Ubah Sampah Jadi Cuan, Begini Peluang Bisnis Bank Sampah Guyub Rukun di Ngawi
Merdeka.com - Bank Sampah "Guyub Rukun" di Dusun Soko, Desa Karangasri, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur berhasil mengubah sampah menjadi berbagai barang kerajinan rumah tangga yang memiliki nilai jual.
Dikutip dari Antara (27/2/2021), aneka sampah rumah tangga berupa plastik, karton, dan karet disulap menjadi berbagai perabotan dan kerajinan seperti meja, kursi, pot bunga, hingga replika motor dan mobil.
Kumpulkan Sampah Warga
-
Apa yang dihasilkan dari pengolahan sampah di Banyumas? Sebanyak 98 persen sampah di Banyumas berhasil dikelola menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai jual tinggi.
-
Bagaimana sampah di Banyumas diolah? Sampah organik mereka pisahkan untuk dijadikan maggot atau larva dari lalat yang bisa digunakan sebagai pakan ternak. Sedangkan sampah anorganik diolah menjadi berbagai produk seperti bahan bakar pabrik semen, paving blok, dan masih banyak lagi.
-
Bagaimana cara bank sampah mengelola sampah? Pembentukan bank sampah Pandu Sirkaya berawal dari kepedulian warga Tambakreja menjaga kebersihan lingkungan. 'Kami punya rasa sosial bagaimana mengatasi sampah biar warga itu merasakan kebersihan, lingkungan kita jadi lebih sehat, dan juga warga bisa menghasilkan manfaatnya secara langsung. Jadi kita sistemnya melakukan penukaran sampah dengan sembako,' kata Yuliati, pengurus Bank Sampah Pandu Sirkaya Cilacap.
-
Kenapa warga Cilacap mendirikan bank sampah? 'Kami punya rasa sosial bagaimana mengatasi sampah biar warga itu merasakan kebersihan, lingkungan kita jadi lebih sehat, dan juga warga bisa menghasilkan manfaatnya secara langsung. Jadi kita sistemnya melakukan penukaran sampah dengan sembako,' kata Yuliati, pengurus Bank Sampah Pandu Sirkaya Cilacap.
-
Apa yang ditukarkan di bank sampah Cilacap? 'Sampah yang dibawa ini seperti plastik, dus, terus kantong besar. Sampah itu bisa ditukarkan langsung. Kalau seharga Rp16 ribu bisa ditukar dengan minyak, sabun cuci, sabun mandi, dan sebagainya,' kata Yani Kabul dikutip dari Liputan6.com.
-
Dimana warga mengolah sampah menjadi batu bara? Kegiatan ini dilakukan guna mengurangi penumpukan di tengah kondisi darurat sampah yang dialami Kota Bandung.
©2021 Merdeka.com/pinterest.com
"Kami tiap dua minggu sekali keliling ke rumah warga untuk mengambil sampah plastik, bekas ban, dan lainnya untuk didaur ulang. Warga yang mengumpulkan sampah kami catat dan timbang untuk dibagikan hasil penjualan daur ulangnya setahun sekali," ujar ketua bank sampah Guyub Rukun, Syamsudin di Ngawi, Sabtu (27/2).
Sudah empat tahun terakhir paguyuban tersebut melakukan daur ulang sampah. Selain didaur ulang menjadi kerajinan, sampah yang tidak bisa diolah disetor ke pengepul. Selanjutnya, uang hasil penjualan ditabung di bank sampah. Uang tersebut baru bisa dicairkan setelah mengendap setahun.
"Biasanya pencairannya menjelang bulan Ramadan atau Lebaran. Hasilnya lumayan, satu tahun warga bisa mendapat Rp400 ribu hingga Rp500 ribu," ungkapnya.
Kesadaran Warga Meningkat
©2021 Merdeka.com/pinterest.com
Seiring berjalannya waktu, banyak warga yang menyetor sampah ke bank sampah Guyub Rukun. Sehingga pengurus tidak perlu keliling untuk mengambil.
"Alhamdulillah kesadaran warga RT 02/RW 02 Dusun Soko untuk mendaur ulang sampah saat ini tergolong tinggi, sehingga lingkungan menjadi bersih sekaligus pendapatan mereka bertambah," lanjutnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Dinas lingkungan Hidup Ngawi Dwi Rahayu Puspita sangat mendukung kegiatan yang dilakukan paguyuban peduli lingkungan yang tergabung dalam bank sampah Guyub Rukun.
Menurutnya, apa yang dilakukan bank sampah Guyub Rukun sesuai dengan tema peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2021.
"Temanya yakni sampah menjadi bahan baku ekonomi dalam masa pandemi. Karena itu, kami DLH Ngawi terus memotivasi seluruh bank sampah di Kabupaten Ngawi untuk bergiat karena sampah-sampah yang dihasilkan masyarakat bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku barang yang memiliki nilai ekonomi," ungkapnya.
Sampah Meningkat Saat Pandemi
©2019 Merdeka.com/Pixabay
Sementara itu, selama memasuki masa pandemi, produksi sampah plastik di Ngawi meningkat lantaran aktivitas daring warga semakin sering.
"Produksi sampah plastik sejak pandemi berlangsung diperkirakan naik 20 persen. Hal itu seiring aktivitas online. Jadi beli makanan lewat online kebanyakan dibungkus plastik," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap semakin banyak warga Ngawi yang mendukung kegiatan daur ulang bank sampah. Setidaknya, dimulai dari pemilahan sampah organik dan anorganik. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terpilihnya Banyumas menjadi tuan rumah acara tersebut karena reputasinya sebagai salah satu daerah yang memiliki inovasi dalam pengelolaan sampah.
Baca SelengkapnyaKeberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.
Baca SelengkapnyaSampah galon air mineral kini menambah rentetan masalah limbah plastik. Jika tak dikelola dengan benar atau didaur ulang, galon air mineral akan menjadi limbah sampah plastik yang mencemari bumi.
Baca SelengkapnyaKonsep ekonomi sirkular ini bisa menjadi salah satu cara untuk mewujudkan lingkungan yang baik dan kemakmuran ekonomi.
Baca SelengkapnyaBeberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
Baca SelengkapnyaAwalnya ia menjual botol bekas begitu saja, namun uang yang didapat hanya sedikit
Baca SelengkapnyaBergabung sebagai nasabah PNM Mekaar sejak tahun 2019, Ia melihat potensi usaha kerajinan dengan omset yang menjanjikan.
Baca SelengkapnyaKumpulan anak muda di Padang ini selain peduli terhadap lingkungan juga memiliki jiwa kreativitas tinggi.
Baca SelengkapnyaPesantren ini punya bank sampah yang dikelola secara profesional
Baca SelengkapnyaSasaran mereka mengumpulkan barang bekas seperti botol plastik, kertas dan kabel lalu dijual kembali ke pengepul.
Baca SelengkapnyaTidak melulu soal berbisnis dengan modal besar, namun juga bisa dimulai dengan hal yang sederhana.
Baca SelengkapnyaSampah yang menumpuk di sungai masih menjadi salah satu isu lingkungan yang mendapatkan perhatian serius.
Baca Selengkapnya