Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kelas menengah makin gila belanja

Kelas menengah makin gila belanja Diskon besar jelang Lebaran. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Jelang lebaran, Natal dan akhir tahun, banyak masyarakat yang kalap belanja. Tak cuma kebutuhan primer, keinginan akan barang mewah branded pun semakin tinggi. Kelas menengah Indonesia sedang kena sindrom konsumerisme akut.

Indikatornya seperti, pada 2015 lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis semakin tingginya budaya konsumtif masyarakat Indonesia. Bahkan saking hobinya belanja, warga Indonesia mulai meninggalkan kebiasaan menabung. Hal itu tecermin dari menurunnya Marginal Propensity to Save (MPS) dalam 3 tahun terakhir dan naiknya Marginal Pros perity to Consume (MPC). Tren penurunan MPS terjadi sejak 2011, dan pada 2013 akhir rasio tersebut berada di bawah MPC. Ini artinya masyarakat lebih banyak mengeluarkan uang untuk konsumsi ketimbang untuk ditabung.

Pengamat marketing Yuswohady mengatakan, saat ini pertumbuhan kelas menengah di Indonesia memang pesat. Yang dimaksud kelas menengah adalah mereka yang berpenghasilan antara USD 2 hingga USD 20 per hari per kapita. Dengan pendapatan yang relatif sejahtera ini kelas menengah menjadi sangat konsumtif.

diskon besar harbolnas 2015

Diskon besar Harbolnas 2015 ©2015 Merdeka.com

"Karena kemampuan finansial meningkat, konsumsi pun akhirnya ikut meningkat. Basic konsumsi sudah terpenuhi sehingga kebutuhan lain internet, gadget bahkan termasuk barang mewah dibeli," ujar Yuswohady dalam perbincangan dengan merdeka.com, Rabu (27/12) lalu.

Meski ada siklus utama dalam belanja seperti jelang Lebaran, Natal dan Tahun Baru, namun kini seiring berkembangnya teknologi, tren itu itu mulai tak berlaku. Adanya hari belanja online (Harbolnas) misalnya, membuat jumlah penyuka belanja menggeliat.

"Dalam siklus belanja tahunan seperti lebaran, Natal dan tahun baru sepertinya memang diciptakan seperti itu. Tahu kebutuhan akan dibeli banyak di moment itu kemudian pemasukan juga ada. Misalnya THR, atau bonus akhir tahun yang akhirnya kondisi konsumtif warga itu memang seolah diciptakan. Dan cara kerja jejaring kapitalis memang begitu," ujarnya.

Kemudahan mengakses informasi membuat budaya konsumerisme makin tak terbendung. Ekspos media terhadap sebuah produk membuat kelas menengah tak sanggup menahan hasrat kepincut untuk membeli produk baru.

"Kalau ada rilis HP baru yang antre luar biasa. Kelas menengah ini meliputi mereka yang mengejar produk global tidak branded hingga yang branded," terangnya.

belanja lebaran

Belanja Lebaran ©2014 merdeka.com/imam buhori

Konsumtifnya warga Indonesia wabil khusus Ibu Kota disebabkan naiknya kelas menengah. Yuswohady mengatakan, kelas menengah di Indonesia saat ini berjumlah 130 juta lebih.

"Karena kemampuan (kelas menengah) ekonomi meningkat maka otomatis konsumsi ikut meningkat. Ketika kebutuhan dasar konsumsi sudah terpenuhi maka selanjutnya barang-barang mewah yang diincar. Dan kebutuhan akan barang mewah itu pun semakin meningkat dengan drastis," ujarnya.

Dengan jumlah penduduk yang besar (230 juta jiwa lebih) dan sangat konsumtif Indonesia memang menjadi pasar menjanjikan bagi negara-negara lain yang punya kekuatan produksi melimpah. Hal ini mendorong banyak waralaba asing menusukkan cakarnya dalam-dalam di Indonesia. Karena sifat konsumtif tersebut, masyarakat Indonesia mudah menerima segala hal yang datang dari luar negeri.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada Fenomena ‘Makan Tabungan’ di Masyarakat, Ini Penjelasan dan Faktor Penyebabnya
Ada Fenomena ‘Makan Tabungan’ di Masyarakat, Ini Penjelasan dan Faktor Penyebabnya

Tekanan yang dihadapi masyarakat kelas menengah juga tercermin dari indikator penduduk berdasarkan golongan pendapatan.

