Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengusaha Johanes Paulus: Berkah musim hujan di bisnis payung

Pengusaha Johanes Paulus: Berkah musim hujan di bisnis payung Pengusaha Johanes Paulus. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Musim hujan telah tiba. Curah hujan tinggi sepanjang Februari ini. Bagi kebanyakan orang, musim hujan merepotkan karena harus sedia payung atau jas hujan. Tapi bagi sedikit orang malah membawa keuntungan ganda. Terutama bagi pengusaha payung.

Seorang yang sedikit itu adalah Johanes Paulus (36), pengusaha sekaligus pemilik toko Istana Payung yang dirintisnya sejak 2008. Uniknya, toko ini adalah hanya menjual kebutuhan khas musim hujan, yakni payung dan jas hujan. Tidak ada barang lain yang dijual selain payung dan jas hujan.

Di musim hujan seperti sekarang, menjadi berkah tersendiri baginya. Sebab, penjualan payung akan melonjak tajam. Diakui Johanes, rerata penjualan payung per bulan antara 1.000 dan 10.000 payung.

Konsumennya pun tersebar di berbagai daerah di Tanah Air, bahkan luar negeri, seperti Singapura dan Maldives. Sementara harga payung yang ditawarkan bervariasi, mulai Rp 17,5 ribu per unit hingga Rp 250 ribu. Sedangkan jas hujannya juga menawarkan harga terjangkau. Mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 200 ribu per unit.

Saat ini, Johenes mengaku Istana Payung mampu meraih omzet Rp 50-100 juta per bulan. Untuk menjalankan bisnisnya, dia dibantu oleh 10 karyawan.

"Untuk pasar mancanegara, paling banyak kami kirim ke Maldives. Pasar Singapura juga cukup baik," ungkap sarjana ekonomi jebolan Universitas Bunda Mulia ini pada merdeka.com, beberapa waktu lalu.

Menurut pengusaha yang jago bermain musik ini, tokonya menjual sekitar 100 merek payung dari berbagai negara. Modelnya pun beragam, mulai dari payung lipat, payung panjang, payung golf, hingga payung mobil. Produksinya pun beragam, ada buatan lokal hingga buatan asing, seperti payung merek Rosida dan Jope asal Taiwan dan Jerman yang dikenal dengan kualitasnya. Sebagai toko spesialis payung, Johanes menyiapkan stok dalam jumlah besar; sekitar 1.000 lusin atau setara 12 ribu unit payung.

Bagaimana caranya menyiasati pasar di musim panas?

Johanes mengaku mengalihkan pasarnya ke pasar korporat yang memerlukan payung sebagai media promosi dan suvenir. Bahkan segmen pasar ini prospeknya cukup baik.

"Untuk payung promosi dan suvenir itu kustom, dengan minimal pemesanan sebanyak 10 lusin. Harga paling murah bisa Rp 25 ribu per buah dengan logo satu warna," ujarnya.

Selain menggarap pasar offline, sesuai zaman now, kini dia juga mengembangkan diri dengan membidik pasar online melalui website, media sosial, dan marketplace.

"Selain memperkuat pasar offline, saya ingin memperbesar pasar online agar kami tetap bertahan dan dicintai konsumen, selain tetap menjaga kualitas produk. Lantaran kami fokus di bidang ini, menjadikan kami lebih tahu barang yang bagus dan warna yang paling disukai oleh konsumen. Dengan fokus menjadikan kami lebih tahu produk yang disukai oleh pasar," ungkapnya.

Toko Paman

Johanes mengaku salah satu kunci sukses di bisnis ini adalah fokus dan konsistensi, sehingga tahu produk terbaik di bidang tersebut. Prinsip inilah yang dipegang teguh oleh Johanes, yang konsisten membangun Istana Payung terkenal sebagai toko payung dan jas hujan, meski di musim panas sekalipun.

Istana Payung dibangunnya pada 2008, setelah sebelumnya menjajal berbagai profesi, seperti agen asuransi, salesman, hingga pegawai bank. Inspirasinya datang ketika 'bekerja' di toko payung milik pamannya selama empat tahun, yang dilakoninya sambil kuliah saat itu. Karakternya yang ulet dan pekerja keras membuatnya dapat melakoni dua peran sekaligus; sebagai mahasiswa dan pekerja. Untuk pilihan itu, dia pun harus memupuskan cita-citanya menjadi musikus.

"Hobi saya ini bermain musik. Saya bikin band bersama teman-teman. Tapi setelah kuliah, ada yang kerja dan bisnis, bubarlah band kami. Saya pun akhirnya lebih memilih kerja yang fleksibel. Jadi saya belajar bisnis payung di toko paman," ungkapnya sambil tersenyum.

