Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cinta terkubur di Kampung Pulo

Cinta terkubur di Kampung Pulo Bentrok penggusuran Kampung Pulo. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Suara mesin alat berat masih bersahut-sahutan. Derai tawa anak-anak bermain di bibir bantaran kali jadi pemandangan sore itu. Sebagian bangunan di bantaran kali Ciliwung, Jakarta Timur sudah rata dengan tanah. Kini suasana kumuh tak lagi menjadi pemandangan saban hari.

Dari jembatan akses Kampung Melayu tak luput juga menjadi hiburan warga murah meriah. Sambil melihat backhoe mengapung di atas kali Ciliwung dan sebagian alat berat menanam paku bumi di sepanjang bibir kali ikut menarik perhatian. Tak terkecuali, Mei bukan nama aslinya. Dua hari berturut-turut wanita itu selalu menghabiskan ingatannya bersama anak dan menantunya.

Wanita keturunan itu, samar-samar membuka memori hidupnya. Sudah tiga generasi keluarga Mei turun temurun tinggal di bantaran kali Ciliwung. Dia lebih beruntung terlahir sebagai keluarga pedagang. Tentu saja, hunian miliknya lebih manusiawi dibandingkan tetangga lain bahkan jauh lebih baik.

"Sudah dari tahun 1965, dulu orang tua yang tinggal di sini, tapi sekarang sudah bersih," kata Mei saat berbincang dengan merdeka.com di Kampung Pulo, Jakarta Timur pekan kemarin. Dia enggan berbicara soal polemik ganti rugi. "Enggak tahu, anak yang urus," ujarnya singkat.

Raut tua di wajah Mei seolah menyiratkan kegundahan. Sudah dua hari berturut-turut, Mei bersama adik kandungnya yang berjaga di Pasar Mester, Jatinegara itu, memandangi bekas tempat tinggalnya yang kini rata dengan tanah.

Seperti tak pernah rela kenangannya harus diratakan oleh mesin becko. Tapi apa daya, bagi dia ini merupakan keputusan terbaik. "Dari perawan sampai sekarang punya cicit empat," kata wanita asli Jakarta itu.

Apalagi, kenangannya bersama mendiang suaminya ikut terkubur pada rumah dua lantainya dahulu. Di rumahnya memang tinggal empat saudara kandungnya. Hidup rukun dengan sesama saudaranya sudah berpuluh puluh tahun. Semua anggota keluarganya merupakan pedagang kebutuhan pokok.

Sejak memutuskan harus angkat kaki dari tempat dia dilahirkan, Mei sekarang tinggal bersama anak pertamanya di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur. Usahanya pun harus ikut berpindah tempat lantaran masuk wilayah penggusuran yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI. Baginya dua hari mengunjungi bekas lahan rumahnya bak menengok pusara keluarganya.

"Sudah dua hari ini, saya maunya lihat ke sini terus, saya mau nikmati suasana terakhir kalinya," ujarnya tersenyum.

Sebagai warga keturunan, kawasan Kampung Pulo memang punya sejarah tersendiri. Daerahnya memang tenar dan dikenal pusat niaga di seantero Jakarta Timur. Salah satunya Pasar Mester Jatinegara. Sayang, kini rumah sudah rata dengan tanah. Mei cuma ingin lekas melanjutkan hidupnya sambil berharap takkan pernah lagi melewati pengalaman hidup sepahit ini. (mdk/war)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Kampung Mati Petir di Batang, Desa Tak Berpenghuni Menyimpan Banyak Cerita Horror
Kisah Kampung Mati Petir di Batang, Desa Tak Berpenghuni Menyimpan Banyak Cerita Horror

Kini, kampung itu hanya menyisakan rumah yang terbengkalai. Beberapa rumah tampak sudah ambruk.

