Condet, antara pohon Ondet dan jawara bercodet
Merdeka.com - Akhir pekan lalu, 30-31 Juli 2016, pemandangan kawasan Condet lain dari biasanya. Sepanjang 300 meter di Jalan Buluh yang terhubung dengan Jalan Raya Condet, hingga persimpangan Batu Ampar, ratusan tenda berdiri menjajakan makanan, pakaian dan pernak-pernik khas Betawi.
Empat buah panggung tak terlalu besar berdiri menyajikan beragam hiburan lokal khas Jakarta. Mulai dari silat, kirab budaya, band betawi, pemutaran film betawi, lenong, dan Abang None. Bukan rahasia lagi, Condet adalah salah satu kampung Betawi yang masih kental nuansa budaya lokal di tengah modernisasi ibu kota. Hampir 90 persen warga Condet mengalir darah betawi.
"Sejarah Betawi ada di sini," kata Iwan Setiawan, tokoh masyarakat Condet saat berbincang dengan merdeka.com, akhir pekan lalu.
-
Dimana letak Condet di Jakarta? Secara administrasi, Condet merupakan sebuah daerah yang terletak di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
-
Apa nama sungai di Condet? Dari laman Seni Budaya Betawi, selain nama sungai, Condet konon berasal dari sosok sakti dengan luka baret di wajah bekas sayatan senjata tajam. Dahulu sosok ini kerap memunculkan diri di sekitar sungai, Batu Ampar, Balekambang, serta Pejaten.
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Kenapa Kompang jadi bagian jati diri masyarakat? Bukan hanya sebagai alat musik tradisional yang membudaya, tetapi Kompang telah menjadi bagian dari entitas dan jati diri masyarakat.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
Gubernur Ali Sadikin menerbitkan Surat Keputusan (SK) Gubernur No D. IV-1511/e/3/74 tanggal 30 April 1974 dan SK Gubernur No D.I-7903/a/30/75 tanggal 18 Desember 1975, menjadikan Condet sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi dan Cagar Buah-buahan. Wilayah membentang dari Jalan Buncit Raya hingga Jalan Raya Bogor ini dulunya memiliki pemandangan menakjubkan. Lembah hijau membentang indah, sungai Ciliwung mengalir jernih, udaranya juga menyegarkan. Tapi itu cerita orang tua Iwan dulu. Sangat berbeda dengan saat ini di mana jalanan Condet selalu padat kendaraan bermotor.
Iwan menceritakan, sebelum tahun 1965, sebagian besar tanah di daerah Condet digunakan masyarakat untuk bertani dan berkebun buah-buahan. "Buyut saya semua orang Betawi dan lahir di Condet. Dulu orang Condet ini bertani dan berkebun salak dan duku. Melinjo juga banyak. Jadi, dulu rindang di sini, enggak kayak sekarang," kenang pria 55 tahun ini.
Perihal asal muasal nama Condet, ada beberapa versi yang diceritakan turun temurun dari nenek moyang. Kabarnya, di masa lalu terdapat pohon sejenis buni bernama Ondet di sepanjang aliran sungai Ciliwung yang membelah Condet. Dari situ tercetuslah nama Ci Ondet. Ci berarti air, sementara Ondet diadaptasi dari pohon ini.
Ada juga yang menceritakan bahwa Condet terinspirasi dari adanya jawara Betawi sakti dengan ciri khas memiliki bekas luka di wajahnya alias codet. Pria ini seringkali muncul di daerah Batu Ampar, Balekambang dan Pejaten.
"Emang nama Condet sendiri banyak versinya, kita mah enggak matok ke yang mana-mananya," tutur Iwan.
Sekretaris Jenderal Rumpun Masyarakat Betawi (RMB) Ali menjelaskan dulu ada putra dari Pangeran Geger Polong, penguasa Condet. Dia mau dikawinkan dengan seorang puteri dari Batu Ampar.
"Dia punya muka codetan di pipi kanannya," tuturnya.
Menurut dia, kisah itu paling kuat diyakini masyarakat Condet sebagai sejarah perkampungan mereka. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penetapan cagar budaya Betawi di Condet sendiri sebelumnya dilakukan oleh Gubernur Ali Sadikin.
Baca SelengkapnyaTerletak di Jakarta Timur, sebuah kampung nampak begitu sejuk. Seperti apa penampakannya?
Baca SelengkapnyaRano Karno atau biasa disapa Bang Doel melakukan blusukan ke wilayah Eretan 2, Condet, Jakarta Timur, Jumat (11/10).
Baca SelengkapnyaLokasi ini begitu teduh, dengan lebatnya hutan mangrove yang dibudidayakan untuk keseimbangan ekosistem juga untuk kepentingan penelitian.
Baca SelengkapnyaDari Si Pitung sampai pasar bunga terbesar se Asia Tenggara jadi hal yang identik di Rawa Belong Jakarta Barat
Baca SelengkapnyaDi balik hingar bingarnya, Cakung menyimpan banyak kisah unik yang jarang diketahui.
Baca SelengkapnyaMayoritas warga di sana berprofesi sebagai pemetik daun teh
Baca SelengkapnyaMenggantung, posisi batu raksasa ini unik. Batu yang disebut Sodong Songkok ini punya cerita menarik.
Baca Selengkapnya