16 Nelayan Indonesia Masih Ditahan di Malaysia
Merdeka.com - Sebanyak 16 nelayan Indonesia masih ditahan otoritas Malaysia dengan tuduhan memasuki perairan negara itu. Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) masih mengupayakan kepulangan mereka.
"Saat ini masih ada 16 orang lagi yang ada di Malaysia menjalani proses hukum,” kata Pratiwi Budiarti, Kepala Seksi Penanganan Awak Kapal KKP di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut, Selasa (12/3).
Ke-16 nelayan itu berasal dari sejumlah wilayah di Indonesia. "Ada yang dari Sumut, ada yang dari Aceh," lanjut Pratiwi.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
Para nelayan yang masih ditahan itu tidak termasuk 6 nelayan asal Batubara, Sumut, yang dipulangkan melalui Bandara Kualanamu hari ini. Mereka dipulangkan setelah hampir dua bulan ditahan di Malaysia karena memasuki wilayah perairan negara itu.
Kasus penangkapan nelayan Indonesia yang melanggar wilayah negara lain, terutama Malaysia, sudah berulang kali ini terjadi. Pratiwi mengatakan kondisi ini disebabkan persoalan klasik. Para nelayan terdesak kebutuhan ekonomi.
"Bagaimanapun kita terus berupaya melakukan sosialisasi agar mereka tidak melintas batas," tegasnya.
Pratiwi menambahkan, jika dimohonkan, pihaknya akan membantu proses pemulangan nelayan yang masih ditahan. Upaya itu dilakukan melalui sinergi dengan lembaga terkait, mulai dari daerah hingga ke pihak konsulat RI.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaKapal Ikan Asing tersebut disangkakan dengan dugaan penggaran Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPolres Rokan Hilir amankan 51 Pekerja Imigran Indonesia dari Malaysia.
Baca Selengkapnya5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia
Baca SelengkapnyaSaat hendak berlayar ke Australia, mereka langsung ditangkap petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah NTT.
Baca SelengkapnyaAnggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca Selengkapnya