Mengurai Konflik Papua dan Solusinya
Merdeka.com - Konflik bersenjata sudah terjadi lebih dari 50 tahun di ujung timur Indonesia. Antara sekelompok warga yang kini dicap sebagai teroris, dengan militer. Berbagai pendekatan sudah coba dilakukan. Meredam gejolak di Papua.
Kebanyakan menggunakan pendekatan keamanan untuk mendukung kebijakan. Periode kepemimpinan Presiden Habibie, Gus Dur, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah mencoba pendekatan damai. Namun tidak terwujud. Sebelumnya, periode Presiden Soekarno memulai pendekatan militer. Periode Presiden Jokowi, selain pendekatan pembangunan, juga masih mengandalkan pendekatan militer.
Kelompok yang paling merasakan ketakutan adalah kaum perempuan dan anak-anak. Jumlah mereka di kantong pengungsian pun mendominasi. Semua pihak harus berpikir menghentikan jatuhnya korban.
-
Bagaimana solusi penyelesaian konflik Papua? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Kenapa TNI butuh pasukan besar di Papua? Butuh ada satu pasukan besar yang diterjunkan serentak untuk mengikat pasukan Belanda di wilayah Merauke.
-
Bagaimana Satgas BAKTI mengatasi kendala di Papua? Sementara itu, terdapat 297 lokasi lainnya yang masih dalam tahap pembangunan karena menghadapi kendala masalah keamanan di wilayah Papua.
Penggunaan kekuatan militer untuk mengatasi konflik di Papua sudah terbukti bukan jalan keluar. Penyelesaian dengan kekuatan senjata hanya menambah panjang daftar korban. Baik dari pihak TNI, Polri, kelompok separatis, bahkan warga yang tidak bersalah. Pendekatan politik yang saat ini diperlukan. Seperti ketika pemerintah Indonesia menyelesaikan masalah separatisme di Aceh.
"Itu dulu pernah dilakukan dengan Aceh dan hasilnya seperti yang kita lihat sekarang. Aceh sudah damai dan pembangunan makin pesat," kata Komisioner Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.
Kedua, pendekatan dengan fokus pada kesejahteraan warga Papua. Jika mereka diikutsertakan dalam pembangunan, maka keinginan untuk merdeka diyakini bakal terkikis. Warga Papua perlu diberikan bukti nyata, mereka bukan anak tiri Indonesia.
Tak kalah penting pendekatan kepastian hukum terhadap kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia yang jadi PR besar di Papua. Penyelesaian kasus-kasus hak asasi manusia supaya menjadi rujukan penghargaan terhadap kemanusiaan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait pernyataan Panglima TNI tersebut, nampaknya dinilai bukan untuk menyelesaikan masalah, melainkan memperpanjang konflik di Papua.
Baca SelengkapnyaKonflik di Papua terjadi karena perbedaan paham yang menyulut untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM mengingatkan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih tidak melakukan pendekatan keamanan berlebihan di Papua.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bicara Penanganan di Papua: Hard Power Jalan Terakhir
Baca SelengkapnyaBelakangan ini sejumlah peristiwa gejolak kerusuhan kembali terjadi di tanah Papua.
Baca SelengkapnyaCapres Prabowo Subianto menyampaikan pandangannya soal penyelesaian kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua
Baca SelengkapnyaDalam lawatannya ke Tanah Papua, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan mengutamakan pendekatan lembut
Baca SelengkapnyaCalon Panglima, Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan strategi dalam mengatasi konflik di Papua
Baca Selengkapnya"Jadi cari jalan keluar yang menimbulkan rasa keadilan, lalu insyaAllah konflik itu akan tiada," kata Anies.
Baca SelengkapnyaCapres Prabowo Subianto setuju permasalahan Papua bisa diselesaikan dengan mengedepankan dialog.
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar teror. Termasuk pilot Susi Air yang disandera masih mereka tawan. Penyanderaan sudah dilakukan hampir lima bulan.
Baca Selengkapnya