Pesta malam terakhir di Alexis
Merdeka.com - Jarum jam menunjuk pukul 8 malam. Para karyawan semua sif di Xis Karoke Hotel Alexis berkumpul. Mulai dari operator, soundman, staf pelayan hingga jajaran supervisor. Suasana terasa berbeda malam itu. Tak biasanya. Hingga pemberitahuan dari bos besar datang. Menyatakan bahwa tempat kerja mereka berhenti operasi. Menjadi kabar buruk.
Pada Selasa, 27 Maret 2018, adalah hari terakhir mereka bekerja. Kabar itu membuat sebagian mereka kaget. Tak menyangka secepat itu tempat mata pencarian mereka tutup. "Mulai besok, Selasa tanggal 27 kita operasional terakhir. Tanggal 28 sudah resmi tidak beroperasional," kata seorang pimpinan Xis Karaoke menyampaikan pernyataan owner malam itu.
Xis Karoke sebagai salah satu jenis usaha bidang hiburan milik Hotel Alexis terkena dampak. Semua lantaran tempat hiburan malam berlokasi di Jalan RE Martadinata, Ancol, Jakarta Utara, itu akan ditutup Pemprov DKI Jakarta, esok harinya.
-
Siapa pemilik hotel? Pemilik hotel, Jim dan Whit Hanks, mengatakan mereka merasa terhormat memiliki peran dalam sejarah lokal.
-
Siapa pemilik hotel di Bali yang terbengkalai? Hotel yang memiliki luas wilayah yang sangat besar ini disebut-sebut sebagai kepunyaan Hutomo Mandala Putra yang juga dikenal sebagai Tommy Soeharto.
-
Kenapa mantan manajer hotel ini banting setir? “Intinya saya dan suami keluar dari pekerjaan, dan ingin berhijrah,“ kata perempuan yang karib disapa Dian itu, mengutip laman Pemkot Tangerang, Jumat (28/7).
-
Kapan prostitusi ini terjadi? Peristiwa tak layak ini dilakukan oleh warga Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur sejak 2023 lalu.
-
Apa yang dilakukan pemilik restoran? 'Kami hanya menerima manusia dan hewan. Meskipun hanya kucing dan anjing sekalipun,' ujar pemilik toko.
-
Kenapa pembangun hotel melanjutkan pekerjaannya? 'Ada banyak bukti arkeologis bahwa tembok abad pertengahan dibangun langsung di atas, dan terkadang bahkan melalui, pemakaman. Kemungkinan besar pembangun The Old Bell menemui beberapa sisa-sisa manusia saat meletakkan fondasi tetapi memilih untuk melanjutkan pekerjaan mereka,' kata perwakilan tersebut.
Salah seorang karyawan Xis Karoke mengaku kepada merdeka.com, tak percaya Alexis bakal ditutup. Sudah 10 tahun bekerja di Hotel Alexis, itu awalnya sempat menganggap kabar itu hanya isapan jempol. Sebab, tak jelas alasan Alexis ditutup. Mereka hanya diberitahu bahwa lusa Alexis sudah tak lagi diperkenankan melanjutkan usaha sebagai tempat hiburan malam.
Dalam rapat itu, pihak manajemen Alexis mengaku telah berusaha untuk terus beroperasional. Namun, usaha maksimal itu tak membuat Pemprov DKI Jakarta bergeming. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkukuh untuk menutup tempat hiburan malam Hotel Alexis.
Bersama ratusan karyawan Alexis, dia mengaku tahu alasan penutupan Hotel Alexis lewat media massa. Lantaran Pemprov DKI Jakarta mencabut izin usaha atau Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). Otomatis Hotel Alexis diminta menghentikan segala bentuk kegiatan usaha berlantai 7 itu. Sehingga tak kurang dari 500 karyawan Alexis harus dirumahkan.
Setelah pengumuman itu, para karyawan tampak kecewa. Raut wajah mereka kusut. Bingung. Tak sedikit karyawati meneteskan air mata hingga menangis. Namun, mereka tak mau larut dalam kekecewaan. Wajah kusut mereka harus segera berubah. Menutupi kegamangan hatinya. Kebingungan menghantui. Demi menyambut para pelanggan di hari terakhir. Menghabiskan malam di ruang karaoke. Bernyanyi sesuka hati.