Baca Selengkapnya
Kaum Ekonomi Kelas Menengah, Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Kaya
Kaum Ekonomi Kelas Menengah, Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Kaya

Menghabiskan uang demi penampilan akan menjadi kehancuran terbesar.

Baca Selengkapnya
Kelas Menengah RI Turun, Jokowi: Imbas Pandemi Covid-19
Kelas Menengah RI Turun, Jokowi: Imbas Pandemi Covid-19

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah menyebut bahwa ada perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Kondisi Miris Kelas Menengah: Dulu Belanja Bulanan, Kini Hanya Belanja Kebutuhan Harian
Kondisi Miris Kelas Menengah: Dulu Belanja Bulanan, Kini Hanya Belanja Kebutuhan Harian

Ada perbedaan signifikan pada kelompok kelas menengah yang berbelanja menjadi lebih sedikit.

Baca Selengkapnya
Pengeluaran Kelompok Menengah Rata-Rata Rp3,35 Juta per Bulan, Mayoritas Buat Makan dan Bayar Cicilan
Pengeluaran Kelompok Menengah Rata-Rata Rp3,35 Juta per Bulan, Mayoritas Buat Makan dan Bayar Cicilan

Mayoritas pengeluaran kelompok kelas menengah untuk sektor makanan. Disusul sektor perumahan dan barang jasa lainnya.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Kelompok Miskin, Masyarakat Kelas Menengah Sangat Butuh Bantuan Pemerintah
Tak Hanya Kelompok Miskin, Masyarakat Kelas Menengah Sangat Butuh Bantuan Pemerintah

Berdasarkan data yang dihimpun oleh BPS, jumlah kelas menengah dan menuju kelas menengah mencakup 66,35 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Wamenkeu Thomas: Fenomena Penurunan Kelas Menengah Jadi PR Baru Prabowo
Wamenkeu Thomas: Fenomena Penurunan Kelas Menengah Jadi PR Baru Prabowo

Thomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Warning Buat Gen Z & Milenial Diprediksi Makin Miskin Dibanding Generasi Sebelumnya Gara-Gara Jebakan 'Doom Spending'
Warning Buat Gen Z & Milenial Diprediksi Makin Miskin Dibanding Generasi Sebelumnya Gara-Gara Jebakan 'Doom Spending'

Generasi milenial dan Gen Z diprediksi justru bisa semakin miskin daripada generasi sebelumnya. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya
Korsel Jadi Konsumen Terbesar Barang Mewah, Lampaui China dan AS
Korsel Jadi Konsumen Terbesar Barang Mewah, Lampaui China dan AS

Merek barang mewah yang laris diperdagangkan di Korea Selatan sepanjang periode Januari-September, yakni Chanel.

Baca Selengkapnya
Mal di Indonesia Diklaim Lebih Baik dari San Francisco, Menko Airlangga: Tak Ada Semodis di Indonesia
Mal di Indonesia Diklaim Lebih Baik dari San Francisco, Menko Airlangga: Tak Ada Semodis di Indonesia

Tidak ada pusat perbelanjaan di negara manapun semodis di Indonesia. Terutama wilayah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Daya Beli Kelas Menengah Terseok-seok, Gaji Habis Buat Beli Makan
Daya Beli Kelas Menengah Terseok-seok, Gaji Habis Buat Beli Makan

Erosi daya beli masyarakat kelas menengah ini tercermin dari peningkatan porsi pengeluaran untuk makanan.

Baca Selengkapnya
Survei: Warga Korea Tetap Foya-Foya Meski Keuangan Cekak
Survei: Warga Korea Tetap Foya-Foya Meski Keuangan Cekak

Konsumen terus terlibat dalam berfoya-foya untuk kenyamanan emosional dan menghilangkan stres.

Baca Selengkapnya