Anomali cuaca dan ramalan 'palsu' hujan deras saat Valentine
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi pada Sabtu, 14 Februari 2015 lalu akan diguyur hujan dengan intensitas yang berbeda. Sontak informasi tersebut menjadi viral di media sosial. Maklum, saat itu adalah bertepatan dengan hari Valentine.
Bahkan, banyak guyonan yang menyebutkan prediksi hujan saat Valentine adalah buah dari doa para jomblo yang tak punya pasangan saat Valentine tiba.
Namun ternyata pada hari itu Jakarta terang benderang alias tak ada hujan. Prediksi BMKG ternyata meleset. Para jomblo pun saat itu kembali jadi bahan candaan.
-
Kapan hujan bikin galau? Sebuah studi menyatakan, perubahan suhu dan cuaca bisa mempengaruhi kondisi psikis seseorang. Suhu saat turun hujan yang berubah menjadi dingin biasanya membuat orang merasa jenuh, mudah lelah, mudah marah, bahkan bisa memicu gangguan mood yang berhubungan dengan depresi dan sakit kepala.
-
Apa yang jadi makna hujan bagi sebagian orang? Mungkin sebagian orang menganggap hujan bukanlah fenomena alam biasa. Bagi mereka, di dalam hujan terdapat berbagai macam makna yang begitu mendalam. Nuansa gelap yang menenangkan di langit, irama derau putih, gemericik tetesan air yang bertemu tanah, hingga aroma petrichor yang begitu khas.
-
Kenapa hujan sering dikaitkan dengan mantan? 'Gerimis ingat mantan, hujan ingat kenangan, banjir baru ingat Tuhan.'
-
Apa yang diprediksi BMKG tentang musim kemarau tahun ini? Musim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. BMKG memprediksi musim kemarau 2023 ini akan dibarengi dengan fenomena El Nino.
-
Apa yang bikin galau di musim hujan? Maka dari itu, tidak ada sinar matahari pun menjadi salah satu alasan seseorang menjadi sedih dan galau di saat musim hujan. Hal ini bisa secara nyata dilihat di negara barat. Pada bulan Juni di sana terjadi musim panas dan menjadi masa orang paling ceria. Sebaliknya, di musim dingin, menjadi masa orang-orang mudah depresi.
-
Apa arti kata-kata hujan malam hari? Kata-kata hujan malam hari berikut ini bisa menjadi contoh sempurna dari arti setiap tetes hujan yang turun di kala waktu tenang, dikutip dari brilio.net dan everydaypower.com.
Bagaimana kondisi seperti ini bisa terjadi? Cuaca cepat sekali berganti, tak sesuai prediksi? Berikut wawancara khusus merdeka.com dengan Kepala BMKG, Budi Ekya Sakya soal anomali cuaca ini:
Bagaimana cuaca dapat berubah-ubah setiap waktu?
Sekarang ketika kita berbicara mengenai perubahan iklim. Ternyata apa yang terjadi di Kemayoran tahun 80 itu totally different dengan tahun 2015. Contohnya hujan kemarin 9 sampai 10 Februari itu pada waktu 1988 kalau tidak salah itu hujan di Tanjung Priok berbeda lebih sedikit dibanding dengan hujan di Kemayoran intensitasnya. Nah hari ini kita melihat tanggal 9-10 itu, di Tanjung Priok 361 mm sedangkan di sini 277 mm. Nah kalau saya berbicara milimeter (mm) tentu seperti apa. Kalau hujan itu 1 mm artinya atau 100 mm kita katakan hujan deras, nah itu ukuranya. Hujanya 100 mm berarti 100 liter, itu 24 jam, itu 361 mm (di Tanjung Priok). Ketika kita berbicara tentang banjir, kalau permukaan di Jakarta hanya menyerap 20%, karena di Jakarta hanya bisa menyerap air kurang dari 20%.
Jadi kalau hujanya 100 mm atau 100 liter maka 20 liter yang diserap, 80 liter kemana? Dia masuk ke tempat-tempat rendah seperti sungai, got. Kalau kita bisa menata aliran air dari Puncak, Depok dan Bogor sebagainya dari Jakarta, permasalahanya bisa dibereskan. Bagaimana caranya? Resapanya ditingkatkan dari hulu sampai hilir, mulainya dari masyarakat dong. Caranya gimana? setiap rumah itu paling sedikit ukuran 4L lu lagi lu lagi , itu paling tidak dua lubang biopori. Semakin tinggi semakin banyak biopori, kalau hotel buat sumur resapan.
Yang kedua jangan buang sampa sembarangan, kenapa? Karena got-got kita itu kecil, kalau kita buat besar dengan kemudian dengan budaya buang sampah itu tidak sembarangan maka aliran air mengalir. Terus sungai-sungai dibereskan, itu maka akan membantu. Itu bisa kita lihat pada tanggal 9-10 Februari pada potensi di pompa air yang cukup bagus, dalam waktu 1-2 jam habis jadi bisa ditangganilah istilahnya.