Kabar burung pun berseliweran. Katanya, menurut karyawan itu, Pemprov DKI akan menolong para mantan karyawan Alexis. Mereka akan disalurkan ke tempat kerja lain. Dipekerjakan di tempat lebih baik. Sementara perusahaan akan tetap bertanggungjawab memberikan gaji bulan Maret, berikut dengan pesangon.
Harus diakui, lanjut dia, sejak bulan November tahun lalu kondisi keuangan Alexis tengah morat-marit. Sebab dua unit usaha Alexis proses izinnya ditunda. Yaitu, usaha griya pijat dan hotel Alexis. Memberikan dampak secara langsung pada jumlah kehadiran pengunjung.
Informasi didapat merdeka.com, menyebutkan pihak Hotel Alexis terpaksa memberhentikan setengah dari karyawan bekerja saat itu. Tak berhenti di situ. Tak lama berselang, dia terpaksa untuk kembali memberhentikan karyawannya lagi. Hingga menyisakan sekitar 500 karyawan bekerja untuk lima unit usaha. Mulai dari karaoke, bar, live music, restoran dan dapur.
"Pendapatan turun drastis. Utamanya saat spa dan hotel tutup. Jadi totalnya kita melakukan pemecatan sebanyak 4 kali sampai yang terakhir kemarin," kata sumber itu kepada merdeka.com pekan lalu.
Malam itu tetap berjalan seperti biasa. Meski para karyawan diliputi gelisah. Namun tak lantas membuat pelayanan terhadap pelanggan berkurang. Xis Karaoke tetap beroperasi sampai jam 5 pagi. Tak ada acara khusus dibuat manajemen di malam terakhir Alexis. Bahkan tak ada acara khusus merayakan perpisahan Alexis dengan para pelanggan.
Hanya malam itu pengunjung datang lebih banyak dari biasanya. Bila sebelumnya Alexis ramai dikunjungi saban hari Rabu, Kamis dan Jumat. Namun, pada Selasa jumlah pengunjung membludak. Ratusan pengunjung datang menikmati malam terkahir Alexis. Mereka ingin bersenang-senang. Di malam itu total pengunjung Xis Karaoke jumlahnya mencapai seratus lebih.
Di antara tamu hadir malam terakhir itu adalah para pelanggan setia. Mereka telah berkali-kali datang melepas penat di Hotel Alexis. Menikmati hiburan malam. Mulai dari tempat karaoke, bar, live music hingga restoran. Bahkan dia menyebut, ada pengunjung sengaja datang di malam terakhir Alexis. Padahal dia mengaku harus pergi ke luar negeri untuk urusan pekerjaan.
"Ada pelanggan yang sengaja datang malam itu padahal besok pagi harus pergi ke Singapura, jadi mampir katanya," cerita dia.
Hingga dini hari, Hotel Alexis masih ramai dikunjungi pelanggan. Masih banyak pengunjung hilir mudik. Meski begitu, tepat jam 5 pagi Alexis telah tak lagi menerima tamu. Tak hanya itu, pihak manajemen juga memberikan pengumuman bahwa terhitung tanggal 28 Maret, tak akan lagi beroperasi.
Setelah jam operasi berakhir, pihak manajemen mulai berbenah. Selain berbenah, sekitar pukul 8 pagi, para karyawan Alexis memasang spanduk besar di depan jalan. Spanduk ukuran raksasa itu berisikan pengumuman Alexis tak lagi beroperasi.
"Bersama ini kami menghaturkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat yang merasa terganggu atas gaduhnya pemberitaan yang terjadi selama beberapa bulan belakangan ini. Demi menghindari polemik yang berkepanjangan terhadap kegiatan di tempat usaha kami, maka bersama ini kami memutuskan terhitung mulai hari Rabu 28 Maret 2018, seluruh kegiatan usaha di dalam lokasi Jalan RE Martadinata No 1, kami hentikan dan tidak beroperasi lagi," tulis manajemen Alexis dalam spanduk itu.
alexis ditutup ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Sejumlah awak media pun mulai berdatangan. Melaporkan suasana Hotel Alexis pasca pengumuman penutupan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Benar saja, tak lagi terlihat aktivitas operasional hotel. Sepasang patung ondel-ondel diletakkan di depan pintu masuk otomatis. Berjarak satu meter dari pintu masuk terdapat sebuah pengumuman yang bertuliskan 'This Building is Closed Definetely'.
