21 Jam Sebelum Teror di Mabes Polri
Merdeka.com - Waktu menunjukkan pukul 16.30 WIB. Situasi Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/3) sore nampak lengang. Hanya rintik hujan perlahan membasahi pelataran.
Sesosok orang tak dikenal itu nampak berjalan dari gerbang belakang menuju gerbang utama Mabes Polri. Dia memakai gamis hitam. Bercadar dan berkerudung biru serta memakai sepatu kets. Tangan sebelah kiri nampak menenteng map kuning. Gerak gerik orang itu terpantau kamera pengawas salah satu di Kompleks Mabes Polri.
Dalam video berdurasi 1,38 detik yang beredar di media sosial, orang itu terlihat menghampiri seorang polisi di pos penjaga pintu masuk utama kompleks Mabes Polri. Polisi itu tengah duduk di bangku depan pos. Membelakangi orang mencurigakan tersebut. Suara panggilan 'mohon dimonitor' terdengar dalam rekaman CCTV tersebut. Polisi itu lantas masuk ke pos penjaga.
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
Langkah polisi tersebut diikuti. Sembari mengambil sesuatu dari belakang tubuhnya, orang itu lalu mendekati pos penjaga. Dia lantas menodongkan diduga senjata jenis pistol ke dalam pos penjagaan.
Sejumlah personel polisi keluar dari pos penjagaan samping. Namun mereka berusaha mencari perlindungan setelah mendapati orang tak dikenal itu menodongkan senjata.
Orang itu sesekali berputar-putar di depan pos penjaga. Terdengar beberapa kali letusan. Tak berselang lama, orang itu terlihat tumbang di dekat area parkir pos penjagaan. Dia diduga dilumpuhkan aparat. Namun gerakan masih terlihat di kakinya.
Anggota gegana berpakaian pelindung sempat mengecek benda yang berada dekat jasad itu. Sekitar pukul 17.15 WIB, Rabu (31/3), orang berpakaian hitam itu masih terbaring di jalan utama. Tak lama anggota gegana itu mengangkat jempol menandakan aman dari bahan peledak.
Beberapa polisi bersenjata laras panjang kemudian mendekat dan memeriksa orang itu untuk mengidentifikasi jenazah. Hingga pukul 17.27 WIB, jenazah belum dievakuasi. Sebelum maghrib akhirnya orang itu dibawa ke RS Polri Kramat Jati, untuk diautopsi.
Setelah teror, penjagaan kompleks Mabes Polri pun diperketat. Beberapa kendaraan taktis hingga anjing pelacak disiagakan di pintu masuk gedung.
©2021 Merdeka.com/rifa yusyaPenjelasan Kapolri
Sekitar empat jam kemudian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akhirnya memberikan penjelasan mengenai insiden tersebut. Sigit menceritakan bahwa pelaku teror merupakan seorang perempuan berinisial ZA, warga jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Indentitas itu diketahui setelah petugas melakukan olah TKP dan memeriksa barang milik pelaku.
Sigit mengatakan, awalnya wanita kelahiran 1995 itu berjalan dari gerbang belakang Mabes Polri menuju gerbang utama sekitar pukul 16.30 WIB. Kemudian dia bertanya kepada kepolisian yang berjaga di depan gerbang letak kantor pos.
Kemudian, kata Listyo, setelah bertanya, ZA dilayani dan ditunjukkan arah kantor pos oleh petugas kepolisian. ZA kemudian mendatangi kantor pos, namun berdasarkan pantauan polisi yang mengarahkannya, ZA terlihat meninggalkan kantor pos dan langsung melakukan penyerangan ke polisi yang berjaga di pos depan gerbang Mabes Polri.
"Namun wanita itu meninggalkan kantor pos dan dia kembali (ke pos polisi) kemudian langsung melakukan penyerangan ke anggota (polisi) yang ada di pos jaga," kata Sigit saat konferensi pers di Bareskrim Polri, Rabu (31/3).
