Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kuburan Maut Lantai Kontrakan

Kuburan Maut Lantai Kontrakan Garis polisi. Liputan6

Merdeka.com - Di dalam rumah kontrakan petak di Gang Kopral, Sawangan, Depok, berlantai ubin putih. Juan berdiri dengan tatapan nanar. Emosinya masih memuncak. Baru saja kekesalan dilampiaskan kepada Dendi, sang kakak, yang sudah tewas di hadapannya.

Kedua mata Juan terus memandangi tubuh sang kakak. Di tangannya masih terpegang tabung gas 3 kilogram. Pandangan pemuda itu belum juga berpaling. Masih terngiang suara makian Dendi di pikiran.

Darah terus mengalir, emosi Juan perlahan mencair. Perasaan kesal pun berubah menjadi kepanikan. Pemuda 20 tahun mencoba tetap tenang. Sambil beristirahat, dia memutar otak demi menghilangkan jejak pembunuhan.

Selama seharian hari mayat sang kakak dibiarkan. Belum muncul ide untuk menghapus jejak selama itu. Sampai suatu malam, Juan termenung sambil melihat lantai. Sontak ide dirasa cemerlang datang. Tiga ubin putih di hadapannya kemudian dibobok, digali hingga dalam. Mayat Dendi pun dikubur di dalamnya.

Usia Dendi tiga tahun lebih tua. Tiap hari aktivitasnya merupakan pedagang Bakso Malang asal Bogor. Sudah dua bulan ini Juan ikut kerja dengan sang kakak. "Suka marah-marah enggak jelas," kata Juan.

Perasaan kesal tiap hari dirasakan Juan. Cacian makian terus dilontarkan Dendi. Semua emosi terus dipendam. Sayangnya hari itu emosi tidak lagi bisa ditahan Juan.

Juan kala itu bermaksud meminta izin untuk menikah duluan. Sayang sang kakak menanggapi dengan bahasa yang membuatnya semakin kesan. Tidak lagi bisa ditahan, pembunuhan pun dilakukan saat Dendi tertidur usai memarahi Juan. Bagian kepala, dada dan kelamin pun menjadi sasaran.

Juan tidak sendiri ketika membuat kuburan maut di dalam kontrakan. Dia dibantu seorang kawan. Selama seharian dengan alat seadanya, lubang itu terus digali hingga dirasa cukup dalam.

Semua rencana penghilangan jejak malam itu berjalan mulus. Lantai belum kembali dipasang ubin. Selama tiga hari kuburan maut itu dibiarkan. Sampai akhirnya ubin baru dibeli. Sayangnya satu ubin berbeda warna.

Setelah semua dirasa beres, Juan keluar dari kontrakan. Sepekan kemudian istri pemilik kontrakan masuk. Membersihkan ruangan lantaran akan diisi orang baru. Bau tidak sedap sempat tercium. Kemudian ada pemandangan tidak biasannya di lantai. Didapati ubin berbeda warna.

Merasa curiga, sang suami dipanggil. Lantai itu kembali dibobok. Belum selesai menggali dalam, Sukiswo selaku pemilik kontrakan terkaget-kaget. Dia melihat bagian kaki. Meyakini bahwa yang ditemukan mayat, pemilik kontrakan itu segera menghubungi pihak kepolisian.

Kurang dari 24 jam, Tim Resmob Polres Metro Depok mengamankan Juan. Kapolrestro Depok Kombes Azis Andriansyah mengaku tim sampai melakukan pengejaran hingga ke kawasan Bogor. Juan diamankan di kawasan Gunung Pongkor Bogor.

Dari pemeriksaan, diketahui bahwa Juan bukan pertama kali melakukan pembunuhan. Sekitar Agustus 2020, dia juga melakukan pembunuhan serupa. Pelaku membunuh korbannya bernama Syarifudin alias Didin. Korban dibunuh lantaran kerap mengajak Juan melakukan hubungan badan sejenis. "Lokasi penguburan di wilayah Bogor," kata Azis.

Reni, keluarga Didin sempat mencari keberadaan korban. Mereka sempat menyambangi rumah Juan. Sayangnya kala itu Juan mengelak dan mengaku tidak tahu keberadaan korban. Berbulan-bulan mencari, keluarga pun akhirnya mendapat kabar buruk November ini setelah penangkapan Juan

Juan mengaku Didin berkali-kali merayunya. Ketika pembunuhan terjadi, Juan sudah di puncak kesal. Syarif terus merayu dengan paksaan ketika main ke rumah Juan. "Dia memaksa untuk dilayani sama saya tapi saya menolaknya dan saya memukulnya," ungkap Juan.

Juan menghabisi nyawa Didin dengan cara memukul pakai knalpot motor. Saat itu dia dibantu temannya bernama Khoir. Kemudian mengubur korban di dekat rumah sekitar 200 meteran.

Polisi merasa pengakuan Juan masih janggal. Kasus pembunuhan Didin dirasa ada motif lain. Petugas pun terus mendalami pemeriksaan. Mereka merasa jika memang merasa keberatan maka pelaku bisa menghindar bersama temannya. Justru pelaku memilih menghabisi nyawa Didin.

"Jika ada pemaksaan dari korban harusnya para pelaku bisa menghindar atau menolak tidak perlu melakukan pembunuhan," katanya. Dari keterangan yang diberikan pelaku hingga saat ini masih konsisten menyampaikan motif pembunuhan itu. Namun tak menutup kepolisian akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku.

Juan pun dinilai cukup lihai menutupi pembunuhan Syarif. Dia mengubur korban di kawasan Bogor dekat rumahnya. Peristiwa itu dilakukan Agustus 2020. Namun baru terungkap ketika jasad Dendi ditemukan pada Kamis malam lalu.

Sedangkan atas pembunuhan terhadap sang kakak, Juan diancam terjerat hukuman mati. Karena tindakan yang dilakukan adalah pembunuhan berencana. "Ancaman hukuman mati, seumur hidup atau 15 tahun. Pasal yang disangkakan yaitu 340 dan 338 KUHP tentang pembunuhan perencanaan," kata

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kumpulan Kata-Kata Sedih Terpendam di Hati, Harus Diungkapkan agar Lega
Kumpulan Kata-Kata Sedih Terpendam di Hati, Harus Diungkapkan agar Lega

Kata-kata sedih terpendam kerap kali muncul pada momen refleksi pribadi, saat merenungkan pengalaman pahit atau bahkan kehilangan yang kita alami.

Baca Selengkapnya
Mayat Terbungkus Gulungan Kasur di Tangerang Sudah Membusuk sebelum Dibuang Pelaku
Mayat Terbungkus Gulungan Kasur di Tangerang Sudah Membusuk sebelum Dibuang Pelaku

Polisi memastikan mayat perempuan terbungkus gulungan kasur di Jalan Balai Desa Lama, Cikupa, Tangerang sudah meninggal dunia beberapa hari dibuang pelaku.

Baca Selengkapnya
Motif Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Karena Sakit Hati, Kalimat Ini yang Bikin Pelaku Emosi
Motif Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Karena Sakit Hati, Kalimat Ini yang Bikin Pelaku Emosi

Terungkap motif pembunuhan pria dalam sarung yang dilakukan keponakan korban.

Baca Selengkapnya