Konsumen harus pintar pilih oli, jangan melulu kata mekanik
Merdeka.com - Hadirnya berbagai produk oli di Indonesia menawarkan berbagai varian. Sayangnya varian seperti 10W-30, 15W-40, 20W-50 dan sebagainya ini seringkali tak dipahami oleh para konsumen. Bahkan tak jarang konsumen hanya menebak jenis oli yang sesuai untuk digunakan pada kendaraannya.
"Oli itu speknya banyak. Spek ini merujuk pada tingkat kekentalannya saat bekerja di kondisi dingin dan panas. Ini yang jarang diketahui pengendara Indonesia. Padahal mesin butuh spek oli yang tepat agar dapat bekerja dengan baik," terang Manajer Marketing Evalube, Ivan Rastianto.
Lebih lanjut, menurut Ivan ketidaktahuan konsumen ini diperparah oleh rekomendasi mekanik. Padahal oli yang direkomendasikan belum tentu sesuai dengan kendaraannya.
"Perkembangan pengetahuan oli di Indonesia masih sangat sulit. Hal ini lebih disebabkan karena konsumen masih percaya pada rekomendasi dari mekanik," ucapnya.
Oleh karena itu, Ivan menghimbau agar konsumen lebih pintar dalam memilih varian oli. Terdapat berbagai cara untuk dapat menemukan spesifikasi oli yang tepat, salah satunya dengan mengikuti buku petunjuk kendaraan.
"Setiap mobil pasti memiliki buku panduan untuk penggunaan jenis oli. Ini cara paling mudah untuk mengetahui cocok tidaknya oli pada mobil," tutupnya.
(kpl/fid/lrs) (mdk/)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asosiasi Pelumas Indonesia sangat mewaspadai produk oli palsu di pasaran. Merugikan pabrikan dan konsumen.
Baca SelengkapnyaMengisi oli terlalu banyak bisa merusak mesin, menurunkan performa, dan menyebabkan kebocoran.
Baca SelengkapnyaOli motor bisa stres akibat kemacetan, jarang dipakai, atau tercampur air radiator.
Baca SelengkapnyaCek kemasan, segel, dan warna oli untuk membedakan oli asli dari palsu dan menjaga mesin tetap optimal.
Baca SelengkapnyaOli palsu dapat merusak mesin dan menurunkan performa. Pilih oli asli untuk perlindungan maksimal.
Baca Selengkapnya