Sigit melanjutkan, ZA menyerang polisi yang berjaga dengan menembakkan 6 kali tembakan. Dua kali ke anggota di pos. Dua kali di luar dan menembak lagi ke anggota di belakangnya.
Mendengar suara tembakan tersebut, polisi yang berada di Mabes Polri langsung melakukan tindakan tegas ke ZA. Dia berhasil dilumpuhkan. Sekitar pukul 19.00 WIB, jenazah ZA sudah tiba di RS Polri untuk diautopsi.
©Liputan6.com/Faizal FananiJejak Digital Pelaku
Sigit mengatakan, hasil penelusuran petugas, pelaku yang diketahui seorang mantan mahasiswa di salah satu kampus. Namun drop out (DO) saat di semester lima. Pelaku juga membawa sebuah map yang di dalamnya amplop berisi tulisan.
Mantan Kabareskrim ini juga memastikan ZA adalah seorang pelaku lone wolf berideologi radikal ISIS. Kesimpulan itu diperoleh setelah mendalami temuan-temuan yang berada diperoleh di lapangan antara lain mempelajari berbagai postingan di media sosial yang dikelolah oleh pelaku.
"Kami buktikan dengan postingan yang bersangkutan di sosial media. Dan kemudian juga yang bersangkutan juga memiliki Instagram baru dibuat atau diposting 21 jam lalu, di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan masalah bagaimana perjuangan jihad," ujar dia.
Tak cuma itu, Sigit mengungkapkan, barang-barang yang dibawa oleh pelaku saat melakukan aksinya di Mabes Polri juga mengisyratkan pelaku adalah seorang yang beridelogi radikal ISIS. Meski Sigit tak membeberkan secara detail isi tulisan di map kuning.
Sigit menambahkan, petugas juga menemukan surat wasiat pelaku saat melakukan penggeledahan rumah di wilayah Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Serta ucapan pamit di grup WhatsApp keluarga.
Sigit mengatakan sudah memerintahkan Densus 88 Antiteror untuk mendalami jaringan teroris tersebut. Dia ingin jaringan teroris diusut tuntas. Dia juga meminta jajaran Polri meningkatkan kewaspadaan. Tetapi, tetap memberikan layanan ke masyarakat.
"Sekali lagi saya sampaikan ke seluruh anggota tetap berikam layanan ke masyarakat namun tingkatkan kewaspadan tingkatkan sistem pengamanan baik di markas komando maupun pada saat melaksanakan tugas di lapangan," pungkasnya.
Reporter: Rifa Yusya Adilah, Nur Habibie dan Muhammad Genantan Saputra
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Densus 88 Antiteror Polri menyebut sejauh ini tidak ada eskalasi peningkatan ancaman terorisme sampai dengan peringatan 17 Agustus.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaDensus 88 memberikan pemahaman kepada para personel Polri dalam kegiatan pencegahan bahaya paham radikal.
Baca SelengkapnyaPolri lebih dulu melakukan kegiatan preventif untuk mengamankan agar tidak adanya ancaman dari pelaku terorisme.
Baca SelengkapnyaKapolri menyampaikan kaleidoskop 2023 dan strategi pengamanan Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSandi mengatakan anggota Densus tersebut benar diamankan diamankan Kejagung
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaKapolri mengeluarkan perintah tegas ke Brimob dan Densus 88 untuk sikat KKB serta teroris.
Baca SelengkapnyaSigit memastikan, TNI-Polri dalam keadaan siap untuk menciptakan rasa aman masyarakat dari gangguan kriminalitas selama arus mudik dan balik
Baca SelengkapnyaBelum diketahui terduga teroris itu masuk jaringan mana.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaAswin menegaskan kerja Densus 88 dalam menangkap tersangka teroris bukan berdasarkan isu melainkan alat buktii.
Baca Selengkapnya