14 Menteri bikin Soeharto lengser lebih cepat
Merdeka.com - Dua hari jelang lengsernya Soeharto, sejumlah tokoh masyarakat dan ulama dipanggil ke Istana Negara. Mereka dimintai pendapat mengenai kondisi masyarakat dan bangsa yang saat itu sedang dilanda krisis multidimensi.
Rais Aam Syuriyah PBNU Ma'aruf Amin, yang kala itu mewakili Nahdlatul Ulama (NU) untuk memenuhi undangan Soeharto itu, menceritakan bahwa saat itu Presiden Soeharto sebenarnya sudah siap untuk mengundurkan diri, demi memenuhi tuntutan masyarakat dan mahasiswa yang terus-terusan berunjuk rasa di berbagai daerah.
Dirinya menyebut, undangan kepada sepuluh tokoh masyarakat dan alim ulama itu lebih ditujukan untuk meminta saran mengenai bagaimana mekanisme yang sebaiknya diambil oleh Soeharto untuk menyatakan pengunduran dirinya.
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
-
Bagaimana Soekarno memilih menteri? Pemilihan menteri yang dilakukan oleh Soekarno didasarkan pada penilaiannya terhadap kinerja rekan-rekannya selama di badan pembentukan pemerintahan, serta disesuaikan dengan keahlian mereka di bidang masing-masing.
-
Kapan Soeharto lengser dari jabatan presiden? Kamis, 21 Mei 1998, menjadi sejarah untuk Bangsa Indonesia. Presiden Soeharto resmi mengundurkan diri dari kursi presiden setelah berkuasa selama 32 tahun.
-
Mengapa Soeharto akhirnya lengser? Setelah merasa kehilangan dukungan dari orang orang terdekatnya, Soeharto akhirnya bersedia mengundurkan diri setelah lebih dari 32 tahun berkuasa.
-
Siapa yang mengangkat Sekretaris Kabinet? Posisi ini diisi oleh seorang pejabat yang diangkat oleh Presiden.
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
"Beliau hanya minta pendapat karena dirinya menyadari bahwa ada tuntutan yang memintanya untuk mundur. Karena itu lah sebenarnya dia memang sudah siap untuk mundur, tapi caranya untuk mundur itu yang bagaimana," ujar Ma'ruf saat ditemui merdeka.com di kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (18/5).
Ma'ruf menjelaskan, keputusan dari diskusi antara Soeharto dengan kesepuluh tokoh masyarakat dan ulama itu sepakat untuk membentuk Kabinet Reformasi dan mempersiapkan pemilu yang dipercepat dalam waktu enam bulan ke depan. Ketika ditanya apakah benar saat itu Soeharto sendiri sudah merasa 'legowo' untuk mundur dari jabatan presiden, Ma'ruf pun membenarkan hal tersebut.
"Ya, sudah legowo. Oleh karena itu, maka rencananya dibuatlah pemilu yang dipercepat di mana Pak Harto tidak akan mencalonkan diri lagi di dalamnya. Jadi rencana awalnya itu beliau tidak mengundurkan diri, tetapi tidak mencalonkan lagi sebagai presiden dalam pemilu tersebut. Nah itu yang disepakati dalam pertemuan bersama kami," ujarnya.
Namun, mekanisme yang telah disepakati dari hasil pertemuan tersebut dengan rencana perombakan Kabinet VII menjadi Kabinet Reformasi, serta persiapan pemilu yang dipercepat dalam enam bulan ke depan, ternyata batal.
Hal ini disebabkan karena sehari setelah pertemuan di Istana Negara antara Soeharto dan kesepuluh tokoh masyarakat itu, empat belas menteri di Kabinet VII dengan serempak menyatakan mengundurkan diri. Mereka juga menyatakan penolakan bergabung dalam Kabinet Reformasi yang akan dibentuk.
