Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah tukang nasi goreng naik haji

Kisah tukang nasi goreng naik haji Tukang nasi goreng Jakarta. ©2015 merdeka.com/pramirvan datu aprillatu

Merdeka.com - Sore itu, matahari mulai terbenam perlahan di sisi barat. Tangan kanan menggenggam pisau terlihat lihai menguliti sepotong ayam dengan santai. Di sebelah gerobaknya, panci besar sedang menanak nasi itu mengepulkan asap. Dari kesabarannya bergelut dengan panasnya wajan saban malam, akhirnya membuahkan hasil yang patut disyukuri hidupnya.Saepudin mampu menginjakkan kakinya ke tanah suci dari hasil berjualan nasi goreng selama puluhan tahun. "Alhamdulilah biar baru saya sudah berangkat haji tahun kemarin," ujar Saepudin saat berbincang dengan merdeka.com di Jalan Muria, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu pekan lalu.

Saepudin sudah menjadi pedagang nasi goreng sejak tahun 1994. Pertama kali dia menginjakkan kaki di Jakarta, sudah beberapa pekerjaan dia lakoni. Terakhir, bermula dari ikut temannya, Saepudin memilih untuk bertarung di kerasnya kota Jakarta sebagai pedagang nasi goreng. Saban hari dia mampu menghabiskan sembilan kilo beras. Sedangkan untuk akhir pekan bisa meningkat dua kali lipat. "Yah seporsi bisa Rp 17 ribu, itu yang spesial, biasa Rp 13 ribu," ujarnya.Dia mengaku sudah beberapa kali pindah tempat mangkal. Rata-rata dia mencicipi hampir semua wilayah Jakarta mulai dari Petukangan, Salemba, Matraman, Menteng, dan terakhir hingga saat ini menetap untuk berjualan di Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan. "Yah sudah beberapa kali coba peruntungan dan terakhir di Pasar Rumput," kata lelaki kelahiran Tegal itu.

tukang nasi goreng jakartaMenurutnya, saingan berdagang nasi goreng pun tak mudah. Di kawasan Pasar Rumput, Manggarai terhitung banyak pedagang nasi goreng tak jauh dari tempatnya mangkal. Ada sekitar empat gerobak nasi goreng ikut mencoba mencari peruntungan di sekitaran Saepudin berjualan. Itu pun kata Saepudin belum terhitung dengan pedagang keliling yang biasa melewati rutenya mangkal."Tenang saja, rezeki sudah ada yang atur, jadi enggak ketuker," ujarnya dengan nada tegas.Saepudin menuturkan, jika di pangkalan tukang nasi goreng keliling punya sistem jual beli bahan dagangan tersendiri. Semuanya berdasarkan kepercayaan. Setiap pedagang nasi goreng kata Saepudin punya warung sembako khusus. Biasanya letaknya tak jauh dari pangkalan. Para pedagang mendapatkan kasbon bumbu dan beras secara mudah dari penjualnya."Kita bisa ambil dahulu bayar belakangan, harga seperti telur beda seribu sama di pasar. Hitung-hitung biaya transportasi lah" ujarnya.Serupa dengan pedagang nasi goreng keliling lainnya, Sutar mampu mempunyai sawah seperempat hektare di kampung halamannya, Slawi, Jawa Tengah. Selain berdagang nasi kesibukan lain bercocok tanam."Saya di kampung menanam wortel dan bawang saja, cukup," ujar Sutar.

Orang lain juga bertanya?

tukang nasi goreng jakarta

Perjuangannya berdagang nasi goreng memang tak diragukan lagi. Sejak tahun 1985, Sutar sudah menginjakkan kaki di Jakarta. Pertama kali dia masih mengikut kakak kandungnya berjualan nasi goreng dengan memakai gerobak pikul. Harga nasi goreng saat itu hanya sebesar Rp 250 rupiah."Waktu itu harganya masih 250 perak pakai telor, 200 perak nasi goreng biasa," tuturnya.Selain sawah di kampung dari hasil berjualan nasi goreng, Sutar juga mampu menyekolahkan anaknya hingga kuliah. Saat ini anak ketiganya masih duduk di bangku kuliah tingkat dua."Saya enggak tahu jurusannya apa, pokoknya dari kecil anak lelaki saya itu memang tekun bersekolah," kata Sutar yang memiliki enam orang anak ini.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Buah Kesabaran Usai Puluhan Tabung Menabung, Kakek 73 Tahun Pedagang Gorden di Lombok Ini Bisa Naik Haji
Buah Kesabaran Usai Puluhan Tabung Menabung, Kakek 73 Tahun Pedagang Gorden di Lombok Ini Bisa Naik Haji

