3 Terduga teroris dibekuk di Surabaya, satu orang calon 'pengantin'
Merdeka.com - Tim Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Antiteror menangkap tiga terduga teroris berinisial PHP, BR, dan FN di sejumlah lokasi berbeda di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (8/6). Salah seorang terduga teroris pria Hadi Purnomo alias PHP (33), yang diamankan tim Densus 88, di Jalan Lebak Timur III D no. 18, Surabaya, Jawa Timur, diduga sebagai calon bom bunuh diri atau 'pengantin'.
Hal ini dinyatakan dengan penemuan barang bukti seperti bom, bahan peledak, senjata laras panjang dan pendek, sebuah handphone, dan beberapa cairan yang akan digunakan sebagai bahan peledak. Barang itu diduga akan dipakai untuk meledakkan diri.
"Kalau dilihat barang buktinya iya (bom bunuh diri). Nantinya ia akan memakai telepon genggam untuk pemicu ledakannya," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar, di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/6).
-
Kenapa pelaku mencuri handphone? Pelaku merupakan residivis kasus pencurian di Aceh. Selain itu pelaku MS juga positif mengkonsumsi narkotika jenis sabu.
-
Bagaimana handphone membantu dalam keadaan darurat? Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan handphone untuk menghubungi nomor-nomor penting seperti ambulans, pemadam kebakaran, atau layanan lainnya saat Anda sedang menghadapi kondisi darurat.
-
Siapa pelaku pencurian handphone? Pelaku berinisial MS (39), dua kakinya ditembak sebanyak 3 kali.
-
Handphone apa yang dicuri? Sebanyak 58 unit handphone berbagai merek raib dibawa pelaku.
-
Bagaimana pelaku mencuri handphone? Dia membawa mesin las untuk membongkar gembok toko.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
Boy menambahkan, PHP telah menyiapkan rencana pengeboman selama dua tahun. Yakni sejak dirinya keluar dari dalam sel LP Porong, 2 tahun lalu. Di sanalah, kata Boy, pelaku ini berkenalan dengan beberapa gembong teroris dan selama itu PHP mencari beberapa target yang akan dijadikan lokasi pengeboman.
"Selama bebas itu, pergaulan itu bersama sejumlah orang yang memiliki paham radikal," ujar Boy.
Dalam peledakan nanti, pelaku berniat mengincar objek vital sehingga korbannya pun akan semakin banyak. "Kami masih mempunyai waktu 7 x 24 jam untuk menentukan status pelaku. Termasuk mempelajari asal senjata yang dimiliki oleh pelaku ini," tutup Boy.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mendalami peran dari HOK seorang pelajar yang ditangkap karena diduga terlibat jaringan teroris di Batu, Malang.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil menangkap pelaku pemerasan disertai ancaman yang menimpa selebgram Ria Ricis.
Baca SelengkapnyaPolisi Kantongi Identitas Pelaku Pembegalan Terhadap Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaPara pelaku menebar teror menggunakan airsoft gun.
Baca SelengkapnyaKetiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu antara lain berinisial FS, AR, dan MS.
Baca SelengkapnyaTiga pemuda ditetapkan sebagai tersangka kasus teror penembakan di sejumlah jalan tol dan kampus Unesa, Surabaya. Dua di antara masih berstatus mahasiswa.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap HOK dilakukan setelah serangkaian penyelidikan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek dan menangkap BO di kebun sawit milik warga.
Baca SelengkapnyaPelaku telah melakukan modus kencan melalui aplikasi MiChat palsu ini sebanyak lima kali
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Antiteror Polri menggeledah sebuah rumah di kompleks Villa Syariah Bunga Tanjung Kav 34, Kelurahan Jeding, Junrejo, Kota Batu
Baca Selengkapnya