Apakah bisa BMKG memberikan informasi lebih cepat dan mudah kepada publik?
Pertama ada dua hal yaitu eksebilitas saya kira sudah lebih megah. BMKG juga di situ hampir setiap hari di-update. Kita juga bisa lihat dari Android. Jadi info BMKG ini sudah ada, tinggal seperti ini. Lalu kemudian yang kedua adalah Twitter, @infobmkg, terus kemudian masyarakat bisa mengakses dari SMS. Jadi misalnya sekarang kita SMS kirim ke 2303 jadi caranya tulis C0 (spasi) nama kota, C0 itu artinya cuaca hari ini. Berikutnya adalah C1, semakin panjang semakin tidak teliti. Di dalam konteks masyarakat itu kita membatasi 1-2 , 10 sebenernya masih bisa mengakses ini dengan berbagai hal. Tapi ini masih mudah misalnya di informasi cuaca, masyarakat bisa lihat cuaca provinsi, cuaca Indonesia, cuaca dunia dan sebagainya.
Termasuk cuaca harian?
Iya harian, cuaca harian, mingguan juga. Terus kemudian citra satelit, misalnya saya perlihatkan citra satelit ini untuk memperlihatkan awan jadi kalau sudah bisa lihat ini. Kalau yang kuning-kuning ini sudah jelas hujan, pasti hujan dan ini jamnya jam berapa. Ini pakai yudisi universal, nah ini tinggal nambah tujun saja.
Saat hari Valentine, waktu itu banyak media menulis Valentine akan hujan deras. Para jomblo banyak yang girang, ternyata kan panas. Untuk tanggal 14 Februari itu bagaimana datanya?
Ini juga saya ingin menunjukkan, saya memang mempersiapkan diri bahan-bahan itu. Mengapa? Ini terus terang baru, my education bukan orang meteorologi, saya juga bukan orang klimatologis, sehingga saya belajar, terus terang saja. Di sini ada yang menarik, yang menarik itu ini sebenarnya kita lihat. Terus terang saja saya juga lagi belajar.
Ini pada tanggal 17 Februari ini pola angin. Pola angin begini membuat hujan deras sekali, sementara yang di sini itu menarik semua kumpulan awan terus ditarik ke bawah. Apa yang terjadi di sini itu ternyata saya melihat hujan deras disini pada tanggal 19 Februari. Hari apa? Imlek, tapi yang saya lihat bukan ini tapi terjadi low jadi dia istilahnya menyentuh maka dia tidak akan terjadi, powernya hilang. Sehingga di sini terjadi terlambatan, lihat tanggal 20 sudah mulai tapi di sini banjir. Dan perubahanya setiap hari. Sehingga memang perubahanya sangat-sangat cepet sekali.
Ini kalau kita lihat tanggal hari ini 23, ini kan kalau ada pertemuan panas begini ketemuan, itu awan awanya ngumpul di sini terjadi keterlambatan. Ini tanggal 23, ini begini dan lihat cuacanya begini ada perlambatan kalau belok begini, ini beloknya pas persis Khatulistiwa kan. Nah inilah yang saya lihat garis gergoriusnya 0, tapi itu sangat bergantung pada posisi ini juga. Ini kalau Indonesia sangat dipengaruhi pada tulisan L ini, ini adalah low rendah jadi kalau tekananya rendah dia nyedot begini, anginya yang seperti apapun nyedot, jadi ini bergerak kesana karena ada jalur ini. Kalu sudah berbelok kesedot lagi tergantung pada berapa low-nya, berapa tekananya 1006 1008 lebih rendah yang menyedot juga. Ini yang membuat persoalan kita jauh lebih mudah, karena apa? Kita diperngaruhi oleh berbagai kondisi.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hujan juga bisa menjadi inspirasi kata-kata lucu dan menghibur.
Baca SelengkapnyaCuaca yang tidak menentu sering menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan yang akan melangsungkan acara pernikahan.
Baca SelengkapnyaBerikut 40 kata-kata lucu jomblo ingin punya pacar yang menghibur dan bikin ngakak.
Baca SelengkapnyaSementara teman-temannya sibuk dengan pasangan masing-masing, mereka yang jomblo hanya bisa meratapi nasib di kamar.
Baca Selengkapnya"Single Awareness Day" dipakai untuk merayakan kehidupan lajang, seringkali dengan sentuhan humor.
Baca SelengkapnyaMitos hujan panas sering kali dihubungkan dengan pertanda-pertanda mistis atau perubahan cuaca yang signifikan.
Baca SelengkapnyaTradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
Baca Selengkapnya