Antara nikmat dan bahaya
Merdeka.com - Di sebagian warung nasi, lauk olahan kerang hijau selalu tersaji di deretan menu. Sebagian kerang hijau itu memang dipasok dari Teluk Jakarta.
Di Kali Baru Timur, Cilincing, Jakarta Utara, para nelayan rata-rata menjual kerang hasil melaut kepada Minah. Dia adalah pengepul kerang hijau di sana. Tempat itu nyaris berdenyut seharian. Ketika memasuki tempat Minah, suasana gang siang tetap ramai. Kaum perempuan sibuk mengupas kerang hijau hasil tangkapan.
-
Apa masalah utama pencemaran lingkungan? Sampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Kenapa Plataran Menjangan fokus ke keberlanjutan? 'Kami percaya bahwa keindahan alam harus dijaga, dan melalui Plataran for the Earth, kami mengajak semua pihak, termasuk para tamu, untuk bersama-sama merawat bumi ini.'
-
Apa dampak negatif dari merusak lingkungan? Dampak dari kerusakan alam juga mencakup pencemaran lingkungan, kebakaran hutan, dan pemanasan global.
-
Bagaimana kerusakan lingkungan menyebabkan bencana? Ulal tangan manusia dapat memengaruhi terjadinya bencana tersebut melalui aktivitas yang merusak lingkungan, seperti illegal logging yang menyebabkan banjir dan tanah longsor, serta pembangunan di daerah rawan bencana alam.
-
Apa yang menyebabkan polusi udara Jakarta? Pasalnya, buruknya kualitas udara di Jakarta juga merupakan hasil tingginya emisi pembuangan dari industri, selain tingginya mobilitas kendaraan di Jakarta.
Kata Minah, kerang hijau yang direbus akan dijual menggunakan gerobak dorong. Ada pula yang dijual mentah buat dipasok ke Muara Baru dan Muara Angke. Dia mengatakan, harga kerang hijau sudah dikupas dibanderol Rp 20 ribu per kilogram.
Minah tak peduli dengan pendapat para ahli mengatakan biota laut di Teluk Jakarta sudah tak layak dikonsumsi. Sebabnya airnya sudah tercemar. Dia menyatakan kerang hijau diolah di tempatnya aman-aman saja. Menurut Minah, sebelum dijual, kerang-kerang itu dicuci bersih. Tampilan daging kerang yang Minah jual berwarna merah dan putih. Menurutnya, jika daging kerang berwarna merah itu artinya kerang tersebut gemuk. Dan putih berati kerang tersebut dalam keadaan kurus.
"Aman dikonsumsi, enggak pake pengawet atau pewarna makanan. Cuma pakai es batu di taruh di drum aja yang daging kerang. Kita juga cuci bersih. Jadi aman untuk dimakan," kata Minah sambil tersenyum ketika ditemui merdeka.com, Jumat (31/3) lalu.
Menurut Minah, kerang hijau biasa diborong pengusaha warung makanan. Langganan Minah lebih banyak pedagang pasar. Udin, seorang penjual daging kerang hijau di salah satu pasar kawasan Meruya Selatan, Jakarta Barat, mengatakan biasa mendapat pasokan kerang hijau dari Muara Angke, Jakarta Utara. Udin bisa menjual kerang hijaunya seharga Rp 26 ribu per kilo. Langganannya beragam, mulai dari pemilik warung makanan sampai ibu rumah tangga.
"Kalau langganan ibu-ibu sama yang punya warteg sebelah juga mereka beli di saya, udah jadi langganan," kata Udin.
Salah satu langganan Udin yaitu Tuminah. Dia sering membeli daging kerang hijau untuk disajikan di warung makan miliknya, tak jauh dari pasar. Kata dia, menu sambal kerang hijau selalu tersedia. Mengolah kerang hijau juga mudah. Kata dia, kerang hijau tak harus direbus terlebih dahulu atau dicuci bersih.
"Mudah kalau masak kerang, kan udah ada bumbu jadi di pasar sini, ya tinggal beli itu aja. Langsung di tumis. Kalau kerang hijau itu kan gampang," kata Tuminah.
Tuminah mengatakan, beberapa pelanggan warungnya yang menyantap kerang hijau tidak ada yang sakit. Menurutnya, meskipun diambil dari air laut yang disebut tercemar, tapi dia mengolahnya secara bersih. Indra (21) seorang supir angkot yang sering mengkonsumsi kerang hijau olahan Tuminah mengakui tak pernah mengalami sakit. Menurutnya, makanan yang pas di kantongnya dan tetap nikmat di lidah adalah kerang.