Baca Selengkapnya
Fakta Pulau Kemaro, Saksi Kisah Cinta Putri Raja Palembang dan Anak Raja Cina yang Berakhir Tragis
Fakta Pulau Kemaro, Saksi Kisah Cinta Putri Raja Palembang dan Anak Raja Cina yang Berakhir Tragis

Pulau Kemaro, Fakta dan kisah legenda percintaan sejati antara Putri Raja Palembang dengan Anak Raja Cina.

Baca Selengkapnya
Kisah Kampung Mati di Gunungkidul, Kini Hanya Tersisa Dua Rumah di Puncak Bukit
Kisah Kampung Mati di Gunungkidul, Kini Hanya Tersisa Dua Rumah di Puncak Bukit

Ada seorang warga kampung yang hilang dan keberadaannya belum diketahui hingga kini.

Baca Selengkapnya
Suku Ini Punya Gaya Hidup Unik di Tengah Hutan Bojonegoro, Ahli Menambang Minyak dan Kuburannya Bernilai Seni Tinggi
Suku Ini Punya Gaya Hidup Unik di Tengah Hutan Bojonegoro, Ahli Menambang Minyak dan Kuburannya Bernilai Seni Tinggi

Nenek moyang suku Jawa ini punya kehidupan unik di tengah hutan Bojonegoro. Mereka ahli dalam berbagai hal, mulai kerajinan kayu hingga menambang minyak.

Baca Selengkapnya
Hidup di Antara Puluhan Rumah Kosong, Keluarga Ini Tinggal di Kampung Mati Cigerut
Hidup di Antara Puluhan Rumah Kosong, Keluarga Ini Tinggal di Kampung Mati Cigerut

Disaat semua warga pindah, keluarga ini memilih bertahan di kampung mati.

Baca Selengkapnya
Tidak Terawat, Begini Potret Makam Para Pejuang Indonesia di Sumedang Terbengkalai
Tidak Terawat, Begini Potret Makam Para Pejuang Indonesia di Sumedang Terbengkalai

Potret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Potret Kampung Puncak Manik Sumedang yang Dulu Dibakar DI/TII, Kini Tersisa 10 Bangunan
Potret Kampung Puncak Manik Sumedang yang Dulu Dibakar DI/TII, Kini Tersisa 10 Bangunan

Di balik keasriannya, ada cerita kelam ketika puluhan rumah dibakar paksa oleh pemberontak. Dari 80 rumah yang ditinggali warga, kini tersisa hanya 10 bangunan.

Baca Selengkapnya
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan

Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras

Baca Selengkapnya
Jalan Masuknya Tersembunyi,  Begini Kisah Kampung Mojokoncot yang Diklaim Kampung Tersepi di Indonesia
Jalan Masuknya Tersembunyi, Begini Kisah Kampung Mojokoncot yang Diklaim Kampung Tersepi di Indonesia

Setelah ditinggal warganya, kampung ini kemudian berganti nama menjadi Mojokoncot

Baca Selengkapnya
Sederet Spot Foto Estetik Kampung Heritage Kayutangan, Terkenal sejak Zaman Penjajah
Sederet Spot Foto Estetik Kampung Heritage Kayutangan, Terkenal sejak Zaman Penjajah

Bangunan-bangunam bernuansa kuno dengan cerita sejarah di belakangnya bikin Kampung Heritage Kayutangan layak dikunjungi. Jangan lupa foto-foto di tempat ini!

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Mati Wonotopo Temanggung, Suasananya Bikin Merinding Walau di Siang Hari
Mengunjungi Kampung Mati Wonotopo Temanggung, Suasananya Bikin Merinding Walau di Siang Hari

Kampung itu kini hanya menyisakan bangunan terbengkalai karena sudah ditinggal pemiliknya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kemarau Panjang Surutkan Banjir Puluhan Tahun di Kampung Apung Jakarta, Makam-Makam Tua Bermunculan
FOTO: Kemarau Panjang Surutkan Banjir Puluhan Tahun di Kampung Apung Jakarta, Makam-Makam Tua Bermunculan

Mengeringnya wilayah Kampung Apung turut memunculkan kembali makam-makam tua yang telah lama tenggelam.

Baca Selengkapnya