Bermodal dana sekitar Rp 50 juta, Johanes memberanikan diri menyewa sebuah toko untuk menjajakkan payung-payungnya. Pengalaman bekerja di toko paman, membuatnya yakin bisnis payung masih memiliki prospek cukup bagus. Sebab Indonesia memiliki iklim tropis dan bisnis payung sangat bergantung pada cuaca hujan.

"Prospeknya bagus, apalagi kalau musim hujan. Saya satu-satunya toko yang sepanjang tahun hanya menjual payung. Sementara toko lain, ketika masuk musim kemarau, mereka beralih dengan menjual produk lain, seperti sandal, buku, petasan, dan lainnya. Saya sih tetap konsisten menjual payung. Jika kemarau toko sepi, itu risiko," katanya mantap.

Fokus dan konsistensinya di bisnis payung membuahkan hasil positif pada perkembangan bisnisnya. Sebab, dia semakin dikenal ke berbagai penjuru Tanah Air sebagai penjual payung yang tak kenal musim. Tak heran bila konsumen dari mana pun, yang mencari payung, tak segan-segan langsung datang ke tokonya yang berada di kawasan Perniagaan Timur, Jakarta Barat. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
9 Potret Jas Hujan Dipakai Tak Sesuai Fungsinya, Bukan Lagi untuk Motoran
9 Potret Jas Hujan Dipakai Tak Sesuai Fungsinya, Bukan Lagi untuk Motoran

Ternyata jas hujan sering dipakai untuk keperluan lain, selain motoran. Simak yuk!

Baca Selengkapnya
FOTO: Dinamika Perubahan Atmosfer, Suhu Udara Jakarta Kembali
FOTO: Dinamika Perubahan Atmosfer, Suhu Udara Jakarta Kembali "Mendidih"

Akibat dinamika atmosfer serta dampak El Nino dan Dipole Mode Positif suhu udara di Jakarta kembali meningkat.

Baca Selengkapnya
Pria ini Jual Layang-Layang Rp10.000, Tapi Bisa Raup Untung Rp4 Juta per Minggu
Pria ini Jual Layang-Layang Rp10.000, Tapi Bisa Raup Untung Rp4 Juta per Minggu

Tidak ada yang tahu bahwa hobi saat masa kecil bisa membawa berkah di kemudian hari.

Baca Selengkapnya
Viral Perjuangan Seorang Ayah Tetap Berjualan di Pinggir Jalan saat Hujan Deras, Tuai Simpati Warganet
Viral Perjuangan Seorang Ayah Tetap Berjualan di Pinggir Jalan saat Hujan Deras, Tuai Simpati Warganet

Momen tersebut seakan menggambarkan semangat dari sang ayah yang tidak kenal menyerah demi mencukupi kebutuhan keluarga.

Baca Selengkapnya
Fakta Fenomena Hujan Es di Indonesia, Dampak dan Langkah Mitigas
Fakta Fenomena Hujan Es di Indonesia, Dampak dan Langkah Mitigas

Hujan es adalah fenomena meteorologi yang menarik, di mana butiran es terbentuk di awan dan jatuh ke bumi.

Baca Selengkapnya
El Nino Justru Bawa Berkah Bagi Warga Rembang, Begini Penjelasannya
El Nino Justru Bawa Berkah Bagi Warga Rembang, Begini Penjelasannya

Produksi garam justru bisa lebih cepat saat terjadinya fenomena El Nino

Baca Selengkapnya
FOTO: Hujan Deras dan Angin Kencang Hambat Aktivitas Warga Jakarta
FOTO: Hujan Deras dan Angin Kencang Hambat Aktivitas Warga Jakarta

Hujan yang turun cukup deras mengguyur Jakarta ini juga disertai angin yang kencang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Atasi Kekeringan, Petani di Kabupaten Kuningan Manfaatkan Energi Surya untuk Transfer Air Sungai ke Lahan Pertanian
FOTO: Atasi Kekeringan, Petani di Kabupaten Kuningan Manfaatkan Energi Surya untuk Transfer Air Sungai ke Lahan Pertanian

Semenjak ada pembangkit listrik tenaga surya ini para petani mengaku dapat melakukan panen padi dua kali dalam setahun.

Baca Selengkapnya
FOTO: Musim Kemarau Membawa Berkah Bagi Penjual Air Bersih Keliling di Jakarta
FOTO: Musim Kemarau Membawa Berkah Bagi Penjual Air Bersih Keliling di Jakarta

Musim kemarau berkepanjangan membuat penjual air bersih keliling meraup keuntungan lebih.

Baca Selengkapnya