Kementerian Perindustrian: Fasilitas R&D Indonesia Masih Rendah
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian mengakui fasilitas riset dan pengembangan (R&D) industri otomotif di Indonesia masih rendah. Untuk R&D, Indonesia memiliki dua fasilitas milik prinsipal Daihatsu dan Isuzu.
Namun, Indonesia kalah jumlah dari fasilitas R&D yang dibangun prinsipal di Thailand dan India, berdasarkan data yang diperoleh Merdeka.com dari tim riset Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bidang Industri Otomotif.
"Fasilitas R&D otomotif kita memang masih rendah, kecuali milik Daihatsu," ujar I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronik Kementerian Perindustrian, pada Merdeka.com, baru-baru ini.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Kenapa industri otomotif penting bagi Indonesia? Industri otomotif Indonesia adalah sektor manufaktur strategis bagi ekonomi nasional sejak 1970-an.
-
Apa yang diproduksi Isuzu di Indonesia? Pada tahun 2018, Isuzu Traga diperkenalkan untuk mengisi segmen medium pikap dan diproduksi secara khusus di Indonesia.
-
Bagaimana Toyota dominasi pasar otomotif Indonesia? Selain model Kijang, Toyota mampu mendominasi pasar Indonesia berkat model populer lainnya, seperti Avanza, Veloz, Rush, Agya, Calya, Yaris, hingga Fortuner.
-
Kapan Isuzu hadir di Indonesia? Sejak pertama kali hadir pada tahun 1974, merek asal Jepang ini telah berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian selama lima dekade terakhir.
-
Dimana pabrik kereta terbesar di Asia Tenggara? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
Menurut dia, industri otomotif di Indonesia yang sudah membangun fasilitas R&D lengkap adalah Daihatsu di Karawang, Jawa Barat. Sementara beberapa pabrikan sudah membangun fasilitas R&D, tapi masih tahapan non-kritikal.
Dia berharap saat fasilitas R&D sudah ada di Indonesia, maka ketika pabrikan melakukan perubahan non-kritikal terhadap produk otomotif, harusnya bisa dikerjakan di Indonesia. Bukan dibawa ke prinsipal yang berada di Jepang.
Daihatsu merupakan manufaktur otomotif pertama di Indonesia yang memiliki fasilitas R&D terbesar dan terlengkap di Indonesia. Fasilitasnya meliputi Design Building dan Engineering Building, serta test course dengan 24 macam kondisi jalan di Indonesia, 4 tipe tanjakan, tes banjir, dan lumpur dengan luas area 25 hektare.
Semua dibangun demi memastikan bahwa desain mobil yang dibuat adalah mobil terbaik yang sesuai dengan permintaan masyarakat Indonesia. Mobil LCGC Astra Daihatsu Ayla merupakan karya pertama dari fasilitas R&D tersebut.
Sebelumnya, Tim Riset Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bidang Industri Otomotif melaporkan kondisi minimnya fasilitas R&D di Indonesia dibandingkan Thailand dan India.
Begini gambarannya:
Thailand memiliki fasilitas R&D dari lima pabrikan dunia, yakni Isuzu, Honda, Toyota, Nissan, dan Mitsubishi. Sedangkan Indonesia hanya dua; Isuzu dan Daihatsu.
Sedangkan India lebih banyak lagi fasilitas R&D-nya, meski sebagian adalah pabrikan otomotif India. Seperti Tata, Mahindra, Ashok Leyland, Eicher, Hindustan, Hyundai, Mercedes-Benz, Suzuki, Renault-Nissan, dan Honda.
Bagaimana kemampuan fasilitas R&D setiap negara?
Di Thailand, R&D milik Isuzu, Honda, Nissan, Mitsubishi, dan Toyota memiliki kemampuan rancang bangun sebagian kendaraan dan komponen. Sedangkan fasilitas R&D Isuzu dan Daihatsu di Indonesia berkemampuan rancang bangun komponen.
Di India, R&D milik Tata dan Mahindra, mampu merancang bangun seluruh kendaraan. sementara R&D Hyundai, Mercedes-Benz, Suzuki, dan Renault-Nissan di Negeri Bollywood mampu rancang bangun sebagian kendaraan (bodi), teknologi informasi (IT) kendaraan, dan komponen.
Keunggulan fasilitas R&D tersebut berdampak terhadap kemampuan produksi Thailand dan India.
Berdasarkan kinerja 2016, volume produksi Thailand sebanyak 1,94 juta unit, dengan rincian untuk pasar domestik 769 ribu unit dan ekspor 1,2 juta.
India lebih besar lagi. Volume produksinya 4,49 juta unit; untuk pasar domestik 3,67 juta unit dan ekspor 800 ribu.
Indonesia? Volume produksi 1,2 juta unit; untuk pasar domestik 1,04 juta unit dan ekspor 200 ribu unit. (mdk/gni)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia bersaing ketat dengan Thailand di industri otomotif. Dalam sektor produksi, Indonesia masih kalan dibandingkan Thailand.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.
Baca SelengkapnyaJepang merupakan rumah bagi produsen kendaraan kelas dunia. Tapi industri otomotif Indonesia berhasil mengalahkan Jepang.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, produk mebel RI ada di peringkat 17. Sementara Vietnam ada di posisi 2 dan Malaysia 12.
Baca SelengkapnyaTantangan besar dunia otomotif makin menguat meski panca pandemi.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong peningkatan daya saing Indonesia.
Baca SelengkapnyaKunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca SelengkapnyaTantangan terbesar pengembangan kendaraan listrik terkait dengan infrastruktur pengisian daya yang masih sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaPihak Daihatsu juga menegaskan bahwa kendaraan Daihatsu memenuhi regulasi yang berlaku.
Baca SelengkapnyaProdusen mobil asal Jepang, Toyota berharap kasus kecurangan tes keselamatan anak perusahaannya yaitu Daihatsu, segera berakhir.
Baca SelengkapnyaSelama lebih dari 9 tahun menjabat, Presiden Jokowi mengaku kaget melihat angka lulusan S2 dan S3 Indonesia belum mencapai 1 persen.
Baca SelengkapnyaJenderal Moeldoko berharap pameran PEVS ini mampu meningkatkan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca Selengkapnya