2 Teman Edhy Prabowo Minta Kerjaan di Perusahaan Kargo Menangi Tender Eskpor Benur
Merdeka.com - Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) kembali menggelar sidang kasus korupsi mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.
Dalam sidang yang beragendakan mendengarkan keterangan saksi, diketahui ada dua teman Edhy yang meminta pekerjaan di KKP.
Hal itu diungkap, Safri selaku mantan staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
-
Siapa yang menemani Pratama Arhan? Zize adalah support system nomor satu di hati Arhan.
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
-
Siapa Ajudan Prabowo yang dulu ajudan Jokowi? Setelah bertugas selama satu periode dengan Presiden Joko Widodo, Teddy sekarang menjadi ajudan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang membantu Bripka Aryanto budidaya lele? Ia memulai budidaya lele dengan menjalin kerja sama dengan pemerintah desa dan warga setempat demi menjaga ketahanan pangan selama masa pandemi.
-
Bagaimana hubungan Budi dengan Prabowo? Sang ibu merupakan kakak dari Prabowo Subianto.
Dua teman Edhy Prabowo bernama Nursan dan Amir itu lalu dimasukkan ke kepengurusan PT. Aero Citra Kargo (ACK) yang merupakan satu-satunya perusahaan kargo untuk mengekspor benih bening lobster (BBL).
"Amri dan Nursan itu temannya Pak Menteri," kata Safri di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, seperti diberitakan Antara, Rabu (24/2).
Safri menyampaikan hal tersebut melalui sambungan video conference saat menjadi saksi untuk terdakwa Direktur PT. Dua Putera Perkasa Pratama (PT. DPPP) Suharjito yang didakwa memberikan suap senilai total Rp2,146 miliar yang terdiri dari 103 ribu dolar AS (sekitar Rp1,44 miliar) dan Rp706.055.440 kepada mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
"Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saudara mengatakan 'Pada Mei 2020 saya mendapat cerita dari Amiril, sekretaris Pak Menteri bahwa saudara Amri dan Nursan tidak punya pekerjaan dan minta saya untuk dapat pekerjaan. Amri adalah teman Edhy Prabowo saat bekerja di perusahaan milik Pak Prabowo, sedangkan Nursan adalah teman dekat Edhy Prabowo', betul?" tanya jaksa penuntut umum (JPU) KPK Siswhandono.
"Betul. Amiril menceritakan ke saya terkait Edhy Prabowo untuk memasukkan Nursam dan Amri untuk masuk ke PT ACK," jawab Safri.
"Ini perusahaan Pak Prabowo maksudnya Edhy Prabowo atau Prabowo yang lain?" tanya jaksa.
"Prabowo yang lain," jawab Safri.
Menurut Safri, Amiril menceritakan hal itu ketika keduanya berada di kantor di Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Dalam BAP saudara mengatakan 'Amiril berkoordinasi langsung dengan PT ACK agar memasukkan 2 nama tersebut ke struktur pengurus PT ACK. Amri dan Nursam berhasil masuk ke PT ACK pada Juni 2020, diduga masuknya Amri dan Nursan sebagai nominee tapi saya tidak tahu pembagian deviden karena yang membagi adalah Amiril dan Andreau', betul?" tanya jaksa Siswhandono.
"Betul, itu saya dapat keterangan dari Amiril," jawab Safri.
"Yakin?" tanya jaksa.
"Yakin," tegas Safri.
"Apakah selanjutnya saudara mengikuti peran Amri dan Nursan di PT ACK?" tanya jaksa.
"Tidak mengikuti, dalam struktur pengurusan juga tidak tahu sebagai apa," jawab Safri.
Dalam surat dakwaan disebutkan Edhy Prabowo membeli bendera perusahaan PT. Aero Citra Kargo (ACK) milik Siswadhi Pranoto Loe melalui Amiril Mukminin selaku Sekretaris Pribadi Edhy Prabowo.
Amiril Mukminin lalu mengubah akta perusahaan dengan memasukkan nama Nursan dan Amri yang merupakan teman dekat dan representasi Edhy Prabowo dalam struktur PT ACK.
PT ACK lalu bekerja sama dengan PT Perishable Logistics Indonesia (PLI). PT. PLI menetapkan biaya operasional pengiriman sebesar Rp350 per ekor BBL dan PT. ACK menetapkan biaya sebesar Rp1.450 per ekor BBL sehingga biaya keseluruhan untuk ekspor BBL adalah sebesar Rp1.800 per ekor BBL.
Biaya itu diterima PT. ACK dan dibagi seolah-olah dalam bentuk deviden kepada para pemegang saham sesuai dengan prosentase kepemilikan sahamnya yaitu Nursan 41,65 persen, Amri 40,65 persen dan Yudi Surya Atmaja 16,7 persen serta PT. Detrans Interkargo sebanyak 1 persen.
Nursan lalu meninggal dunia sehingga namanya diganti oleh Achmad Bachtiar yang juga selaku representasi Edhy Prabowo.
Bagian Finance PT ACK bernama Nini pada periode Juli-November 2020 membagikan uang yang diterima perusahaan-perusahaan eksportir BBL lain kepada pemilik saham PT ACK seolah-olah sebagai deviden yaitu kepada Achmad Bachtian senilai Rp12,312 miliar; kepada Amri senilai Rp12,312 miliar dan Yudi Surya Atmaja sebesar Rp5,047 miliar.
Uang dari biaya operasional itu lalu dikelola Amiril Mukminin atas sepengetahuan Edhy Prabowo dan dipergunakan untuk membeli sejumlah barang atas permintaan Edhy Prabowo.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nusron khawatir tugas negara menjadi mandek karena kesibukan kampanye.
Baca SelengkapnyaPramono Anung menilai, keduanya itu cocok dengan program-program yang ditawarkannya.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan sikap Erick Thohir ketika tidak dipilih menjadi Cawapres Prabowo.
Baca SelengkapnyaSederet pengusaha hingga konglomerat yang masuk dalam barisan tim pemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaErick Thohir bicara terkait peluang dalam bursa calon wakil presiden.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Gerindra Prabowo sering bersama Erick Thohir dalam beberapa pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPAN merupakan partai yang gencar menawarkan Erick Thohir menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaErick Thohir adalah seorang pekerja keras yang mengejar produktivitas dan keberhasilan.
Baca SelengkapnyaErick juga enggan membocorkan posisi Menteri yang akan diembannya, dan menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo.
Baca SelengkapnyaBoy mengaku ingin memiliki pemimpin yang baik, sehingga ETAS memberikan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir mengangkat politikus Demokrat Andi Arief sebagai komisaris PLN.
Baca SelengkapnyaErick mengundang Prabowo ke rumahnya dalam jamuan makan siang bersama keluarga besarnya di kediamannya, kawasan Menteng Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya