Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Antara nikmat dan bahaya

Antara nikmat dan bahaya kerang hijau. ©2017 Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin

Merdeka.com - Di sebagian warung nasi, lauk olahan kerang hijau selalu tersaji di deretan menu. Sebagian kerang hijau itu memang dipasok dari Teluk Jakarta.

Di Kali Baru Timur, Cilincing, Jakarta Utara, para nelayan rata-rata menjual kerang hasil melaut kepada Minah. Dia adalah pengepul kerang hijau di sana. Tempat itu nyaris berdenyut seharian. Ketika memasuki tempat Minah, suasana gang siang tetap ramai. Kaum perempuan sibuk mengupas kerang hijau hasil tangkapan.

kerang hijau

Kata Minah, kerang hijau yang direbus akan dijual menggunakan gerobak dorong. Ada pula yang dijual mentah buat dipasok ke Muara Baru dan Muara Angke. Dia mengatakan, harga kerang hijau sudah dikupas dibanderol Rp 20 ribu per kilogram.

kerang hijau

Minah tak peduli dengan pendapat para ahli mengatakan biota laut di Teluk Jakarta sudah tak layak dikonsumsi. Sebabnya airnya sudah tercemar. Dia menyatakan kerang hijau diolah di tempatnya aman-aman saja. Menurut Minah, sebelum dijual, kerang-kerang itu dicuci bersih. Tampilan daging kerang yang Minah jual berwarna merah dan putih. Menurutnya, jika daging kerang berwarna merah itu artinya kerang tersebut gemuk. Dan putih berati kerang tersebut dalam keadaan kurus.

"Aman dikonsumsi, enggak pake pengawet atau pewarna makanan. Cuma pakai es batu di taruh di drum aja yang daging kerang. Kita juga cuci bersih. Jadi aman untuk dimakan," kata Minah sambil tersenyum ketika ditemui merdeka.com, Jumat (31/3) lalu.

kerang hijau

Menurut Minah, kerang hijau biasa diborong pengusaha warung makanan. Langganan Minah lebih banyak pedagang pasar. Udin, seorang penjual daging kerang hijau di salah satu pasar kawasan Meruya Selatan, Jakarta Barat, mengatakan biasa mendapat pasokan kerang hijau dari Muara Angke, Jakarta Utara. Udin bisa menjual kerang hijaunya seharga Rp 26 ribu per kilo. Langganannya beragam, mulai dari pemilik warung makanan sampai ibu rumah tangga.

"Kalau langganan ibu-ibu sama yang punya warteg sebelah juga mereka beli di saya, udah jadi langganan," kata Udin.

Salah satu langganan Udin yaitu Tuminah. Dia sering membeli daging kerang hijau untuk disajikan di warung makan miliknya, tak jauh dari pasar. Kata dia, menu sambal kerang hijau selalu tersedia. Mengolah kerang hijau juga mudah. Kata dia, kerang hijau tak harus direbus terlebih dahulu atau dicuci bersih.

"Mudah kalau masak kerang, kan udah ada bumbu jadi di pasar sini, ya tinggal beli itu aja. Langsung di tumis. Kalau kerang hijau itu kan gampang," kata Tuminah.

Tuminah mengatakan, beberapa pelanggan warungnya yang menyantap kerang hijau tidak ada yang sakit. Menurutnya, meskipun diambil dari air laut yang disebut tercemar, tapi dia mengolahnya secara bersih. Indra (21) seorang supir angkot yang sering mengkonsumsi kerang hijau olahan Tuminah mengakui tak pernah mengalami sakit. Menurutnya, makanan yang pas di kantongnya dan tetap nikmat di lidah adalah kerang.

"Udah biasa kok, enggak kenapa-kenapa di sini, kan makanannya bersih. Terutama kerang hijau pedas," kata Indra sambil tertawa.

Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Zainal Arifin, tidak sependapat. Kerang hijau tangkapan dari Teluk Jakarta itu tidak layak dikonsumsi. Sebab kualitas airnya amat buruk. Dia mengatakan, 13 sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta, termasuk Sungai Ciliwung, sangat tercemar. Itu bisa dilihat dari kandungan logam berat merkuri di Teluk Jakarta sudah melewati ambang batas.

Dalam penelitiannya yang berjudul 'Kandungan Merkuri dan Arsenik di Sampel Makanan Laut di Teluk Jakarta', ikan tuna di Teluk Jakarta memiliki kandungan merkuri 0,68 dan arsenik 3,47. Kemudian, ikan laut memiliki kandungan merkuri 0,58 dan arsenik 2,71.

"Kerang hijau di Teluk Jakarta memiliki kandungan arseniknya yang tinggi, 6,77, tiga kali lipat dari batas yang bisa dikonsumsi," kata Zainal saat memaparkan hasil penelitiannya di Gedung LIPI, Jakarta.

Efek ditimbulkan menurut dia juga beragam. Jika terlalu banyak menyantap kerang hijau yang tercemar akan merusak otak. Karena kandungan merkuri di dalamnya dapat merusak beberapa organ tubuh. Menurut Zainal, sebenarnya jika kerang hijau berada di tempat yang bersih justru memiliki nilai gizi yang baik bagi kesehatan.

"Kami sebagai peneliti hanya bisa menyarankan kepada warga agar tidak mengkonsumi kerang dari Teluk Jakarta karena sudah tercemar," kata Zainal.

