Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Mahasiswa UNS sulap tulang sapi dan limbah marmer jadi beton bermutu tinggi

4 Mahasiswa UNS sulap tulang sapi dan limbah marmer jadi beton bermutu tinggi Mahasiswa UNS membuat inovasi teknologi beton bermutu tinggi. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejumlah mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil membuat inovasi teknologi beton bermutu tinggi, dengan menggunakan limbah marmer dan tulang sapi. Beton yang dihasilkan berjenis Self Compacting Concrete (SCC) yang merupakan beton mutu tinggi dan bisa memadat sendiri.

Empat mahasiswa yang tergabung dalam grup Semar Solid itu adalah Adhirajasa, Yesika Azzukhruf, Panji Pramayswara Pamilih dan Farhan Nurfi Afriansyah.

"Kita buat SCC (Self Compacting Concrete) yang ramah lingkungan dan kantong. Metode SCC itu bikin beton yang bisa memadat sendiri tanpa memerlukan vibrasi, atau upaya lain untuk memadatkan beton," ujar Panji, Kamis (4/10).

Orang lain juga bertanya?

Panitia menjelaskan, limbah marmer dan tulang sapi diolah sedemikian rupa sebagai bahan campuran dalam beton.

Untuk mendapatkan kedua limbah tersebut sangat mudah, sehingga bisa dimanfaatkan. Keduanya dapat membuat beton lebih cepat mengeras, dan juga dapat meningkatkan kuat tekan betonnya.

Yesika, anggota grup lainnya menambahkan, tulang digunakan dalam struktur beton karena memiliki kandungan Kalsium Oksida (CaO) yang besar. CaO sendiri merupakan komposisi terbesar dalam semen.

Begitu juga dengan marmer yang memiliki unsur kimia utama yaitu Silikon Dioksida/Silikat (SiO2), Kalsium Oksida (CaO) dan magnesium Oksida (MgO).

Kandungan kimia itu sebagian terdapat dalam semen. Selain unsur kimia, marmer juga dikenal memiliki kuat tekan yang cukup tinggi.

"Saat diuji, beton kita kuat tekannya mencapai 20 (Mega Pascal) pada umur 24 jam. Sekitar 41,6 persen dari kuat tekan 28 hari," jelasnya.

Menurut Yesika, inovasi beton mereka bisa diaplikasikan untuk pembuatan jalan. Sebab, proses pengerasan beton mereka tidak memerlukan waktu lama.

"Untuk beton biasa sekitar tiga hari baru dapat 40 persen kuat tekan. Punya kami cukup sehari saja," katanya.

Di samping itu, lanjut dia, penggunaan kedua bahan ini dinilai lebih ekonomis karena dapat menghemat biaya sekitar 7,78 persen dari pembuatan beton dengan menggunakan material biasa.

Hasil karya tim Semar Solid itu sudah melalui serangkaian uji coba dan dilombakan dalam kompetisi inovasi beton internasional (International Concrete Competition) 2018, yang diadakan oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).

Dengan inovasi tersebut, mereka berhasil meraih penghargaan sebagai juara kedua dalam ajang tersebut. Penyerahan penghargaan telah dilakukan pada Sabtu (29/09) kemarin.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahasiswa UGM Sulap Kotoran Sapi Jadi Batako, Begini Caranya
Mahasiswa UGM Sulap Kotoran Sapi Jadi Batako, Begini Caranya

Inovasi ini muncul karena permasalahan warga desa yang kurang efektif dalam mengelola limbah kotoran sapi

Baca Selengkapnya
Banyak yang Dibiarkan Menumpuk di Sembarang Tempat, Mahasiswa UGM Berhasil Sulap Sampah Plastik Jadi Produk Meja dan Kursi
Banyak yang Dibiarkan Menumpuk di Sembarang Tempat, Mahasiswa UGM Berhasil Sulap Sampah Plastik Jadi Produk Meja dan Kursi

Selain sampah plastik, bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat inovasi itu antara lain semen, pasir, dan oli.