"Udah biasa kok, enggak kenapa-kenapa di sini, kan makanannya bersih. Terutama kerang hijau pedas," kata Indra sambil tertawa.
Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Zainal Arifin, tidak sependapat. Kerang hijau tangkapan dari Teluk Jakarta itu tidak layak dikonsumsi. Sebab kualitas airnya amat buruk. Dia mengatakan, 13 sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta, termasuk Sungai Ciliwung, sangat tercemar. Itu bisa dilihat dari kandungan logam berat merkuri di Teluk Jakarta sudah melewati ambang batas.
Dalam penelitiannya yang berjudul 'Kandungan Merkuri dan Arsenik di Sampel Makanan Laut di Teluk Jakarta', ikan tuna di Teluk Jakarta memiliki kandungan merkuri 0,68 dan arsenik 3,47. Kemudian, ikan laut memiliki kandungan merkuri 0,58 dan arsenik 2,71.
"Kerang hijau di Teluk Jakarta memiliki kandungan arseniknya yang tinggi, 6,77, tiga kali lipat dari batas yang bisa dikonsumsi," kata Zainal saat memaparkan hasil penelitiannya di Gedung LIPI, Jakarta.
Efek ditimbulkan menurut dia juga beragam. Jika terlalu banyak menyantap kerang hijau yang tercemar akan merusak otak. Karena kandungan merkuri di dalamnya dapat merusak beberapa organ tubuh. Menurut Zainal, sebenarnya jika kerang hijau berada di tempat yang bersih justru memiliki nilai gizi yang baik bagi kesehatan.
"Kami sebagai peneliti hanya bisa menyarankan kepada warga agar tidak mengkonsumi kerang dari Teluk Jakarta karena sudah tercemar," kata Zainal.
Bagi para nelayan, sebaiknya, kata Zainal, mencari ikan di tempat yang jauh dari Teluk Jakarta. Lalu, guna menyelamatkan Teluk Jakarta, hal terbaik menurut dia yaitu dibenahi dari hulunya. Pemerintah memberlakukan aturan yang tegas dengan mengatur pembuang limbah pertanian, limbah industri dan limbah rumah tangga. Kemudian, kata Zainal mengubah pola pikir warga buat menghentikan membuang sampah ke sungai. Sebab kalau masih dilakukan, sampai kapan pun Teluk Jakarta tak bakal bisa bersih. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tumpukan kerang, aroma anyir, dan suara mesin kapal menyambut pengunjung yang datang ke Kampung Empang, Kawasan Muara Angke, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com mengulas 8 permasalahan lingkungan yang signifikan di Indonesia dan dampaknya terhadap keberlanjutan lingkungan dan kehidupan manusia.
Baca SelengkapnyaSebanyak 200 anak muda diajak untuk dapat melestarikan lingkungan dalam peringatan Hari Bumi.
Baca SelengkapnyaHutan mangrove sendiri adalah salah satu ekosistem hutan dengan kelompok tumbuhan yang dapat hidup di daerah dengan kadar garam yang tinggi.
Baca SelengkapnyaUntuk mengunjungi lokasi program tersebut ditempuh dengan dengan kapal motor yang dinaiki dari dermaga di belakang Bandar Jakarta.
Baca SelengkapnyaKerang hijau memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh.
Baca SelengkapnyaJenis kerang yang aman dikonsumsi ini meliputi kerang hijau, kerang bambu, kerang simping, kerang tiram, kerang kepah, hingga kerang kijing.
Baca SelengkapnyaTeluk ini berhadapan langsung dengan Samudera Hindia dan Selat Bali
Baca SelengkapnyaIkan-ikan yang bermunculan itu tidak seperti ikan hidup pada umumnya, melainkan dalam keadaan lemas.
Baca SelengkapnyaMomen munculnya satwa langka ini dibagikan Dinas Lingkungan Hidup (LH) melalui akun Instagram resminya @dinaslhdki.
Baca SelengkapnyaMeskipun awalnya diperkenalkan sebagai tanaman hias air yang menarik, ekspansi agresifnya tanpa kontrol telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaPenampakan itu disebut horor oleh sebagian orang. Bahkan, ada yang mengaitkannya sebagai pertanda yang tidak baik.
Baca Selengkapnya