketika sekelompok remaja datang menggunakan sepeda motor. Korban datang bersama teman-temannya langsung menjadi sasaran.
Baca SelengkapnyaDua kelompok pelajar tawuran di Jalan Raya Cipayung Bojong Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok. Seorang pelajar tewas dengan luka parah di bagian perut.
Baca SelengkapnyaSejauh ini motif tawuran diduga akibat saling ejek di media sosial.
Baca SelengkapnyaKorban maupun keempat tersangka adalah pelaku tawuran dari dua sekolah di wilayah Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke RSUD Sawah Besar untuk mendapatkan pengobatan. Namun sesampai di lokasi, remaja itu dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaPerkelahian massal itu berawal dari ajakan melalui salah satu platform media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaPolisi telah meringkus empat dari total tujuh pelaku. Sisanya, tiga orang masih dalam perburuan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan lima orang remaja yang terlibat dalam tawuran sarung.
Baca Selengkapnya