136 Dokter Meninggal Karena Covid-19, DPR Soroti Jam Kerja, Gizi Hingga Insentif
Merdeka.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Daulay, menyoroti masalah kekurangan dokter di Indonesia. Dampaknya, banyak dokter yang bekerja melebihi jam kerjanya hingga kelelahan.
Saleh mengatakan, kekurangan dokter itu bukan disebabkan karena pandemi Covid-19 saja. Tetapi, jauh sebelum itu sudah menjadi masalah di Indonesia.
"Secara keseluruhannya itu tidak cukup masih banyak kekurangan dan itu bukan karena Covid, justru sebelum Covid pun itu memang sudah kurang. Sekarang dengan ada Covid malah semakin kelihatan," kata Saleh saat dihubungi, Kamis (15/10).
-
Kenapa jumlah dokter di Indonesia masih rendah? Mengutip pernyataan Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD saat memberikan materi di acara yang sama, saat ini rasio jumlah dokter Indonesia masih tergolong sangat kecil, yaitu 0,47 dokter per 1.000 penduduk. 'Angka ini jauh di bawah standar WHO yang minimalnya 1 dokter per 1.000 penduduk,' ujar Dante.
-
Siapa yang terdampak dari kurangnya dokter? Pandemi Covid-19 telah menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya mempersiapkan perlindungan baik jiwa maupun kesehatan demi menjaga stabilitas keuangan keluarga.
-
Bagaimana Prabowo mengatasi kekurangan dokter? Salah satu langkah yang ia usulkan adalah meningkatkan jumlah fakultas kedokteran dari 92 menjadi 300 di seluruh Indonesia.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kenapa demam berdarah jadi masalah di Indonesia? Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.
-
Bagaimana cara Jokowi ingin mengatasi kekurangan dokter spesialis? '2 mesin ini harus dijalankan bersama-sama agar segera menghasilkan dokter spesialis yamg sebanyak-banyaknya dengan standar internasional,' tutur Jokowi.
Saleh mengatakan, misalnya di rumah sakit umum daerah kekurangan dokter spesialis. Dia bilang, bisa hanya ada satu dokter spesialis penyakit tertentu di satu rumah sakit.
"Itu jadi PR pemerintah untuk dilengkapi juga. Sehingga pembagian jam kerja itu jadi bagus, kalau dokternya kurang dokter, itu juga dipakai bahkan lebih jam kerjanya," ujarnya.
Hal itu menanggapi pernyataan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) yang menyebut pelayanan kesehatan di Indonesia dinilai tengah dalam kondisi krisis. Sebab, jumlah dokter yang meninggal akibat virus corona mencapai 136 orang.
Saleh menilai, hal itu menandakan masih ada kekurangan dari sisi perlindungan. Dia menyarankan, salah satunya adalah mengatur jam kerja tenaga medis.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah pertama mengatur jam kerja dari tenaga medis kita supaya mereka tidak melebihi batas waktu bekerja dari yang semestinya. Jika mereka melebihi batas waktu kita khawatir mereka kecapaian kelelahan, itu yang menyebabkan turunnya imunitas. Jadi penting sekali diperhatikan jam kerjanya itu," kata politikus PAN ini.
Selain itu, pemerintah diminta menyediakan gizi dan vitamin tambahan kepada tenaga medis. Serta, pemerintah harus melengkapi alat kesehatan dan alat pelindung diri bagi para tenaga medis.
Saleh juga mendorong pemerintah menaikkan insentif kepada para tenaga medis yang bertugas.
"Saya berharap insentif tetap dinaikkan tetap diberikan. Intensif itu diberikan sebagai bentuk penghargaan kita kepada tugas kemanusiaan yang mereka kerjakan," ucapnya.
Data IDI 236 Dokter Meninggal Akibat Covid-19
Diberitakan, 136 Dokter di Indonesia meninggal dunia akibat Covid-19. Data ini menunjukkan, pelayanan kesehatan di Tanah Air dalam kondisi kritis.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia), Ari Kusuma Januarto, melalui keterangan tertulis, Kamis (15/10).
"Ini adalah situasi krisis dalam pelayanan kesehatan saat ini," ujarnya.
Ari menyebut, tingginya angka kematian tenaga medis di Indonesia semakin mengkhawatirkan pelayanan kesehatan. Seharusnya, setiap tenaga medis memiliki hak untuk merasa aman di tempat kerjanya.
Peningkatan jumlah tenaga medis yang meninggal disebabkan naiknya kurva kasus Covid-19. Air berharap, masyarakat turut membantu pemerintah untuk menurunkan kurva kasus Covid-19.
Jika kurva turun, kata dia, maka tenaga medis tidak akan kewalahan dalam menangani pasien Covid-19. Sehingga, kondisi kesehatan para dokter bisa tetap baik, sistem imun tetap tinggi.
"Harus ada kerja sama menyeluruh baik dari pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan sehingga para tenaga medis dapat melanjutkan pekerjaan penting mereka tanpa mempertaruhkan nyawa mereka sendiri," sambungnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, penyebab kematian terbesar karena stroke dan serangan jantung.
Baca SelengkapnyaMenkes menyebut idealnya per 1.000 penduduk di Indonesia ada satu dokter yang menangani
Baca Selengkapnyaian juga menyoroti persoalan pendistribusian tenaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaIDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet memastikan harga alkes dan obat-obatan.
Baca SelengkapnyaRencana Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendatangkan dokter asing menuai polemik. Ada yang mendukung, ada pula yang menolak karena berbagai alasan.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih kekurangan 120 ribu dokter umum sesuai rasio ideal yang diharapkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Baca SelengkapnyaPro dan kontra terjadi karena pemerintah ingin mengambil dokter asing untuk mengabdi di Indonesia
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.
Baca SelengkapnyaSebelum dipecat, Dekan FK Unair dipanggil oleh Rektorat untuk mengklarifikasi pernyataan menolak program dokter asing di Indonesia.
Baca Selengkapnya