"Jadi jeda waktunya itu hanya sekitar satu hari, di mana hari sebelumnya kita semua dipanggil ke Istana untuk dimintai pendapat, kemudian hasilnya adalah pelaksanaan pemilu serta pembentukan Kabinet Reformasi, tapi sehari setelahnya para menteri itu langsung menyatakan mundur," ujarnya.
Keputusan empat belas menteri bidang Ekuin ini kemudian disebut dengan 'Deklarasi Bappenas', sebagai hasil dari rapat yang diadakan di Gedung Bappenas pada 20 Mei 1998.
"Mereka-mereka (14 menteri) yang 'dibesarkan' oleh Pak Harto dan duduk di kabinet, menolak terbentuknya kabinet reformasi. Nah itu yang kemudian membuat Pak Harto langsung mengundurkan diri," ujar Ma'ruf.
Akibat keputusan mendadak dan tak terduga dari ke empat belas pembantunya di pemerintahan tersebut, Soeharto yang saat itu sudah beranggapan bahwa mekanisme pembentukan Kabinet Reformasi dan pelaksanaan pemilu yang dipercepat dalam enam bulan ke depan merupakan langkah yang tepat, akhirnya memutuskan untuk secepat mungkin menyatakan pengunduran dirinya.
"Beliau mungkin sudah menganggap untuk apa ada pemilu lagi ketika orang-orang yang dekat dan sudah dibesarkan olehnya sudah berbuat begitu (mengundurkan diri). Oleh karenanya, Beliau langsung mengambil keputusan untuk mundur. Saya kira Pak Harto sangat kecewa waktu itu," pungkasnya.
Diketahui, keempat belas menteri yang menandatangani 'Deklarasi Bappenas' tersebut antara lain adalah Ir Akbar Tandjung, Ir Drs AM Hendropriyono, Ir Ginandjar Kartasasmita, Ir Giri Suseno Hadihardjono, Dr Haryanto Dhanutirto, Prof Dr Ir Justika S. Baharsjah, Dr Ir Kuntoro Mangkusubroto, Ir Rachmadi Bambang Sumadhijo, Prof Dr Ir Rahardi Ramelan, Subiakto Tjakrawerdaya, Sanyoto Sastrowardoyo M.Sc, Ir Sumahadi MBA, Drs Theo L. Sambuaga, dan Tanri Abeng MBA.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soeharto marah dan dendam dilengserkan. Ada sejumlah orang dia cap sebagai pengkhianat.
Baca SelengkapnyaSebelum mengumumkan pengunduran diri, Soeharto ingin bertemu tokoh-tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.
Baca SelengkapnyaDokumentasi lawas Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta berfoto dengan para Menteri di kabinet pertama pasca Proklamasi Kemerdekaan RI.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Sekretariat Kabinet, jumlah menteri kabinet sejak masa Presiden B.J. Habibie sampai Jokowi tak pernah lebih dari 40 kementerian.
Baca SelengkapnyaGemuknya kabinet Prabowo tidak lepas dari keputusan menambah jumlah kementerian coordinator dan memecah beberapa kementerian.
Baca SelengkapnyaLantas, bagaimana ia memilih para menteri untuk membantunya dalam menjalankan tugas kenegaraan?
Baca SelengkapnyaMeski tidak pernah mengungkapkannya ke publik, Soeharto menyimpan nama orang-orang yang dianggap pernah mengkhianatinya.
Baca SelengkapnyaTotal ada 54 menteri dan pejabat setingkat menteri yang dilantik pagi ini. Kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran pun menjadi kabinet paling gemuk sejak Orde Baru.
Baca SelengkapnyaMomen Soeharto saat akan tinggalkan Istana Merdeka usai diminta lengser dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaJenderal (Purn) Wiranto merupakan saksi sejarah lengsernya Presiden Soeharto setelah 32 tahun berkuasa.
Baca SelengkapnyaPotret Presiden Soeharto saat memimpin sidang terakhir Kabinet Pembangunan II viral menarik perhatian siapapun yang melihatnya.
Baca Selengkapnya