Kerjasama dengan penjajah, halal darahnya dan boleh dibunuh
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo akhirnya menetapkan tanggal 22 Oktober yang jatuh pada Kamis kemarin sebagai Hari Santri Nasional. Saat kampanye pemilihan Presiden tahun lalu, Jokowi memang berjanji akan menentapkan satu hari sebagai Hari Santri.
Ide Hari Santri itu muncul ketika Jokowi menyambangi Pondok Pesatren Babussalam Malang, Jawa Timur. Suami dari Iriana itu mengatakan jika Hari Santri merupakan bentuk pengakuan atas perjuangan para santri dalam proses kemerdekaan Indonesia melawan penjajahan. Rencananya, 1 Muharram yang bertepatan dengan tahun baru Hijriah akan dijadikan Hari Santri. Namun penetapan itu batal dan mengubah Hari Santri Nasional jatuh setiap tanggal 22 Oktober.
"Tapi yang paling tepat itu bukan 1 Muharram tahun Hijriah, melainkan 22 Oktober dimana peran santri sangat menonjol," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama, Kiai Haji Said Aqil Sirajd saat berbincang dengan merdeka.com di kantornya, Rabu kemarin.
-
Apa gelar KH Hasyim Asy'ari? KH Hasyim Asy'ari juga dikenal sebagai seorang pahlawan nasional, yang berjasa dalam gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau juga memiliki julukan Hadratussyaikh yang berarti Maha Guru, dan gelar Syaikhu al-Masyayikh atau Gurunya Para Guru.
-
Kapan Hasyim Asyari membuat surat pernyataan? 'Bahwa meski Pengadu telah beberapa kali menolak, Teradu terus melakukan perbuatan mendekati pengadu tersebut hingga pada puncaknya di bulan Januari 2024, Teradu membuat surat pernyataan ditulis tangan yang ditandatangani sendiri oleh Teradu dengan dibubuhkan meterai Rp10.000 (sepuluh ribu Rupiah) yang pada intinya menyatakan bahwa Teradu akan menunjukan komitmen serius untuk menikahi Pengadu, termasuk menyatakan untuk menjadi 'imam' bagi Pengadu,' lanjutnya.
-
Apa karya Kiai Hasyim? Mengutip NU Online, karya Kiai Hasyim antara lain Tasrifan Padangan, terjemah Imrithi, terjemah Alfiyah Ibnu Malik, hingga terjemah Nadham Maqsud.
-
Apa hukum sholat Jumat? Hukum sholat Jumat adalah fardhu 'ain, yaitu wajib atas setiap individu yang memenuhi syarat yang telah disebutkan.
-
Bagaimana Hasyim Asy'ari menggunakan kekuasaannya? Hasyim juga diduga telah menggunakan relasi kuasa untuk mendekati dan menjalin hubungan dengan perempuan tersebut.
-
Siapa ayah KH Mas Mansur? Ayahnya, KH Mas Ahmad Marzuki, adalah seorang pionir Islam dan ahli agama yang terkenal di Jawa Timur, serta imam tetap dan khatib di Masjid Agung Ampel Surabaya.
Lalu bagaimana sebenarnya hubungan antara Hari Santri Nasional dengan 22 Oktober? Kiai Said mengatakan jika Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari merupakan ide awal untuk menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Menurutnya,hari itu di tahun 1945, KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa jika mempertahankan dan membela tanah air hukumnya fardhu 'ain.Fatwa itu juga membuat para santri se Jawa Timur termotivasi untuk melawan penjajahan.
"Kemudian para santri menyongsong dengan semangat jihad, yang kata KH Hasyim Asy'ari membela tanah air kalau mati itu syahid. Barangsiapa yang kerjasama dengan penjajah, halal darahnya, boleh dibunuh," kata Kiai Said.
Berikut penuturan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Sirajd kepada Mohammad Yudha Prasetya dari merdeka.com soal Hari Santri Nasional.
Apa makna Hari Santri Nasional dengan Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ari ?
