26,6 Persen Masyarakat Indonesia Belum Putuskan Mau Terima atau Tidak Vaksin Covid-19
Merdeka.com - 26,6 Persen Masyarakat Indonesia Belum Putuskan Mau Terima atau Tidak Vaksin Covid-19
Pemerintah Indonesia terus berupaya mempercepat pengadaan vaksin Covid-19. Sebagian besar masyarakat sudah mengetahui rencana pemerintah tersebut termasuk ketika proses penyuntikan ketika vaksin dinyatakan siap digunakan.
Tetapi, sebanyak 26,6 persen masyarakat Indonesia mengaku belum apakah siap menerima pemberian vaksin tersebut atau tidak. Data tersebut didapat dari hasil survei Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
"Survei Kemenkes dengan ITAGI 64,8 persen mau dilakukan imunisasi untuk vaksin Covid-19, 7,6 persen menolak, dan 26,6 persen belum tahu, masih bingung," ujar Ketua ITAGI, Profesor Sri Rezeki Hadinegoro, dalam diskusi virtual, Sabtu (31/10).
Sri menuturkan, persentase masyarakat yang masih belum memutuskan untuk menerima vaksin Covid merupakan tantangan keberhasilan vaksinasi secara masal. Sebab, imbuhnya, saat ini masih banyak disinformasi tentang vaksin termasuk vaksin Covid.
Untuk itu, kata dia, tugas pemerintah memberikan edukasi dan penjelasan tentang keamanan dan pentingnya vaksin di masa pandemi saat ini.
"Jadi ini (masyarakat belum memutuskan vaksin) yang perlu diberi penjelasan," tuturnya.
Sri menjelaskan, di masa pandemi dengan tingkat penularan yang cukup tinggi, vaksin menjadi upaya pencegahan yang efektif. Ia tidak sependapat jika ada pernyataan herd immunity lebih baik dibanding menggunakan vaksin.
"Bisa saja kita diamkan saja untuk herd immunity, tapi itu tidak mungkin karena disiplin jaga jarak tidak tercapai. Apa kita harus tunggu semua sakit? Kalau harus masuk ICU meninggal, dokter kalang kabut," tuturnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei dilakukan pada 4-11 Januari 2024 terhadap 1.220 responden. Survei dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka
Baca SelengkapnyaBurhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa bantuan sosial (bansos) berefek kepada approval rating Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTerkait dengan angka 93,3 persen itu belum dapat dipastikan jika pemilih untuk tidak golput.
Baca SelengkapnyaHanya 61,0 persen responden akan mempertimbangkan sosok didukung Jokowi.
Baca SelengkapnyaSementara untuk elektabilitas pasangan, Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) memimpin di angka 47,8 persen. Jumlah itu unggul 9,8 persen dari pasangan Pramono-Rano.
Baca Selengkapnya