Wishnutama: Birokrasi Ribet, Bikin Gemes
Merdeka.com - Berbatik lengan panjang, Wishnutama Kusubandio baru selesai menjalani rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen pada Kamis, 7 November 2019. Kesempatan itu menjadi pengalaman baru bertemu para wakil rakyat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu tidak datang sendiri. Sosok Angela Tanoesoedibjo sebagai wakil menteri turut hadir. Mereka kompak memakai batik. Kemudian mendengar segala aspirasi disampaikan para anggota DPR.
Rapat diagendakan berlangsung pukul 2 siang itu baru selesai selepas Magrib. Selain perkenalan, Wishnutama merasa banyak masukan didapat dari pertemuan itu selaku mitra kerja. "Kelihatan betul sangat mendukung," ujar mantan bos Net Mediatama Televisi itu.
-
Bagaimana cara pemerintah mempersulit urusan? Kedua, birokrasi rumit jika tidak disertai dengan uang. Ganjar mencontohkan, seseorang sulit menjadi PNS jika tidak memiliki orang dalam.'Mau urus apa, amplopnya ada enggak. Maka adagium kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah itu menjadi kewajaran,' ujar dia.
-
Apa yang sulit bagi Ibu Persit di Wamena? Hal yang membuat ibu Persit tersebut kesulitan adalah saat dirinya harus menggunakan kompor dari minyak tanah.
-
Apa yang digugat dari Waskita Karya? Dalam gugatan tersebut terdapat tiga lembaga berbeda yang mereka gugat, yaitu PT Waskita Karya (Tergugat I), Kedutaan Besar India (Tergugat II) dan PT Bita Enarcon Engineering (Tergugat III).
-
Kenapa Once Mekel soroti fasilitas pemerintah? Dia menyoroti pentingnya hal ini karena seringkali masyarakat tidak mendapatkan apa yang seharusnya sesuai dengan program yang ada, terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan.
-
Apa masalah utama di Ciliwung? Ciliwung memiliki persoalan kompleks yang musti segera diselesaikan.
-
Apa yang diwisudakan? Xavier Rasyad Pasca Aliva, putra ganteng Cut Keke dan Malik Bawazier, baru saja menyelesaikan pendidikannya di BINUS SCHOOL Simprug.
Lebih kurang dua pekan dirinya menjabat posisi menteri. Segudang masalah sudah dipelototi. Selama itu pula Wishnutama merasa ada kejengkelan dengan sistem birokrasi di pemerintahan.
Berikut petikan wawancara Jurnalis merdeka.com Anisyah Al Faqir dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama usai menggelar rapat dengan Komisi X DPR:
Belajar Memahami
Bagaimana hasil rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR yang Anda dapatkan?
Hasilnya positif, sangat cair diskusinya, juga sangat produktif dan saya sangat menikmati dan senang dengan apa yang terjadi hari ini. Dan teman-teman anggota Komisi X DPR juga sangat kelihatan betul sangat mendukung banget dengan apa yang akan kami lakukan dan dengan diskusi dan dialog yang tadi dan semua berjalan dengan baik
Sebetulnya banyak yang tadi disampaikan para anggota Komisi X DPR yang sebelumnya sudah kami lakukan, tapi karena memang ini lebih kepada perkenalan jadi kami hanya menceritakan yang quick win saja kurang lebih.
Tetapi sebetulnya banyak juga yang bisa kita tampung yang bisa kita laksanakan yang saya pikir akan bermanfaat bukan hanya untuk pariwisata tapi juga untuk kemajuan ekonomi kreatif ke depan.
Ketika sudah menjalani tugas sebagai menteri, Anda sempat kesal dengan sisten birokrasi. Bisa dijelaskan apa saja kesulitan yang membuat Anda seperti itu?
Artinya gini lho, kalau birokrasi itu kan jauh lebih complicated dari pada kehidupan di swasta. Kemarin kalau swasta kan besok ke kiri, ke kiri semua. Kalau bisa ke kanan ke kanan semua. Kalau di birokrasi kan tidak sesederhana itu.
Jadi memang karena kebenaran saya ingin melakukan sesuatu yang kadang-kadang banyak aturan ini itu, jadi gemes ya. Jadi gemes bahkan yang sederhana saja kadang-kadang agak sulit.
Itulah yang kenapa saya bilang, 'waduh, di birokrasi ini lumayan ini.' Tetapi, saya menikmati dan berusaha mempelajari apa dan bagaimana caranya tetap menghasilkan dampak yang positif.
Sudah menemukan formula untuk mengatasi berbelitnya sistem birokrasi?
Baru satu setengah minggu (sebagai menteri). Pasti karena kan prinsipnya saya ingin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini, langkah-langkahnya efektif, efisien, punya dampak, seperti kata presiden. Misalnya, bukan mengirim saja tapi juga menerima.
Itu yang menurut saya apa yang disampaikan Pak Presiden (Jokowi) kita dapat wujudkan dalam waktu segera mungkin. Tapi caranya saya harus memahami betul birokrasi itu sendiri kalau kita tidak memahami nanti malah salah jalan makanya kurang lebih seperti itu
Apa saja kendala pariwisata dan ekonomi kreatif dan bagaimana penyelesaiannya?
Tidak ada yang sulit. Yang penting niatnya kita. Bagaimana pada akhirnya saya mengambil kesimpulan seperti, apakah kita ingin membuat segala sesuatu lebih baik. Asal kita niat pasti ada jalan.
Jadi saya juga bukan pesimis sama sekali, tapi saya justru sangat optimis. Tetapi untuk jadi optimis yang tepat itu harus betul-betul paham.