Rentetan sejarah perjalanan bangsa ini, mata rantainya ada yang hilang. Ada yang terlewatkan dan itu sangat penting. Agar generasi yang akan datang betul-betul memahami sejarah yang sebenarnya. Yaitu peranan para santri, para kiai dan para ulama (dalam kemerdekaan Indonesia) tidak tertulis dengan tegas dan jelas, padahal luar biasa.
KH Hasyim Asy'ari mengeluarkan fatwa atau resolusi tanggal 22 Oktober 1945, bahwa membela tanah air, mempertahankan kemerdekaan, hukumnya fardhu 'ain. Sebenarnya setiap orang wajib, yang kaya, yang miskin, semua orang wajib salat karena itu sama dengan salat, fardhu 'ain namanya. Kalau fardhu kifayah, kalau satu kelompok sudah menjalankan, yang lain gugur kewajiban. Kalau fardhu 'ain tidak. Setiap individu, yang kaya, yang miskin, yang berpendidikan, yang tidak berpendidikan, wajib mempertahankan tanah air.
Apa respon kalangan santri mendengar Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari ?
Dengan fatwa resolusi itu, maka masyarakat santri Surabaya, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, termotivasi. Timbul rasa semangat untuk melawan NICA yang akan datang dengan pasukan yang sangat kuat.Sekitar enam ribu pasukan saat itudatang ke Surabaya di bawah pimpinan Brigjen AWS Mallaby. Kemudian para santri menyongsong dengan semangat jihad, yang kata KH Hasyim Asy'ari membela tanah air kalau mati itu syahid. Barangsiapa yang kerjasama dengan penjajah, halal darahnya, boleh dibunuh. Orang yang bekerjasama dengan penjajah adalah pengkhianat.
Nah, ternyata korbannya sangat banyak. Santri-santri yang gugur sekitar 20.000 memang sudah menjadi pahlawan nasional, tapi hanya sedikit yang dituliskan dalam sejarah. Kita akui bahwa KH Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim, jadi pahlawan nasional. Tapi peranannya enggak jelas dalam sejarah.
Seberapa signifikan perjuangan dan pengorbanan para kiai dan santri dalam menjalankan Resolusi Jihad tersebut ?
Korbannya waktu itu sangat banyak, 20 ribu santri yang gugur di Surabaya itu, tapi kita masih menang. Brigjen Mallaby mati, bomnya meledak di Jembatan Merah, dan yang meledakkan itu santri dari Tebu Ireng, namanya Harun. Begitu juga yang naik ke atap Hotel Oranye (Oranje Hotel) menyobek-nyobek bendera Belanda, itu juga namanya Asy'ari, itu juga santri.
Bagaimana dengan pandangan anda jika Hari Santri Nasional terkesan hanya dimiliki NU ?
Nah, itu yang berarti kurang memahami secara menyeluruh. Ketika kita mengakui jasanya Ibu Kartini, apa selain Kartini enggak ada yang berjasa ? Ketika kita menghormati hari buruh, kenapa enggak ada hari majikan ? Ketika kita menghormati Hari Ibu, kenapa enggak ada Hari Bapak ? Apa itu ada dikotomi ? Enggak! Hari Buruh kita rayakan, enggak ada Hari Majikan. Ibu Kartini kita hormati, apa enggak ada yang berjasa selain Ibu Kartini ?
Apakah pernah ada respon ?
Orang yang bukan santri pun sms ke saya bahkan datang ke sini, mendukung. Tjahjo Kumolo mendukung, Pramono Anung mendukung, karena memang ini dalam rangka menuliskan sejarah, menyempurnakan sejarah. Seakan-akan santri itu enggak ada jasanya lho, padahal dalam perjuangan luar biasa, nyawa yah. Anti sekali dengan penjajah, sampai-sampai kadang kebablasan menganggap pakai celana itu haram, pakai dasi haram, karena itu meniru Belanda. Sampai segitunya, padahal mah karena saking bencinya saja sama Belanda.
Apa peran para kiai dalam Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ari ?
Ternyata di awal-awal merdeka, komandan batalyon TRI itu kan ada 64 batalyon, yang 20 itu kyai-kyai. Antara lain Kyai Cholik Hasjim, ini pamannya Gus Dur. Termasuk KH Sulam Syamsun, bapaknya Munyati Sulam, penyiar TVRI itu.
