187 Warga Kaltim Terjangkit DBD, 125 Pasien Anak-Anak, 62 Orang Dewasa
Merdeka.com - Angka penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kalimantan Timur, terus bertambah. Lebih 180 orang dirawat di RSUD AW Syachranie Samarinda. Tercatat 125 penderita diantaranya adalah pasien anak.
"Kami mendata pasien hingga Jumat (8/2) ya. Ada 187 pasien kami rawat. Untuk anak ada 125 pasien, dan 62 orang adalah pasien dewasa," kata Humas RSUD AW Syachranie, dr Arysia Andhina, kepada merdeka.com, Senin (11/2).
Arysia menerangkan, pendataan pasien yang dirawat di sejumlah ruangan, terus berjalan. Pasien tidak hanya berasal dari Samarinda, melainkan kabupaten dan kota lain, yang dirujuk ke RSUD AW Syachranie, sebagai rumah sakit rujukan utama.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Dimana penyakit demam berdarah banyak ditemukan? Penyakit ini banyak ditemukan di daerah beriklim tropis, termasuk Indonesia.
-
Apa yang menyebabkan banyaknya pasien DBD di RSUD Tamansari? Pasien mayoritas merupakan anak-anak. 'Total pasien sudah dirawat sejak 1 Januari 2024 sampai dengan hari ini ada 67 kasus. 70 persen kasus adalah anak-anak dan mayoritas usia SD dan SMP,' kata Ngabila dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (30/3).
-
Apa gejala demam berdarah? Demam yang tiba-tiba meningkat adalah salah satu tanda yang mengindikasikan adanya demam berdarah dengue (DBD). Selain itu, gejala lain yang sering muncul adalah nyeri otot dan mual. 'Tadinya anteng-anteng saja tetapi tiba-tiba demam tinggi, kalau itu disertai gejala pegal, linu, nyeri otot, nyeri di belakang mata atau mual, itu sangat dicurigai demam berdarah,' kata Dr dr Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI dalam diskusi Waspada Penyakit DBD pada Selasa (24/10/2023).
-
Siapa yang bisa terkena Demam Berdarah? Infeksi Kedua Bisa Lebih Fatal Meskipun seseorang mungkin hanya mengalami gejala ringan saat terinfeksi untuk kedua kalinya dengan serotipe yang sama, risiko menjadi lebih serius jika infeksi kedua disebabkan oleh serotipe yang berbeda.
-
Apa penyebab Demam Berdarah? Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
"Iya, dari Muara Badak Kutai Kartanegara, Sangatta Kutai Timur, dan Berau. Kalau dari Samarinda, ada dari wilayah kecamatan Palaran, dan juga dari Loa Janan," ujar Arysia.
Dia menerangkan, menilik 1 tahun sebelumnya, penderita DBD tidak hanya terjadi di bulan Januari-Februari. Apalagi, musim hujan di Kalimantan Timur secara umum, relatif tidak menentu.
"Kalau dari evaluasi kami, kenaikan penderita DBD ini, biasanya terjadi di musim hujan ya. Tidak mesti terjadi di bulan Januari sampai Februari. Kalau tahun 2016, malah banyak pasien (DBD) di Februari sampai Maret," tambah Arysia.
Arysia mengingatkan, seseorang dengan gejala awal DBD mesti segera mendapatkan pertolongan medis. "Kalau demam dan panas tinggi, dan sudah mengonsumsi obat penurun panas tapi nggak turun-turun, mesti segera dicek ke petugas medis terdekat," demikian Arysia.
DBD sendiri, merupakan menular, yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti, yang membawa virus Dengue. Sejumlah gejala DBD antara lain seperti demam tinggi, nyeri sendi, dan nyeri pada bola mata.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RSUD Tamansari Rawat 67 Pasien DBD Sejak Januari 2024, Mayoritas Anak-Anak
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaSebanyak 12 Jemaah Lansia Alami Demensia, Kini Dirawat di KKHI Mekkah
Baca SelengkapnyaRumah sakit di Mojokerto kewalahan menampung pasien anak. Sejumlah anak sakit tak kebagian kamar.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.
Baca SelengkapnyaSemua warga dari berbagai daerah bisa berobat di RSUD dan RSCM yang ada di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAni menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca Selengkapnya