Dari panjat tower sampai jadi CEO
Merdeka.com - Posisinya sekarang ini bukanlah sesuatu yang dicapai dengan mudah, bak membalikkan telapak tangan. Banyak pengorbanan yang telah dia lakukan demi satu titik tertinggi. Terlebih, keberadaan perempuan sebagai engineer tak sebanding dengan banyaknya kaum laki-laki yang menjadi penghuni di industri telekomunikasi.
Alhasil, munculah kesan pesimisme rekan-rekannya terhadap ikhtiar yang sedang dilakukannya. Yang ada di benaknya saat itu, hanyalah bekerja sesuai dengan aturan, tanpa mengeluh, seraya ingin dirinya tampik habis-habisan persepsi bahwa perempuan pun bisa melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan kaum lelaki. Sampai pada akhirnya, takdir menuntunnya menjadi seorang pemimpin perusahaan saat ini.
"No pain, no gain," begitu kata CEO XL Axiata, Dian Siswarini kepada merdeka.com dalam wawancara khusus belum lama ini.
-
Apa yang Dian Sastrowardoyo alami? Namun, dibalik kesuksesannya, Dian juga pernah mengalami masa-masa sulit yang melibatkan depresi dan stres hingga mencoba bunuh diri.
-
Kenapa Syahrini mengurangi pekerjaannya? Syahrini memang tidak secara gamblang menyatakan ikut program bayi tabung, namun ia memang menjalani sebuah program hamil. Oleh karena itu, ia mengurangi pekerjaan dan banyak beristirahat agar tetap fit.
-
Kenapa Diah Permatasari buka bersama? Acara buka bersama ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan ulang tahun, tetapi juga sebagai kesempatan bagi Diah Permatasari untuk berkumpul bersama keluarga besar.
-
Kenapa Dian Sastrowardoyo merasa ingin bunuh diri? 'Aku takut aku jadi orang yang depresi dan stres. Mikir, ‘Sudah ya, sudahan saja deh, bunuh diri saja mungkin, mungkin it was easier'. Itu kepikiran beberapa kali,' ungkap Dian.
-
Siapa yang dipuji oleh Dian Sastrowardoyo? Dian Sastrowardoyo, yang jarang banget kasih pujian, akhirnya ngaku juga kalo Arya Saloka keren banget jadi Lebas!
-
Bagaimana Syahrini mengungkapkan kebahagiaan? Seperti halnya Syahrini, Reino juga dikatakan sangat bahagia menyambut kelahiran anak pertamanya
Sudah lebih dari 20 tahun dia menjalani kehidupannya di industri yang cepat mengalami inovasi. Proses demi proses, dilaluinya. Dari proses itu, Dian menceritakan, kenangan saat Dian harus membawa peralatan survei yang begitu berat ke daerah pedalaman Sulawesi, bahkan hingga bersedia untuk memanjat tower BTS. Bukan pekerjaan yang mudah bagi
seorang perempuan yang ditakdirkan memiliki kekuatan fisik yang berbeda dengan laki-laki.
"Kalau soal fisik kan berbeda dong. Nah, saat pada waktu itu masih menjadi engineer, tuntutan fisiknya itu lumayan besar, di situ bedanya. Jadi, barangkali tidak mudah buat kaum perempuan. Tapi, kalau sudah naik jadi Manager, GM, dan macam-macam, tuntutannya gak beda dengan laki-laki," ujarnya.
Meski begitu, Dian masih tetap pada prinsipnya, jika para perempuan sepatutnya harus bisa melakukan pekerjaan yang sama dengan lelaki. Maka, berkat pendiriannya itu pun, setahun yang lalu tepatnya pada 1 April 2015, dia diberikan amanah untuk menahkodai XL Axiata untuk lebih berkembang lagi di masa mendatang.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski terlahir dari keluarga biasa jika terus berusaha dan bekerja keras, tentu akan menghasilkan sesuatu yang bernilai.
Baca SelengkapnyaMaruarar mengaku TW panggilan Tomy Winata yang sejak tahun 2000 kerap mendukungnya dalam tiap kesempatan.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, sang ayah membangun usaha kecil-kecilan berupa toko sederhana. Eka membantu ayahnya berjualan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kesuksesannya ini berkat doa dan restu dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaSang ayah terpaksa pensiun dini, dan menjalankan berbagai bisnis, mulai dari tambak udang sampai jual barang bekas.
Baca SelengkapnyaGibran meminta milenial lulusan S2 untuk menjadi pengusaha. Ketimbang kesulitan mencari pekerjaan
Baca SelengkapnyaBak sudah jatuh, tertimpa tangga. Dia menjadi seorang pengangguran dan kembali ke Tanah Air saat terjadi krisis moneter.
Baca SelengkapnyaTony dan Cita sempat ragu karena merasa tidak yakin mampu menerima modal yang akan diberikan kerabat tersebut.
Baca SelengkapnyaKesuksesan pria ini menjadi salah satu kisah inspiratif dalam membangun bisnis.
Baca SelengkapnyaSebelum memutuskan untuk merintis usaha palfon, Ali memiliki pengalaman pahit dalam hidupnya. Dia pernah terlilit utang di bank hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaSelama merantau di Jakarta dirinya tinggal di kos kosan berukuran 2 kali 3 yang ditinggali bersama kedua temannya.
Baca Selengkapnya