Baca Selengkapnya
Ini Rahasia BUMN Semen Bisa Ciptakan Produk Ramah Lingkungan
Ini Rahasia BUMN Semen Bisa Ciptakan Produk Ramah Lingkungan

Hasil riset dalam karya ilmiah yang diajukan pada ICSEEA 2024 menunjukkan, beton yang dikembangkan menggunakan semen hidraulis tipe High Early SNI 8912:2020.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan Bukti Baru Ampas Kopi Bisa Perkuat Beton Hingga 30 Persen
Ilmuwan Temukan Bukti Baru Ampas Kopi Bisa Perkuat Beton Hingga 30 Persen

Penelitian Australia menemukan beton 30% lebih kuat dengan menambahkan ampas kopi yang diolah, mengatasi limbah organik dan menjaga sumber daya alam.

Baca Selengkapnya
Siswa SMA Labschool Cibubur Borong Medali Emas di Penemu Internasional
Siswa SMA Labschool Cibubur Borong Medali Emas di Penemu Internasional

Ajang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024

Baca Selengkapnya
Luar Biasa! Mahasiswa UGM Sukses Ubah Limbah Cangkang Keran Jadi Semen Ramah Lingkungan
Luar Biasa! Mahasiswa UGM Sukses Ubah Limbah Cangkang Keran Jadi Semen Ramah Lingkungan

Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unversitas Gadjah Mada (FEB UGM) berhasil mengolah limbah cangkang kerang menjadi semen ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya
Semen Indonesia Pasok Beton Pembangunan Tol Hubungkan Jambi ke Lampung, Segini Jumlahnya
Semen Indonesia Pasok Beton Pembangunan Tol Hubungkan Jambi ke Lampung, Segini Jumlahnya

Jalan Tol Baleno merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang menghubungkan Provinsi Jambi ke Palembang hingga Lampung.

Baca Selengkapnya
Inovasi Anak Usaha SIG, Buat Bata Interlock Tahan Gempa dan Pembangunan Rumah Diklaim Lebih Cepat
Inovasi Anak Usaha SIG, Buat Bata Interlock Tahan Gempa dan Pembangunan Rumah Diklaim Lebih Cepat

Durasi konstruksi pembangunan rumah menggunakan bata interlock juga dinilai lebih cepat daripada bata biasa karena tak memerlukan proses perendaman bata.

Baca Selengkapnya
Siswa SMP di Wonosobo Sulap Styrofoam Jadi Bahan Bangunan, Jadi Juara 1 Se-ASEAN
Siswa SMP di Wonosobo Sulap Styrofoam Jadi Bahan Bangunan, Jadi Juara 1 Se-ASEAN

Mereka berharap inovasi ini bisa dipatenkan dan diproduksi secara massal.

Baca Selengkapnya
Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat, SIG Pastikan Konstruksinya Kokoh
Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat, SIG Pastikan Konstruksinya Kokoh

Infrastruktur yang kokoh penting untuk menjamin keamanan.

Baca Selengkapnya
Unsur dari Bahan Kuno Ini Ternyata Bisa Simpan Energi untuk Menyalakan Lampu
Unsur dari Bahan Kuno Ini Ternyata Bisa Simpan Energi untuk Menyalakan Lampu

Ilmuwan pun tak menyadari apa yang dilakukannya ini berhasil.

Baca Selengkapnya
Dosen UGM Kembangkan Metode Ember Tumpuk untuk Kelola Sampah Organik, Begini Cara Kerjanya
Dosen UGM Kembangkan Metode Ember Tumpuk untuk Kelola Sampah Organik, Begini Cara Kerjanya

Dosen UGM mengolah sampah sisa makanan menjadi pupuk. Teknologi dan alat yang digunakan pun sangat sederhana.

Baca Selengkapnya