Tiga petugas sekuriti berjaga di sekitar pintu masuk hotel. Bahkan mereka melarang para awak media mendekati lobi guna mengambil gambar atau menemui pihak manajemen. Tak ada pihak manajemen bisa dikonfirmasi terkait penutupan Hotel Alexis ini.
Kami lalu menyisir ruko di sekeliling hotel. Di pintu belakang hotel, kami melihat ada beberapa orang tengah memindahkan barang. Barang itu diangkut untuk dipindahkan dari dalam gedung ke sebuah mobil. Ada membawa kontainer berisi barang-barang. Ada juga membawa printer, dan pendingin ruangan. Semua dimasukkan ke dalam mini bus berwarna putih.
Meski masih dalam pengawasan petugas keamanan, namun jalur belakang ini lebih fleksibel. Sebab, masih bisa diakses oleh siapa pun. Tak ada larangan mendekati area hotel. Berbeda dengan penjagaan ketat di depan lobby hotel. Awak media dilarang mendekat atau melintas di depan pintu masuk hotel Alexis.
Hingga esok harinya, di tempat sama terpantau masih ada aktivitas pengangkutan barang. Kali ini bukan hanya menggunakan mini bus. Melainkan menggunakan mobil bak. Sejak siang kami melihat ada beberapa orang yang tengah memindahkan barang-barang. Kali ini barang yang diangkut lebih beragam. Selain pendingin ruangan, ada juga banyak potongan besi diangkut dari pintu belakang Hotel Alexis. Tak hanya itu, kami melihat juga sebuah truk berisi minuman beralkohol.
Selain masih adanya aktivitas pengangkutan barang, sejumlah anggota kepolisian tampak tengah berjaga. Mereka menyebar di setiap sudut area ruko. Para anggota kepolisian ini tengah melakukan pengamanan. Sebab, dikabarkan akan ada petugas utusan Pemprov DKI yang akan datang. Datang untuk melakukan pemeriksaan ke dalam gedung Hotel Alexis. Memastikan tak ada lagi kegiatan usaha apapun setelah izin usaha Hotel Alexis dicabut.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini diharapkan akan mampu memberikan angin segar bagi pelaku usaha dan dapat menjaga iklim usaha agar tetap kondusif.
Baca SelengkapnyaInul terang-terangan, mengaku akan memecat 5.000 karyawannya di Inul Vizta ketika pajak hiburan dinaikkan.
Baca SelengkapnyaPenetapan tarif pajak sebesar 40 persen untuk jasa hiburan itu terdapat pada pasal 52 ayat 2 Perda DKI Nomor 1 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaHotman Paris Hutapea mendatangi kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (22/1).
Baca SelengkapnyaPadahal kenaikan tarif pajak karaoke hingga kelab malam diatur dalam UU No. 1/2022 tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah
Baca SelengkapnyaBisnis karaoke Inul Vizta, dapat dikatakan sebagai pionir bisnis karaoke keluarga.
Baca SelengkapnyaAlex dicecar mengenai rumah yang disewa Firli di jalan Kertanegara Nomor 46, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaArifin menegaskan, pencabutan izin oleh DPMPTSP membuat tempat usaha tersebut ditutup secara permanen.
Baca SelengkapnyaMenyusul, telah berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah atau UU HKPD.
Baca SelengkapnyaPajak hiburan dikenakan tarif 40 persen sampai 75 persen berpotensi merugikan pengusaha.
Baca SelengkapnyaBos Hotel Alexis Tirta Juwana Darmadji alias Alex Tirta penuhi panggilan polisi
Baca SelengkapnyaRelaksasi tarif pajak hiburan di bawah 40 persen dapat diberikan langsung oleh masing-masing kepala daerah.
Baca Selengkapnya