Bagaimana ide awal PBNU mengajukan Hari Santri Nasional ini kepada Presiden ?
Waktu itu di Masjid Istiqlal, ketika Pak Jokowi hadir membuka Musyawarah Nasional NU tahun 2014. Saya pidato, mengatakan bahwa terima kasih kepada Presiden yang telah menjanjikan Hari Santri Nasional, tapi yang paling tepat itu bukan 1 Muharram tahun Hijriah, melainkan 22 Oktober dimana peran santri sangat menonjol. Puluhan ribu yang berguguran di situ demi mempertahankan NKRI. Bukan berarti kita mendiskreditkan yang bukan-santri.Tidak.
Apa harapan anda selaku Ketum PBNUdengan adanya Hari Santri Nasional ini ?
Sejarah mari kita luruskan, seakan-akan orang baca sejarah 'ini kiai-kiai pesantren enggak ada peranannya dalam kemerdekaan itu'. Atau kalau dianggap juga hanya 1-2 orang yang berperan, kira-kira begitulah. Paling-paling KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahid Hasjim yang pahlawan nasional, yang lainnya ? Ya Allah, ternyata kalau kita lihat fakta sejarahnya luar biasa.Bahkan panorama di Monas, perjalanan sejarah kemerdekaan itu, enggak ada di situ peranan kiai atau peranan pesantren, enggak ada.
Apakah ini juga merupakan langkah PBNU mencatatkan nama dalam sejarah kemerdekaan Indonesia ?
Iya, itu satu. Yang kedua, mengobarkan juga terutama kepada warga NU, santri pada umumnya, atau tidak harus NU atau santri lah, agar punya semangat seperti para kiai-kiai yang dulu itu, walaupun sekarang jihadnya beda. Kalau dulu jihad fisik, sekarang perjuangan jihad budaya, ekonomi, politik, dalam arti bersama-sama jihad mempertahankan NKRI, biar tumbuh semangat itu. Karena leluhur kita itu pejuang, pahlawan, berguguran di Surabaya. (mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan diberikannya salinan naskah bersejarah itu pun diharapkan Andika-Hendi mampu memiliki semangat untuk berjihad memakmurkan masyarakat, khususnya di Jateng
Baca SelengkapnyaHari Santri Nasional digelar untuk memperingati andil para santri dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMahfud menekankan bahwa kecintaan kepada negara adalah bagian dari iman
Baca SelengkapnyaMewakili para orang tua pribumi Indonesia, kami ingin mengingatkan agar para putera puteri bangsa Indonesia dapat hidup aman, tenteram dan sejahtera.
Baca SelengkapnyaSelama Abdul Hamid Ono berada di Nusantara, ia memiliki tugas sebagai intelijen dan informan terkait berbagai aktivitas orang-orang sekaligus tokoh muslim.
Baca SelengkapnyaKeputusan itu juga dapat diartikan bukan sebuah paksaan yang mengharuskan masyarakat untuk tidak membeli atau menggunakan suatu produk tertentu.
Baca SelengkapnyaMUI menetapkan membeli produk dari produsen yang secara nyata mendukung agresi Israel ke Palestina hukumnya haram.
Baca SelengkapnyaPada 1947, umat islam Tanah Air berperang melawan Belanda pada hari ketiga puasa.
Baca SelengkapnyaDalam penggalan ceramah, Ketua KPU Hasyim dengan lugas menyampaikan makna penyembelihan dalam Iduladha.
Baca SelengkapnyaTidak ada yang salah dengan fatwanya, namun akan menjadi masalah jika menafsirkannya secara kebablasan.
Baca SelengkapnyaPM Malaysia sering dapat ancaman dari barat karena sikap pro Palestina. Padahal ia berhasil ungkap kejahatan dan dosa Israel kepada Palestina.
Baca SelengkapnyaPM Malaysia anggap serangan Israel ke Palestina bukan karena peristiwa 7 Oktober.
Baca Selengkapnya