11 Murid SD di Sukabumi dihukum merokok oleh kepala sekolah
Merdeka.com - Sebelas siswa di SDN 1 Pamuruyan, di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjalani hukuman tak lazim. Mereka disuruh mengisap rokok karena ketahuan merokok di sekolah.
Peristiwa itu terjadi selepas jam istirahat sekolah pada Sabtu 3 November lalu. Pemberian hukuman juga direkam oleh seorang guru. Videonya menyebar di jejaring aplikasi chat.
"Awalnya ada guru ngomong, katanya ada anak kelas enam merokok. Lalu saya minta mereka dikumpulkan ke bawah, ke kantor. Kan kelasnya ada di atas," kata Kepala SDN 1 Pamuruyan Tati Maelati kepada wartawan usai musyawarah bersama para orang tua siswa, Rabu kemarin.
-
Kenapa pelajar dibacok di Bogor? Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya. Karena jalanan macet, motor yang dikendarai A, I dan P menabrak motor di depannya.
-
Dimana pelajar di Bogor dibacok? 'Korban P luka di pinggang mendapatkan tiga jahitan, dan korban I luka di kepala dapat tiga jahitan. Keduanya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, selanjutnya kami mencari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan,' kata Sudar, Jumat (7/6). Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Siapa yang membacok pelajar di Bogor? 'Tiba-tiba pelajar dari sekolah lain dari belakang menganiaya dengan membacok P di pinggang dan I di kepala. Setelah membacok pelajar tersebut langsung pergi,' ujarnya.
-
Apa yang siswa SMP itu lakukan? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
Selain orang tua murid, musyawarah di salah satu ruang kelas SDN 1 Pamuruyan juga dihadiri pejabat dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi.
Kepala Seksi Kesiswaan SD pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Maman Supratman, menjelaskan pihaknya menyesalkan kejadian tersebut. Pihaknya akan berkoordinasi dengan tim kesehatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi.
"Turut prihatin dengan kejadian ini. Kita pun akan mengecek kesehatan siswa yang dihukum merokok," ujar Maman.
Maman menegaskan, kasus pemberian hukuman merokok seperti yang terjadi di SDN 1 Pamuruyan adalah kali pertama terjadi. Ia berharap tidak terulang.
Di sisi lain, Maman meminta para guru dan orang tua siswa untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak. "Ini baru pertama kali terjadi. Mudah-mudahan ke depannya tidak ada lagi kasua serupa dengan menerapkan konsep itu," kata Maman.
Dalam video yang beredar, terlihat beberapa siswa dengan santai mengisap rokok di ruang guru SDN 1 Pamuruyan. Percakapan dalam video tak terlalu jelas, hanya terdengar riuh suara anak-anak menertawakan siswa yang menjalani hukuman.
Tati menjelaskan, video berdurasi 1 menit 30 detik itu direkam oleh seorang guru. Tujuannya untuk dokumentasi dan pemberitahuan kepada orang tua siswa.
"Pas hari itu juga ada orang tua siswa yang datang ke sekolah dan marah-marah," kata Tati.
Tati menjelaskan awalnya ada beberapa siswa kelas VI yang kedapatan merokok. Mereka kemudian dikumpulkan di ruang kantor sekolah.
Para siswa kemudian bercerita kepada guru bahwa banyak siswa kelas lainnya yang suka merokok. Yakni mulai dari kelas II hingga V.
"Akhirnya semua dipanggil. Ada yang tidak mengaku, ada yang ngaku cuma satu dua batang. Ada juga yang ngaku cuma sekenyot (sekali hisap)," tutur Tati.
Tati kemudian berinisiatif mengetes sekaligus menghukum para siswa. Para siswa diminta membakar dan mengisap rokok yang disediakan guru. Namun, hanya 11 siswa dari kelas II dan III yang mau mengambil dan membakar rokok.
"Sebagai suatu pembelajaran, saya ingin anak-anak lebih baik. Hanya caranya salah," tutur Tati.
Atas peristiwa ini, Tati pun memohon maaf kepada para orang tua siswa. Ia berjanji tidak akan memberikan hukuman yang sama.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yembise menilai pemberian sanksi tersebut adalah tindakan salah. Seharusnya guru memberikan hukuman lain.
"Salah, itu bukan guru namanya. Kalau memang sekolah itu sudah betul ramah anak tidak akan seperti itu," kata Yohana di sela peresmian Rumah Sahabat Ibu dan Anak di Desa Sukamantri.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertikaian antara murid dan guru ini ujungnya berakhir damai, padahal sang guru mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaTindak perundungan hingga menimbulkan kematian terjadi di kalangan Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Sukoharjo.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaMenjanjikan agar korban bisa lulus ujian masuk TNI dan Polri membuat pelaku bisa melakukan pelecehan. Bahkan dia juga menyimpan foto bugil para korban.
Baca SelengkapnyaKapolsek Cengkareng, Kompol Hasoloan Situmorang mengatakan, pihaknya tengah mendalami dugaan adanya kelalaian dari pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaDampak kejadian itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah untuk sementara waktu diliburkan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penyelidikan sementara perundungan hingga penganiayaan itu terjadi lantaran adanya konflik yang melibatkan dua geng di sekolah.
Baca SelengkapnyaKepala Sekolah MAN 1 Pemekasan akhirnya buka suara terkait mutasi guru yang memprotes toilet berbayar.
Baca SelengkapnyaIsak tangis orangtua, kerabat dan teman sekolah menyelimuti rumah duka.
Baca SelengkapnyaKepala sekolah dasar berinisial M (37) di Muara Eno, ditangkap karena memaksa dan mengancam 13 siswa SMK untuk melakukan perbuatan tak senonoh sesama jenis.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus 10 tersangka penyalahgunaan narkoba di Jambi. Seorang di antaranya pengedar yang menyembunyikan sabu-sabu di plafon sekolah dasar (SD).
Baca Selengkapnya