Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Condet, antara pohon Ondet dan jawara bercodet

Condet, antara pohon Ondet dan jawara bercodet ilustrasi silat betawi. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Akhir pekan lalu, 30-31 Juli 2016, pemandangan kawasan Condet lain dari biasanya. Sepanjang 300 meter di Jalan Buluh yang terhubung dengan Jalan Raya Condet, hingga persimpangan Batu Ampar, ratusan tenda berdiri menjajakan makanan, pakaian dan pernak-pernik khas Betawi.

Empat buah panggung tak terlalu besar berdiri menyajikan beragam hiburan lokal khas Jakarta. Mulai dari silat, kirab budaya, band betawi, pemutaran film betawi, lenong, dan Abang None. Bukan rahasia lagi, Condet adalah salah satu kampung Betawi yang masih kental nuansa budaya lokal di tengah modernisasi ibu kota. Hampir 90 persen warga Condet mengalir darah betawi.

"Sejarah Betawi ada di sini," kata Iwan Setiawan, tokoh masyarakat Condet saat berbincang dengan merdeka.com, akhir pekan lalu.

Gubernur Ali Sadikin menerbitkan Surat Keputusan (SK) Gubernur No D. IV-1511/e/3/74 tanggal 30 April 1974 dan SK Gubernur No D.I-7903/a/30/75 tanggal 18 Desember 1975, menjadikan Condet sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi dan Cagar Buah-buahan. Wilayah membentang dari Jalan Buncit Raya hingga Jalan Raya Bogor ini dulunya memiliki pemandangan menakjubkan. Lembah hijau membentang indah, sungai Ciliwung mengalir jernih, udaranya juga menyegarkan. Tapi itu cerita orang tua Iwan dulu. Sangat berbeda dengan saat ini di mana jalanan Condet selalu padat kendaraan bermotor.

Iwan menceritakan, sebelum tahun 1965, sebagian besar tanah di daerah Condet digunakan masyarakat untuk bertani dan berkebun buah-buahan. "Buyut saya semua orang Betawi dan lahir di Condet. Dulu orang Condet ini bertani dan berkebun salak dan duku. Melinjo juga banyak. Jadi, dulu rindang di sini, enggak kayak sekarang," kenang pria 55 tahun ini.

Perihal asal muasal nama Condet, ada beberapa versi yang diceritakan turun temurun dari nenek moyang. Kabarnya, di masa lalu terdapat pohon sejenis buni bernama Ondet di sepanjang aliran sungai Ciliwung yang membelah Condet. Dari situ tercetuslah nama Ci Ondet. Ci berarti air, sementara Ondet diadaptasi dari pohon ini.

Ada juga yang menceritakan bahwa Condet terinspirasi dari adanya jawara Betawi sakti dengan ciri khas memiliki bekas luka di wajahnya alias codet. Pria ini seringkali muncul di daerah Batu Ampar, Balekambang dan Pejaten.

"Emang nama Condet sendiri banyak versinya, kita mah enggak matok ke yang mana-mananya," tutur Iwan.

Sekretaris Jenderal Rumpun Masyarakat Betawi (RMB) Ali menjelaskan dulu ada putra dari Pangeran Geger Polong, penguasa Condet. Dia mau dikawinkan dengan seorang puteri dari Batu Ampar.

"Dia punya muka codetan di pipi kanannya," tuturnya.

Menurut dia, kisah itu paling kuat diyakini masyarakat Condet sebagai sejarah perkampungan mereka. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah Condet yang Belum Banyak Diketahui, dari Area Kebun Duku sampai Cagar Budaya Betawi yang Gagal
Sejarah Condet yang Belum Banyak Diketahui, dari Area Kebun Duku sampai Cagar Budaya Betawi yang Gagal

Penetapan cagar budaya Betawi di Condet sendiri sebelumnya dilakukan oleh Gubernur Ali Sadikin.

Baca Selengkapnya
Adem dan Sejuk Banyak Pepohonan Bikin Betah, Begini Potret Kampung Condet di Jakarta Timur
Adem dan Sejuk Banyak Pepohonan Bikin Betah, Begini Potret Kampung Condet di Jakarta Timur

Terletak di Jakarta Timur, sebuah kampung nampak begitu sejuk. Seperti apa penampakannya?

Baca Selengkapnya
Bang Doel Ingin Kembalikan Condet Jadi Cagar Budaya
Bang Doel Ingin Kembalikan Condet Jadi Cagar Budaya

Rano Karno atau biasa disapa Bang Doel melakukan blusukan ke wilayah Eretan 2, Condet, Jakarta Timur, Jumat (11/10).

Baca Selengkapnya
Dikenal sebagai Amazonnya Indramayu, Begini Serunya Mengarungi Sungai Kedung Cowet Pakai Perahu
Dikenal sebagai Amazonnya Indramayu, Begini Serunya Mengarungi Sungai Kedung Cowet Pakai Perahu

Lokasi ini begitu teduh, dengan lebatnya hutan mangrove yang dibudidayakan untuk keseimbangan ekosistem juga untuk kepentingan penelitian.

Baca Selengkapnya
Kisah Tanah Rawa Belong di Jakarta Barat, Dulu Tempat Kelahiran Jawara Kini Jadi Pasar Bunga Terbesar se-Asia Tenggara
Kisah Tanah Rawa Belong di Jakarta Barat, Dulu Tempat Kelahiran Jawara Kini Jadi Pasar Bunga Terbesar se-Asia Tenggara

Dari Si Pitung sampai pasar bunga terbesar se Asia Tenggara jadi hal yang identik di Rawa Belong Jakarta Barat

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Cakung, Wilayah Bersejarah di Jakarta Timur yang Kini Jadi Kawasan Industri
Fakta Menarik Cakung, Wilayah Bersejarah di Jakarta Timur yang Kini Jadi Kawasan Industri

Di balik hingar bingarnya, Cakung menyimpan banyak kisah unik yang jarang diketahui.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Terpencil di Lereng Gunung Ungaran Kendal, Bertemu Kakek Berusia 105 Tahun
Mengunjungi Desa Terpencil di Lereng Gunung Ungaran Kendal, Bertemu Kakek Berusia 105 Tahun

Mayoritas warga di sana berprofesi sebagai pemetik daun teh

Baca Selengkapnya
Uniknya Batu Raksasa Gantung di Jalur Pantai Garut, Jadi Langganan  Spot Foto
Uniknya Batu Raksasa Gantung di Jalur Pantai Garut, Jadi Langganan Spot Foto

Menggantung, posisi batu raksasa ini unik. Batu yang disebut Sodong Songkok ini punya cerita menarik.

Baca Selengkapnya