Berkat kesabarannya selama bertahun-tahun, ia sebentar lagi bisa melihat Ka'bah secara langsung di usianya yang menginjak usia 73 tahun.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Suhriyeh, Kuli Panggul Wujudkan Impian ke Tanah Suci
Perjuangan Suhriyeh, Kuli Panggul Wujudkan Impian ke Tanah Suci

Mbah Suhriyeh mengaku tidak mendapatkan banyak uang. Hanya sekitar Rp30-40 ribu perhari saja.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Pakdhe Nurdin, Dulunya Hidup Bak Preman Sekarang Jadi Maestro Nasi Goreng
Kisah Hidup Pakdhe Nurdin, Dulunya Hidup Bak Preman Sekarang Jadi Maestro Nasi Goreng

Nasi Goreng Pakdhe, begitu Pakdhe Nurdin memberi nama makanan yang ia jual, merupakan perpaduan unik antara cita rasa bakmi Jawa dan bumbu masakan Chinese.

Baca Selengkapnya
Penjual Bakso Bakar di Boyolali Akan Naik Haji Tahun Ini, Sudah Menabung Sejak Tahun 2012
Penjual Bakso Bakar di Boyolali Akan Naik Haji Tahun Ini, Sudah Menabung Sejak Tahun 2012

Viral penjual bakso bakar di Boyolali akan naik haji tahun ini, begini kisahnya.

Baca Selengkapnya
Kisah Supartono, Pemulung dan Tukang Becak Asal Ponorogo yang Berangkat Haji Tahun Ini
Kisah Supartono, Pemulung dan Tukang Becak Asal Ponorogo yang Berangkat Haji Tahun Ini

Kisah Supartono, pemulung dan tukang becak asal Ponorogo yang berangkat haji tahun ini.

Baca Selengkapnya
Berangkat Haji Berkat Jual Kerupuk Keliling selama 38 Tahun, Kisah Nenek Asal Lombok Barat Ini Bikin Kagum
Berangkat Haji Berkat Jual Kerupuk Keliling selama 38 Tahun, Kisah Nenek Asal Lombok Barat Ini Bikin Kagum

Meski kondisi tubuhnya sudah tak sekuat saat muda, nenek 69 tahun ini sangat antusias menuju Tanah Suci.

Baca Selengkapnya
Pria di Cirebon Nekat Keluar dari Gaji Tinggi dan Pilih Jualan Onde-Onde,  Kini Raup Untung hingga Rp2 Juta Sehari
Pria di Cirebon Nekat Keluar dari Gaji Tinggi dan Pilih Jualan Onde-Onde, Kini Raup Untung hingga Rp2 Juta Sehari

Ada rahasia khusus yang ia bocorkan bagaimana usahanya bisa sukses. Paling awal, ia menyebut jika salat jadi salah satu pembuka pintu rezekinya.

Baca Selengkapnya
Sisihkan Rp10 Ribu Selama 24 Tahun dari Memijat, Mbah Supiyah Akhirnya Naik Haji
Sisihkan Rp10 Ribu Selama 24 Tahun dari Memijat, Mbah Supiyah Akhirnya Naik Haji

Mbah Supyah pun bercerita, jika ia menjalani profesi sebagai tukang pijat keliling ini sejak usia 17 tahun.

Baca Selengkapnya
Dulu TKI di Arab Saudi, Pria Ini Kini Sukses Buka Pabrik Kerupuk di Kampung Halaman
Dulu TKI di Arab Saudi, Pria Ini Kini Sukses Buka Pabrik Kerupuk di Kampung Halaman

Sebuah video memperlihatkan pengusaha kerupuk asal Cianjur yang merupakan mantan TKI Arab Saudi.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Pasutri Pedagang Sayur di Pasar Bangka Daftar Haji, 30 Tahun Menabung dari Penghasilan Tak Menentu
Perjuangan Pasutri Pedagang Sayur di Pasar Bangka Daftar Haji, 30 Tahun Menabung dari Penghasilan Tak Menentu

Ia memiliki tips khusus agar bisa naik haji meskipun penghasilan tak menentu.

Baca Selengkapnya
Cerita Mbah Tono, Pemulung Asal Ponorogo Naik Haji
Cerita Mbah Tono, Pemulung Asal Ponorogo Naik Haji

Mbah Tono sudah 26 tahun menabung untuk berangkat haji

Baca Selengkapnya
Bukan Pesawat atau Kapal, Orang Indonesia ini Naik Sepeda ke Mekkah Demi Ibadah Haji
Bukan Pesawat atau Kapal, Orang Indonesia ini Naik Sepeda ke Mekkah Demi Ibadah Haji

Mereka memilih untuk berangkat ke Mekkah dengan gowes sepeda.

Baca Selengkapnya