Setelah menempati posisi menteri, Anda melihat kendala Kementerian Pariwisata yang susah berubah sejak lama apa saja?
Sejauh ini enggak ada kendala, hanya sesuatu yang berbeda saja. Hanya lebih ribet birokrasinya. Tapi itu kan bukan kendala, tapi bisa dipelajari.
Permintaan Presiden Jokowi
Dalam rapat dengar pendapat sempat disinggung soal mengembangkan wisata di Papua Barat, bisa dijelaskan bagaimana rencana itu?
Di situ memang ada Raja Ampat, yang memang menjadi sangat menarik sekali tetapi akses ke sana masih belum. Itu juga pernah saya bicara beberapa kawan-kawan di Papua Barat dan menteri lain juga, bagaimana ini menjadi salah satu daya tarik dan mudah juga ke sananya sebagai daya tarik juga. Karena mungkin itu akan jadi salah satu lokasi diving yang terbaik di dunia.
Lalu bagaimana kita mempromosikan ini, tapi jangan sampai kalau sudah dipromosikan orang yang datang malah jadi kecewa, sampai bilang kecewa, sengsara. Jadi harus dibikin konektivitas kenyamanan dan sebagainya agar wisatawan balik lagi.
Turis itu kan lihat iklan kita, lalu datang dan jangan sampai dia kecewa karena kalau kecewa dia tidak akan balik lagi seumur hidup. Karena pilihannya banyak wisata budaya dan itu yang paling penting
Bisa dijelaskan bagaimana tantangan penggabungan antara Pariwisata dan Ekonomi kreatif?
Ya memang itu tantangan baru. Badan pariwisata dan ekonomi kreatif itu dilebur dan itu sudah jalan.
Cuman gini, karena sifatnya dadakan maka kita gabung dulu sementara tetapi Perpres 70 tahun 2019, itu hanya berlaku sampai 31 Desember. Sebelum itu kita harus mengusulkan struktur organisasi kita ini seperti apa ke depan. Pasti ada gambarannya
Capaian ekonomi kreatif di Indonesia masih 8,8 persen, masih jauh dari negara lain yang 12 persen. Bagaimana anda menyikapi kondisi itu?
Itu harus saya pelajari lagi lebih lanjut. Itu harus lebih detail, kalau bicara angka-angka, saya harus tahu betul apa sih tantangannya, apa sih masalahnya, enggak bisa cuma sekedar tinggal naik segini, enggak bisa seperti itu. Itu harus sangat detail
Apa yang menjadi menjadi fokus target bagi bidang Pariwisata ke depan?
Ada yang sifatnya begini, kalau pariwisata itu kan sifatnya misalnya Desember nanti ada musim libur, lalu bagaimana langkah-langkah kita di situ lalu setelah itu untuk tahun depan itu apa.
Super prioritas itu bagaimana mengakselerasinya, mempercepatnya, jadi hitungannya kita itu bukan 100 hari tapi per season. Beda dengan Kementerian lain kalau kita kan per season. Season momentum, bagaimana selesainya beberapa infrastruktur yang kita bangun untuk super prioritas itu tadi.
Seperti apa pesan khusus Presiden Jokowi kepada Anda untuk pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia?
Pesan Pak Jokowi, pasti yang jelas adalah bagaimana menciptakan daya tarik pariwisata itu sendiri. Bagaimana hasil dari ekonomi kreatif itu punya daya saing dengan produk-produk luar. Sehingga bisa dijadikan produk ekspor terus tentunya.
Kerja sama antara ekonomi kreatif dan pariwisata. Itu akan mengakselerasikan dua bidang ini yang artinya begini, kalau dulunya pariwisata, misalkan targetnya 10, lalu ekonomi kreatif 10 juga, dan dengan digabungkan itu semua lewat akselerasi akan bisa jadi jauh lebih cepat lagi bukan hanya 10 bahkan 12 atau lebih dari itu karena saling mendukung.
Itu yang kita sebut kolaborasi utama. Karena ini juga penting jangan sampai era sekarang kita bicara terus soal ego sektoral, tapi kita harus dapat bekerjasama dengan meleburnya pariwisata dan ekonomi kreatif.
Saya amat meyakini akan menghasilkan dampak yang luar biasa di kedua belah pihak bukan di salah satu saja.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati Soekarnoputri menilai pejabat sekarang terlalu nyaman sehingga tidak peduli lagi terhadap kondisi negara.
Baca SelengkapnyaPrabowo menginginkan agar masalah ini dibenahi. Karena prosedur birokrasi kerap dilanggar.
Baca SelengkapnyaSusunan kabinet Prabowo dinilai akan menyulitkan terwujudnya keinginan Prabowo seperti dalam pidatonya.
Baca SelengkapnyaDia pun merasa heran kenapa saat Indonesia sudah merdeka justru banyak orang yang lebih stress
Baca SelengkapnyaMegawati bahkan mengaku lupa, pernah menjabat sebagai wakil presiden RI
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo juga menyinggung terkaiit koncoisme
Baca SelengkapnyaDi momen tersebut, Presiden Jokowi menyindir sulitnya membuat perizinan acara di Indonesia
Baca SelengkapnyaFraksi PDIP DPRD Kota Solo mengusulkan agar Wali Kota Gibran Rakabuming Raka mundur dari jabatannya karena sering cuti untuk kampanye.
Baca SelengkapnyaJokowi menyentil surat rekomendasi yang merupakan sebutan halus untuk perizinan
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui perizinan acara Moto Gp di Mandalika, Lombok sangat rumit.
Baca Selengkapnya"Tampak jelas betapa nilai pancasila dan etika di dalam berpolitik dan mentaati hukum itu terjadi degradasi yang amat sangat,"
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.
Baca Selengkapnya