Bagi para nelayan, sebaiknya, kata Zainal, mencari ikan di tempat yang jauh dari Teluk Jakarta. Lalu, guna menyelamatkan Teluk Jakarta, hal terbaik menurut dia yaitu dibenahi dari hulunya. Pemerintah memberlakukan aturan yang tegas dengan mengatur pembuang limbah pertanian, limbah industri dan limbah rumah tangga. Kemudian, kata Zainal mengubah pola pikir warga buat menghentikan membuang sampah ke sungai. Sebab kalau masih dilakukan, sampai kapan pun Teluk Jakarta tak bakal bisa bersih. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menyusuri Kampung Empang Muara Angke, Warga Hidup Berdampingan dengan Limbah Kerang Hijau
Menyusuri Kampung Empang Muara Angke, Warga Hidup Berdampingan dengan Limbah Kerang Hijau

Tumpukan kerang, aroma anyir, dan suara mesin kapal menyambut pengunjung yang datang ke Kampung Empang, Kawasan Muara Angke, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya
8 Permasalahan Lingkungan di Indonesia yang Sering Dijumpai
8 Permasalahan Lingkungan di Indonesia yang Sering Dijumpai

Merdeka.com mengulas 8 permasalahan lingkungan yang signifikan di Indonesia dan dampaknya terhadap keberlanjutan lingkungan dan kehidupan manusia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Melihat Upaya Restorasi Perairan Teluk Jakarta dengan Filter Kerang Hijau untuk Perbaiki Lingkungan
FOTO: Melihat Upaya Restorasi Perairan Teluk Jakarta dengan Filter Kerang Hijau untuk Perbaiki Lingkungan

Sebanyak 200 anak muda diajak untuk dapat melestarikan lingkungan dalam peringatan Hari Bumi.

Baca Selengkapnya
Melestarikan Hutan Mangrove di Pesisir Jakarta
Melestarikan Hutan Mangrove di Pesisir Jakarta

Hutan mangrove sendiri adalah salah satu ekosistem hutan dengan kelompok tumbuhan yang dapat hidup di daerah dengan kadar garam yang tinggi.

Baca Selengkapnya
Lions Indonesia Luncurkan Program Kerang Hijau untuk Jernihkan Laut Jakarta
Lions Indonesia Luncurkan Program Kerang Hijau untuk Jernihkan Laut Jakarta

Untuk mengunjungi lokasi program tersebut ditempuh dengan dengan kapal motor yang dinaiki dari dermaga di belakang Bandar Jakarta.

Baca Selengkapnya
Manfaat Kerang Hijau bagi Kesehatan, Perhatikan Tips Memasaknya
Manfaat Kerang Hijau bagi Kesehatan, Perhatikan Tips Memasaknya

Kerang hijau memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh.

Baca Selengkapnya
Jenis Kerang Aman Dikonsumsi, Ketahui Kandungan Nutrisinya
Jenis Kerang Aman Dikonsumsi, Ketahui Kandungan Nutrisinya

Jenis kerang yang aman dikonsumsi ini meliputi kerang hijau, kerang bambu, kerang simping, kerang tiram, kerang kepah, hingga kerang kijing.

Baca Selengkapnya
Eksotisme Teluk Pangpang Surga Tersembunyi di Banyuwangi, Habitat Favorit Ikan hingga Burung Unik
Eksotisme Teluk Pangpang Surga Tersembunyi di Banyuwangi, Habitat Favorit Ikan hingga Burung Unik

Teluk ini berhadapan langsung dengan Samudera Hindia dan Selat Bali

Baca Selengkapnya
Heboh Warga Tangkap Ikan Mujair Nyangkut di Kali Ciliwung, Dinas KPKP: Aman Dikonsumsi
Heboh Warga Tangkap Ikan Mujair Nyangkut di Kali Ciliwung, Dinas KPKP: Aman Dikonsumsi

Ikan-ikan yang bermunculan itu tidak seperti ikan hidup pada umumnya, melainkan dalam keadaan lemas.

Baca Selengkapnya
Kawanan Hiu Paus Muncul di Teluk Jakarta, Ini Penjelasan Dinas Lingkungan Hidup DKI
Kawanan Hiu Paus Muncul di Teluk Jakarta, Ini Penjelasan Dinas Lingkungan Hidup DKI

Momen munculnya satwa langka ini dibagikan Dinas Lingkungan Hidup (LH) melalui akun Instagram resminya @dinaslhdki.

Baca Selengkapnya
Dampak Negatif Tanaman Eceng Gondok bagi Lingkungan, Bisa Ganggu Kadar Oksigen dalam Air
Dampak Negatif Tanaman Eceng Gondok bagi Lingkungan, Bisa Ganggu Kadar Oksigen dalam Air

Meskipun awalnya diperkenalkan sebagai tanaman hias air yang menarik, ekspansi agresifnya tanpa kontrol telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan.

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Kaget Temui Ratusan Ikan Terhempas di Jalan Merauke, Begini Penampakannya
Wanita Ini Kaget Temui Ratusan Ikan Terhempas di Jalan Merauke, Begini Penampakannya

Penampakan itu disebut horor oleh sebagian orang. Bahkan, ada yang mengaitkannya sebagai pertanda yang tidak baik.

Baca Selengkapnya